#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Saturday, March 30, 2013

Setiap yang Bernyawa Pasti 'Kan Mendapati Kematian



"Every soul will taste death, and you will only be given your [full] compensation on the Day of Resurrection. So he who is drawn away from the Fire and admitted to Paradise has attained [his desire]. And what is the life of this world except the enjoyment of delusion."

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

[Ali 'Imran : 185]

Sejatinya, setiap yang bernyawa pasti kan mendapati kematian. Ia tak dapat ditolak dan tak dapat pula dipercepat.

Jika dunia menjadi tujuan, maka kerugianlah yang kelak kan didapat. Namun, jika akhirat (keridhaan ALLAH) lah yang menjadi tujuan, maka kebahagiaan abadi kan menaungi diri dan orang-orang yang dicintai.

Kematian kan menghampiri siapa saja tanpa pandang usia, harta, tahta, dan keluarga.

Tua maupun muda, kaya maupun papa, pejabat maupun rakyat jelata, pria maupun wanita.

Semua kan menjumpainya tanpa tahu kapan waktunya, tanpa tahu dimana tempatnya, tanpa tahu dalam kondisi yang seperti apa.

Diri kita hanya mampu mempersiapkannya, bukan mengaturnya. Dan diri kita pun harus mampu menghadapinya, meski kita belum pernah tahu dengan pasti seperti apa rasa sakitnya.

Mungkin kita pernah mendengar bahwa Rasulullah Saw, sang kekasih ALLAH, pun merasakan dahsyadnya sakaratul maut yang digambarkan seperti kulit yang dikelupas dari daging di sekujur tubuh. Lalu, bagaimana dengan kita?

Astaghfirullahal'azhim..

Namun, adakah sesuatu yang dapat meringankan saat sakaratul maut itu tiba?

Imam Ja'far as-Shaddiq pernah berkata: "Siapa yang menginginkan diringankan oleh Allah ketika sakaratul mautnya, maka hendaknya ia selalu menghubungkan silaturahim dengan kerabatnya, juga berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Jika ia melakukan demikian, maka Allah akan meringankan sakaratul mautnya, juga selama hidupnya tidak akan pernah terkena kefakiran."

Semoga ALLAH mengizinkan, meridhai, dan menghendaki kita tuk menjemput kematian dengan Husnul Khatimah, aamiin..

#sebuahpengingatan untuk-ku, untuk-mu, untuk kita semua..
#refleksidiri saat kemarin dan pagi ini mendapati kabar wafatnya beberapa orang yang ada di sekitar
Read more...
separador

Wednesday, March 27, 2013

Tadabbur Qs. Al Waqi'ah ayat 63-67





Sejenak mari qt mentadabburi Qs. Al Waqi'ah ayat 63-67
Sebuah pertanyaan ALLAH akan proses pertumbuhan benih /bibit tanaman yang manusia tanam,

"Kamu kah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?!"

Dalam proses bercocok tanam, manusia hanya mampu berikhtiar menyeleksi bibit-bibit unggul untuk kemudian di taman di tempat-tempat subur yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian merawatnya dengan memberikan pupuk, menyiraminya dengan air secara teratur, dan kemudian memetik hasilnya di kala masa panen tiba

Ya, seperti itulah yang mampu manusia lakukan

Lalu, jika kita mau berpikir lebih dalam...
Siapakah yang kemudian menumbuhkan akar-akar pada benih yang kita tanam tersebut?
Siapakah yang kemudian memanjangkan batang-batang dari dalam benih tersebut?
Siapakah yang kemudian menyusun beragam sel dan organ-organ lainnya di dalam tubuh tumbuhan secara teratur dan memiliki beragam fungsi yang berbeda serta saling melngkapi kebutuhan dari tumbuhan tersebut?
Siapakah yang kemudian mengontrol, mengatur, membuat segala proses mikroskopis dan makroskopis lainnya berjalan dengan begitu sempurna?

Kita kah yang menumbuhkannya? Atau ALLAH Yang Maha Agung lah yang menumbuhkan dan mengatur segalanya serta mendesainnya dengan begitu sempurna?

Namun, apakah kemudian kita duduk-duduk saja dan menyerahkan semua hasilnya kepada ALLAH tanpa diiringi dengan ikhtiar, do'a, dan tawakal yang optimal dalam tiap prosesnya?

Mari sama-sama kita kaji kembali lembaran-lembaran niat, amal, dan kepasrahan kita yang telah, sedang, dan akan kita lakukan bersama

Seberapa hebat pun kita dalam tiap kafa'ah yang kita miliki, pasti ada campur tangan super hebat dari Zat Yang Maha Hebat

Semoga ALLAH meridhai segala aktivitas kebaikan yang saya, kamu, dia, kalian, mereka, dan kita lakukan tiap detiknya..

Cukup hanya karena dan untuk ALLAH semata :)
 
Read more...
separador

Total Pageviews

Followers

Entri Populer