#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Tuesday, January 15, 2013

Masih Saja Ibu Berterima Kasih Kepadaku




08/01/2013

09.05 Pagi2 aku sudah mengganggu ibu dengan sebuah sms: "Asw.Ibu, hr ini nis harus perpanjang pulsa internet.. Jadwal update tgl.8 jan utk bln ini"

Tak lama kemudian ada sms masuk.. Ternyata itu sms dr M-Tronik. Subhanallah, cepet banget pulsanya langsung ibu kirim

11.42 Handphone-ku bergetar, ternyata ada panggilan masuk dari ibu, "Assalamu'alaikum", Jawabku, "'Alaikumussalam." Lanjut ibu, "K, bisa tolong anterin kartu bayaran Jaid ke stasiun? Soalnya kartunya ketinggalan di laci lemari coklat." Jawabku, "Iya, Bu..nanti Nis antar, sebentar ya dicari dulu"

11.59 Ternyata ibu menelponku lagi, "Assalamu'alaikum.. K, ternyata KRLnya baru aja lewat pas ibu sampe stasiun, K Nis bisa tolong antar ibu ke sekolahannya Jaid gak? Soalnya kalau udah jam segini baru ada KRL lagi satu jam kemudian. Tadi ibu jalannya berhenti2 mulu karena ngajak Haikal. Kalau emang gak bisa, gak apa2, yang penting kartu bayarannya Jaid tolong diantar ya?" Jawabku, "Iya, Bu.. Insya ALLAH bisa" (sebenarnya saat itu agak mikir2 dulu gak langsung meng"iya"kan, coz ba'da Zhuhur aku mau ke kampus, ada janji sama beberapa anak MUA utk ngebahas Logo MUA di MLC jam13.00) 

Setelah siap mau berangkat, tiba2 adzan Zhuhur berkumandang dari mushalla depan rumahku, mushallah Al Muttaqin (salah satu basecampnya anak Rohis/alumni12)

12.01 Sms kukirim ke ibu:"Nis shalat dlu ya bu udh adzan..nti ibu nis antr smp skolahnya jaid insya ALLAH"

12.02 Ibu membalas, "Y,sykrn"

---------------------

Membaca balasan sms ibu yg terakhir mengingatkan ku pada sebuah judul yg ada di cover majalah Tarbawi yg ibu beli beberapa waktu lalu..

Aku langsung mencari majalah tersebut untuk membaca ulang judulnya sebagai penegasan dan juga sekalian kufoto

"Ketika Ibu Masih Saja Berterima Kasih Kepada Kita"

#Jleb!

Jantungku seperti tak berdetak sesaat..

Membayangkan beragam pengorbanan, perhatian, kasih sayang dari ibu dan bapak selama ini..

Ketika aku hendak pergi daurah/rihlah/dsb, justru ibu dan bapak yang terlihat lebih repot karena menanyakan dan membantu mempersiapkan makanan atau barang2 apa saja yang hendak aku bawa..

Tapi jarang sekali kemudian dengan tulus dan spontan aku ucapkan kata terima kasi kepada mereka..

Namun, Masya ALLAH..Hanya karena hal sepele seperti kisah di atas, ibu dengan spontan langsung membalas smsku dengan kalimat "Y,sykrn"

Kalimat yang singkat memang, tapi "Masih Saja Ibu Berterima Kasih Kepadaku" padahal itu adalah sebuah hal yg sepele dan terlebih lagi itu adalah sebuah kewajiban bagi diriku, sebagai anaknya..

Dahulu, beberapa kali pernah terbersit dalam pikiranku bahwa segala macam bentuk perhatian yang mereka berikan itu karena aku satu2nya anak perempuan yang mereka miliki..Astaghfirullah, dangkal sekali pemikiranku kala itu :'(

Tapi kini kusadari..Sungguh, betapa bahagianya diriku karena terlahir dari rahim ibuku :')Betapa bahagianya diriku karena ibu dan bapak telah mendidik dan membesarkanku dengan tulus :')Betapa bahagianya diriku karena ALLAH telah membuka mata hatiku akan kemuliaan kedua orang tuaku melalui kejadian singkat 8 Januari lalu..

Terima kasih Ibu dan juga Bapak serta Emak (nenek) atas segala pengorbanannya selama ini kepada kami anak2 dan cucu2mu yang masih belum mampu berbakti setulus hati.. :')

Rabbighfirlii wa liwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa

Semoga ALLAH menghimpun kita kembali di syurgaNya kelak, aamiin..


separador

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Followers

Entri Populer