Sejenak mari qt mentadabburi Qs. Al Waqi'ah ayat 63-67
Sebuah pertanyaan ALLAH akan proses pertumbuhan benih /bibit tanaman yang manusia tanam,
"Kamu kah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?!"
Dalam proses bercocok tanam, manusia hanya mampu berikhtiar menyeleksi bibit-bibit unggul untuk kemudian di taman di tempat-tempat subur yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian merawatnya dengan memberikan pupuk, menyiraminya dengan air secara teratur, dan kemudian memetik hasilnya di kala masa panen tiba
Ya, seperti itulah yang mampu manusia lakukan
Lalu, jika kita mau berpikir lebih dalam...
Siapakah yang kemudian menumbuhkan akar-akar pada benih yang kita tanam tersebut?
Siapakah yang kemudian memanjangkan batang-batang dari dalam benih tersebut?
Siapakah yang kemudian menyusun beragam sel dan organ-organ lainnya di dalam tubuh tumbuhan secara teratur dan memiliki beragam fungsi yang berbeda serta saling melngkapi kebutuhan dari tumbuhan tersebut?
Siapakah yang kemudian mengontrol, mengatur, membuat segala proses mikroskopis dan makroskopis lainnya berjalan dengan begitu sempurna?
Kita kah yang menumbuhkannya? Atau ALLAH Yang Maha Agung lah yang menumbuhkan dan mengatur segalanya serta mendesainnya dengan begitu sempurna?
Namun, apakah kemudian kita duduk-duduk saja dan menyerahkan semua hasilnya kepada ALLAH tanpa diiringi dengan ikhtiar, do'a, dan tawakal yang optimal dalam tiap prosesnya?
Mari sama-sama kita kaji kembali lembaran-lembaran niat, amal, dan kepasrahan kita yang telah, sedang, dan akan kita lakukan bersama
Seberapa hebat pun kita dalam tiap kafa'ah yang kita miliki, pasti ada campur tangan super hebat dari Zat Yang Maha Hebat
Semoga ALLAH meridhai segala aktivitas kebaikan yang saya, kamu, dia, kalian, mereka, dan kita lakukan tiap detiknya..
Cukup hanya karena dan untuk ALLAH semata :)
Sebuah pertanyaan ALLAH akan proses pertumbuhan benih /bibit tanaman yang manusia tanam,
"Kamu kah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?!"
Dalam proses bercocok tanam, manusia hanya mampu berikhtiar menyeleksi bibit-bibit unggul untuk kemudian di taman di tempat-tempat subur yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian merawatnya dengan memberikan pupuk, menyiraminya dengan air secara teratur, dan kemudian memetik hasilnya di kala masa panen tiba
Ya, seperti itulah yang mampu manusia lakukan
Lalu, jika kita mau berpikir lebih dalam...
Siapakah yang kemudian menumbuhkan akar-akar pada benih yang kita tanam tersebut?
Siapakah yang kemudian memanjangkan batang-batang dari dalam benih tersebut?
Siapakah yang kemudian menyusun beragam sel dan organ-organ lainnya di dalam tubuh tumbuhan secara teratur dan memiliki beragam fungsi yang berbeda serta saling melngkapi kebutuhan dari tumbuhan tersebut?
Siapakah yang kemudian mengontrol, mengatur, membuat segala proses mikroskopis dan makroskopis lainnya berjalan dengan begitu sempurna?
Kita kah yang menumbuhkannya? Atau ALLAH Yang Maha Agung lah yang menumbuhkan dan mengatur segalanya serta mendesainnya dengan begitu sempurna?
Namun, apakah kemudian kita duduk-duduk saja dan menyerahkan semua hasilnya kepada ALLAH tanpa diiringi dengan ikhtiar, do'a, dan tawakal yang optimal dalam tiap prosesnya?
Mari sama-sama kita kaji kembali lembaran-lembaran niat, amal, dan kepasrahan kita yang telah, sedang, dan akan kita lakukan bersama
Seberapa hebat pun kita dalam tiap kafa'ah yang kita miliki, pasti ada campur tangan super hebat dari Zat Yang Maha Hebat
Semoga ALLAH meridhai segala aktivitas kebaikan yang saya, kamu, dia, kalian, mereka, dan kita lakukan tiap detiknya..
Cukup hanya karena dan untuk ALLAH semata :)



0 comments:
Post a Comment