#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Sunday, May 30, 2010

Rayuan Rindu

Album : Puji-Pujian
Munsyid : Raihan


Hatiku merayu rindu
Kasihku padaMu syahdu
Munajat hamba padaMu
Mengharap kasih sayangMu

Carilah ilmu mengenal Allah
Tanamkan takut neraka Allah
Sampaikan harap surga Allah
Carilah keridhoan Allah

Rinduku ya Rasulullah
Padamu ya Habibullah
Walau tak pernah bersua
Cintaku tetap membara

Rinduku ya Rasulullah
Padamu ya Habibullah
Engkaulah buah hatiku
Engkaulah kekasih Allah

Alangkah indah pribadimu
Tidak tergambar mulia akhlaqmu
Engkaulah rasul pilihan Allah
Kaulah rahmat seluruh alam

My heart is loving You
My heart is just for You
Knowing You Allah
I will try to get close to You

Let us find the way to know God
Feel the torches of hell-fire
Think of pleasures of paradise
Find the way to get Allah's love

Hatiku merayu rindu
Kasihku padaMu syahdu
Bertemu Allah yang esa
Menjadi idaman kalbu
Read more...
separador

Aqidah Islam

TUJUAN :

· Peserta memahami makna aqidah secara bahasa dan istilah  
· Peserta memahami hubungan iman kapada Allah dengan aqidah Islam  
· Peserta memahami standar nilai aqidah Islam  
· Peserta memahami makna dan jenis tauhid  



RINCIAN BAHASAN
   Secara bahasa : 'Aqdun-'Aqooid berarti akal atau ikatan. Maksudnya yaitu ikatan yang mengikat manusia dengan aturan-aturan Allah dan nilai-nilai Islam. Sedangkan secara istilah : Aqidah ialah suatu yang wajib diyakini atau diimanai tanpa keraguan, diikrarkan dengan lisan dan diwujudkannya dalam amal perbuatan sehari-hari.
   Aqidah meerupakan motor penggerak dan otak dalam kehidupan manusia sehingga apabila terjadi sedikit penyimpangan padanya, maka menimbulkan penyelewengan dari jalan yang lurus pada gerakan dan langkah yang dihasilkan.
   Aqidah bagaikan pondasi bangunan. Dia harus dirancang dan dibangun terlebih dahulu sebelum merancang dan membangun bagian yang lain.Kualitas pondasi yang dibangun akan berpengaruh terhadap kualitas bangunan yang ditegakkan. Bangunan yang ingin dibangun itu sendiri adalah Islam yang sempurna (kamil), menyeluruh (syamil) dan benar (shohih).
   Aqidah merupakan misi dawah yang dibawa oleh Rasul Allah yang pertama sampai dengan yang terakhir yang tidak berubah-ubah karena pergantian zaman dan tempat, atau karena perbedaan golongan atau masyarakat (QS.42:13) (Aqidah Islam, Sayyid Sabiq, hal.18)
   Hal-hal pokok yang terutama harus diyakini seseorang yang beriman adalah tentang eksistensi dan kebenaran Allah, kebenaran Islam dan kebenaran janji serta ancaman Allah (QS.4:136;21:25;16:35). Semakin kokoh keyakinan seseorang, maka akan semakin baik pula ibadah dan akhlaknya, karena aqidah bukan sekedar kepercayaan kepada Allah. Iman adalah keyakinan akan kemahasempurnaan Allah yang menumbuhkan keberanian dan kesiapan untruk mengatur hidup sesuai dengan yang dikehendaki-Nya. Aqidah harus menjelma menjadi sesuatu yang nyata - bukan sekadar hapalan tentang ilmu aqidah - dalam kehidupan.
   Al-Quran telah mengungkapkan aqidah dengan "iman" dan syariat dengan "amal shaleh (perbuatan yang baik)", seperti yang tersebut dalam QS.18:107-108 dan QS.16:97. Karena iman itu letaknya di hati, maka hati merupakan standar penilaian aqidah yang akan menentukan tempat kita di akhirat nanti (QS.26:88-89). Selain itu di dalam sebuah hadits dikatakan : "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada rupa atau bentuk kamu, tidak juga kepada jasadmu, tetapi ia melihat kepada hati dan perbuatanmu."
   Memahami aqidah dimulai dari tauhid (QS.112:1-4).Tauhid berasal dari kata wahhada yang berarti menjadikan satu. Tauhidullah merupakan dasar dari iman kepada Allah. Setiap muslim wajib menghayati hakikat tauhid yang diperintahkan Allah sebab dia merupakan landasan agama-Nya. Penerimaan tauhid menjadi penyebab keselamatan hidup manusia di dunia dan di akhirat dan mendapatkan imbalan syurga.

Jenis tauhid
1. Tauhid uluhiyah  

· Tauhid uluhiyah adalah pengesaan Allah dalam peribadatan, kepatuhan, kecintaan, ketakutan, dan ketaatan secara mutlak. Tidak menghambakan diri kepada selain Allah dan tidak pula mempersekutukan-Nya dengan sesuatu yang lain baik yang ada di bumi maupun di langit.  

2. Tauhid rububiyah  

· Tauhid rububiyah adalah keyakinan bahwa Allah adalah satu-satunya pencipta semua makhluk dan penguasa seluruh alam. Pada hakikatnya tauhid rububiyah menuntut adanya tauhid uluhiyah. Keyakinan terhadap tauhid rububiyah saja dan bahkan sengaja membuat aturan menentang serta membuat tandingan-tandingan selain Allah, maka tauhid ini tidak memberi manfaat sedikitpun.Bahkan dia telah berada di wilayah kemusyrikan (QS.10:106).  

3. Tauhid asma dan sifat Allah  

· Allah memiliki 99 asmaul husna (nama yang baik) dan sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh selain-Nya. Semuanya itu harus diyakini dengan sepenuh hati.  



DISKUSI
1. Ada seorang muslim yang sangat pemurah dan baik hati kepada setiap orang, tetapi ia tidak pernah shalat. Prinsipnya yaitu bahwa kebaikan-kebaikannya itu nanti tetap akan sampai kepada Allah. Bagaimana pendapatmu?  
2. Adalagi orang yang rajin shalat dan puasa tetapi ia suka pergi ke dukun. Bagaimana menurutmu?  



REFERENSI
· DR.Ibrahim Muhammad bin Abdullah al-Buraikan, Pengantar Studi Aqidah Islam.  
· Aqidah Seorang Muslim, Al-Ummah  
· Sayyid Sabiq, Aqidah Islam, Pola Hidup Manusia Beriman, C.V.Diponegoro.
Read more...
separador

Ikhlassunniyah

TUJUAN :
· Peserta memahami makna ikhlassunniyah baik secara bahasa maupun istilah  
· Peserta memahami pentingnya ikhlassunniyah dalam beramal  
· Peserta mengetahui cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas  



RINCIAN BAHASAN
   Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110.

Pentingnya Ikhlassunniyah
1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya.  

2. Salah satu syarat diterimanya amal. "Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata" (HR. Abu Daud dan Nasai)  
3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan:  

· Bersungguh-sungguh dalam melaksanakannya  
· Ikhlas dalam berniat  
· Sesuai dengan syariat Islam(al-Qur'an dan Sunnah)  

4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125),"Sesungguhnya segala amal perbuatan tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan. Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijrahnya itu ke arah yang ditujunya."(HR.Bukhari- Muslim)  
5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146).  


Cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas
1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal  
2. Menambah pengetahuan tentang Allah swt dan hari kiamat. Dengan mengetahui ilmu tentang-Nya, maka seseoang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya tentulah tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti di akhirat.  
3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan al-Qur'an, karena al-Quran adalah penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub, dan sum'ah.  
4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah semata tanpa diketahui orang lain.  
5. Menghindari / mengurangi saling memuji, karena dengan pujian terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong.  
6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang dicontohkan oleh Rasulullah saw : "Allahumma innii a'udzubika annusyrikabika syaian a'lamuhu wa astaghfiruka lima laa a'lamuhu." (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.)  


DISKUSI
Suatu ketika di sebuah kereta, Amin akan memberikan infaq kepada pengurus masjid yang mengumpulkannya lewat kotak-kotak yang disodorkan kepada para penumpang. Ketika kotak itu hampir mendekati tempat duduknya, ia mengurungkan niatnya memberikan infaq, karena takut riya kepada orang-orang di sekitarnya. Bagaimana menurut pendapatmu? Tepatkah yang dilakukan Amin tersebut?


REFERENSI
· Imam al-Ghazali,Ibnu Razab al-Hambali,dan Ibnu Qoyyim al-Jauziyah,Pembersih Jiwa, Pustaka.  
· Ibnu Taimiyah, Etika beramar ma'ruf nahi munkar,GIP.  
· Panduan Aktivis Harokah,hal.42,al-ummah.  






"Meninggalkan AMAL karena manusia adalah riya.
Beramal karena manusia adalah syirik.
IKHLAS beramal adalah yang selamat dari keduanya."
(Fudhail bin 'Iyadh)
Read more...
separador

Tawazun

TUJUAN :

· Peserta memahami makna dan hakikat tawazun  
· Peserta mengetahui potensi-potensi yang ada pada diri manusia dan kebutuhan-kebutu-hannya  
· Peserta mengetahui contoh-contoh manusia yang tidak tawazun  



RINCIAN BAHASAN
   Tawazun artinya seimbang. Allah telah mengisyaratkan agar kita hidup seimbang, sebagaimana Allah telah menjadikan alam beserta isinya berada dalam sebuah keseimbangan. (QS.67:3)
   Manusia dan agama Islam kedua-duanya merupakan ciptaan Allah yang sesuai dengan fitrah yang telah Allah tetapkan. Mustahil Allah menciptakan agama Islam untuk manusia yang tidak sesuai dengan fitrah tersebut (QS.30:30). Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwa manusia itu diciptakan sesuai dengan fitrah Allah yaitu memilki naluri beragama (agama tauhid : al-Islam) dan Allah menghendaki manusia untuk tetap dalam fitrah itu. Kalau ada manusia yang tidak beragama tauhid, itu hanyalah karena pengaruh lingkungan (Hadits,"Tiap bayi terlahir dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan ia sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi.").
   Sesuai dengan fitrah Allah,manusia memiliki tiga potensi, yaitu al-jasad (jasmani), al-aql (akal), dan ar-ruh (ruhani). Islam menghendaki ketiga dimensi tersebut berada dalam keadaan tawazun (seimbang). Perintah untuk menegakkan neraca keseimbangan ini dapat dilihat pada QS.55:7-9.

   Ketiga potensi ini membutuhkan makanannya masing-masing, yaitu sbb :

1. Jasmani
   Jasmani atau fisik adalah amanah dari Allah swt,karena itu harus kita jaga . Dalam sebuah hadits dikatakan ,"Mu'min yang kuat itu lebih baik atau disukai Allah daripada mu'min yang lemah."(HR.Muslim), maka jasmani pun harus dipenuhi kebutuhannya agar menjadi kuat. Kebutuhannya adalah makanan, yaitu makanan yang halalan thoyyiban (halal dan baik) (QS.80:24,2:168), beristirahat (QS.78:9), kebutuhan biologis (QS.30:20-21) dan hal-hal lain yang menjadikan jasmani kuat.

2. Akal
   Yang membedakan manusia dengan hewan adalah akal. Akal pulalah yang menjadikan manusia lebih mulia dari makhluk-makhluk lainnya. Dengan akal manusia mampu mengenali hakikat sesuatu, mencegahnya dari kejahatan dan perbuatan jelek. Membantunya dalam memanfaatkan kekayaan alam yang oleh Allah diperuntukkan baginya supaya manusia dapat melaksanakan tugasnya sebagai khalifatullah fil-ardhi (wakil Allah di atas bumi) (QS.2:30;33:72). Kebutuhan akal adalah ilmu (QS.3:190) untuk pemenuhan sarana kehidupannya.

3. Ruh (hati)   
   Kebutuhannya adalah dzikrullah (QS.13:28;62:9-10). Pemenuhan kebutuhan ruhani sangat penting, agar ruh/jiwa tetap memiliki semangat hidup, tanpa pemenuhan kebutuhan tersebut jiwa akan mati dan tidak sanggup mengemban amanah besar yang dilimpahkan kepadanya.

   Dengan keseimbangan, manusia dapat meraih kebahagiaan hakiki yang merupakan ni'mat Allah, karena pelaksanaan syariah sesuai dengan fitrahnya. Untuk skala ketawazunan akan menempatkan umat Islam menjadi umat pertengahan / ummatan wasathon (QS.2:143), yaitu umat yang seimbang.

Kebahagiaan pada diri manusia itu dapat berupa:
· Kebahagiaan bathin/jiwa, dalam bentuk ketenangan jiwa (QS.13:28)  
· Kebahagiaan dzahir/gerak, dalam bentuk kesetabilan, ketenangan ibadah, bekerja dan aktivitas lainnya.  

   
Dengan menyeimbangkan dirinya, maka manusia tersebut tergolong sebagai hamba yang pandai mensyukuri ni'mat Allah. Hamba/manusia seperti inilah yang disebut manusia seutuhnya.

Contoh-contoh manusia yang tidak tawazun
· Manusia Atheis: tidak mengakui Allah, hanya bersandar pada akal (rasio sebagai dasar).  
· Manusia Materialis: mementingkan masalah jasmani/materi saja.  
· Manusia Pantheis (kebatinan): bersandar pada hati/batinnya saja.  



DISKUSI
1. Banyak artis yang hidup dengan kemewahan, namun akhirnya dia mati bunuh diri akibat over dosis obat-obatan terlarang (NAZA). Menurut kamu, apa sebenarnya arti kebahagiaan itu?  
2. Sejujurnya, apakah kamu selama ini sudah hidup seimbang?  
3. Coba diskusikan dengan temanmu, usaha-usaha apa saja yang sudah dan akan kamu lakukan agar hidup kamu seimbang?  



REFERENSI
· Al-Qadiry, Seimbanglah dalam Beragama,Jakarta:GIP  
Read more...
separador

Total Pageviews

Followers

Entri Populer