#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Monday, April 1, 2013

Istiqomah dalam Dakwah (Kisah Nyata Seorang Ustadzah Penderita Kanker Stadium 3)





Ahad, 31 Maret 2013
Alhamdulillah, ALLAH mengizinkan saya untuk menghadiri kegiatan Jalasah Ruhiy di Masjid Darul Ma'arif, Jalan Lembah Aren, Duren Sawit, Jakarta Timur

Seperti yang tertera di sms jarkoman, pengisi jalasah ruhiy kali ini adalah Ustadzah Tri Handayani, S.Pd.I, seorang ibu yang pernah terserang penyakit kanker otak dan selalu menginspirasi, dengan tema "ISTIQOMAH DALAM DAKWAH"

Sms tersebut membuat saya begitu penasaran dan bertekad untuk datang dan mengambil pelajaran langsung dari beliau

Berikut kisah singkat beliau saat mulai terdeteksi mengidap penyakit kanker otak tsb, semoga mendatangkan banyak pelajaran bagi kita semua..

Ketika dinyatakan positif kanker otak stadium 3b, bliau lalu beberapa kali menjalani operasi, sebagai ikhtiar dari cobaan yang ALLAH berikan

Yg pertama, batok kepala bliau diangkat/docopot, kmudian cairan kanker yg ada di otaknya di sedot, tapi usaha tsb GAGAL

Kemudian, dalam rentan waktu beberap bulan operasi yg kedua dilakukan, dibuat saluran dr kepala bagian belakang, namun tetap GAGAL

Lalu, operasi yg ketiga dibuat lubang dr leher yg kemudian di dalam lehernya ditanam pipa dg diameter sekitar 7,5 cm

Bliau juga dikemo dlm proses penyembuhannya tsb..

Bliau tdk bilang hasilnya seperti apa, tp seperti pd umumnya penderita kanker pasti akan mengalami gangguan d organ tubuh lainnya

Dan ternyata benar, di indung telur kanan beliau terjangkit kanker

Hingga akhirnya indung telur bagian kanan beliau diputuskan untuk diangkat

Lalu, ternyata kemudian terdeteksi juga di indung telur kiri bliau terdapat 7 butir kanker ganas yang masing-masingnya seukurang kelengkeng

Akhirnya, kanker tsb diangkat n indung telur kiri bliau di sterilisasi

Dokter pun memvonis bliau tdk akan dpt mengandung untuk selamanya

Proses pengangkatan indung telur kanan n pensterilan indung telur kiri di lakukan saat bliau masih gadis

Dan setelah proses itu bliau tdk mengalami menstruasi lagi

Sejak 1995 bliau sudah lalu lalang berceramah di banyak tempat dengan kondisi bliau yg sperti itu, dengan penuh semangat dan keikhlasan tentunya

Mungkin itu yang kemudian menyebabkan MR bliau sangat gigih mencarikan ikhwan utk mendampingi bliau..

Ikhwan pertama&kedua, setelah diberitahukan bhw ada kemungkinan bliau tdk dpt memberikan keturunan, dengan halus akhirnya memutuskan utk mundur

Tapi MR bliau terus mencarikan ikhwan lain utk dikenalkn dg bliau...hingga akhirnya, ikhwan ketiga ini yg berprofesi sb guru komputerlah yg dg ikhlas menerima bliau apa adanya.. Ketika disampaikan bahwa kemungkinan bliau tdk dpt memberikan anak, sang ikhwan berkata, "Tidak mengapa, kan anak kita sudah bnyak" :)
Subhanallah..

Namun subhanallah...
ALLAH Maha Berkuasa dan Maha Berkehendak..
Satu bulan setelah menikah, ternyata bliau dinyatakan positif HAMIL!!

Masya ALLAH, seorang wanita yg sudah diangkat n disteril indung telurnya ALLAH anugerahi kemuliaan utk mengandung, dan 9 bulan 5 hari anak bliau lahir dg normal dan sempurna

Barakallahu..

Dokter rumah sakit darmais (yg menangani kanker bliau)sangat kaget setelah mengetahui hal tsb, mana mungkin??!!

Jika ALLAH berkehendak, apa-apa yang dianggap tidak mungkin oleh manusia, akan sangat mudah bagi ALLAH untuk mewujudkannya

Lalu, satu tahun kemudian, bliau dinyatakan positif hamil LAGI

Kali ini, setelah di cek, diprediksi anak yg ada di dalam rahim bliau adalah anak kembar

Namun, setelah diperiksakan kembali ternyata kembaran calon anak yg ada di rahim bliau adalah sebongkah kanker yg menempel di pundaknya

Innalillahi...

Pilihannya ada dua:
Bliau dioperasi oral (seluruh kulit perutnya disobek) utk kemudian diangkat bongkahan kanker yg ada di dlmnya tsb
*'afwan agak lupa td detailnya seperti apa
Atau
Ditunggu sampai 9 bulan, tp resikonya adlh kmungkinan besar anak bliau akan meninggal di dlm kandungan

Beliau meminta izin agar diberikan wkt utk istikharah, krn bliau yakin ALLAH pasti kan memberikan petunjukNya..

Setelah dua hari melakukan istikharah, menangis dan memohon kekuatan kepada ALLAH dalam sujud-sujud panjangnya di sepertiga malam terakhir, akhirnya bliau mantap memutuskan utk menunggu sampai 9 bln..

Beliau tetap berdakwah seperti biasanya, semuanya bliau pasrahkan kpd ALLAH
9 bln kemudian, anugerah ALLAH kembali menghampiri bliau, anak bliau lahir dengan selamat tanpa adanya kanker sedikitpun (yg semula menempel di pundaknya ketika masih dlm kandungan)
Masya' ALLAH

Anak bliau terlahir dg berat normal seperti anak2 bayi pada umunya, namun bongkahan kanker yg ada di dalamnya itu memiliki berat 7,5Kg, jauh melebihi berat anaknya..

Awal mula terdeteksi adanya kanker yg menyertai anak yg beliau kandung saat itu adalah bliau tdk bisa buang air selama 20 hari, coba bayangkan itu tmn2 20 hari..

Saat diperiksa, ternyata kanker yg timbuh membersamai anak bliau di dlm kandungan itu menghimpit usus besar bliau, sehingga veses yg ada di usus besar tdk dpt keluar sebagaimana biasanya..

Akhirnya dibuatlah saluran pembuangan dr pinggang sbg alternatif pengeluaran veses, jadi, kemanapun bliau pergi, saat itu bliau selalu membawa2 kantong penampung kotoran di pinggangnya

Namun bliau ridha dg kondisi tsb, karena bliau yakin akan segala ketetapan ALLAH

Setelah anak kedua bliau lahir n kanker yg ad d dlmnya berhasil dikeluarkan, maka saluran alternatif tsb pun di tutup, dan bliau sdh bs buang air besar secara normal

Tapi, pertama kali (setelah 6 bulan tdk buang air besar dr anus) bliau buang air besar, rasanya itu amat sangat sakit, seperti mengeluarkan semangka dr anus, bahkan sampai keluar darah juga..

Namun sekali lagi, bliau tetap bersyukur n bersabar serta yakin akan segala ketetapan ALLAH tsb

Dampak2 lain dr beragam penyakit yg dialami beliau adalah:

Tidak tumbuhnya rambut beliau

Tanggalnya gigi2 bliau, hingga tinggal 1 gigi saja, bahkan klo di daerah bekasi bliau dikenal dg ustadzah sugi/tugi gtu...yg artinya ustadzah satu gigi., apa bliau marah dg sebutan tsb, tentu tidak, ya memang kenyataannya seperti itu.. #katabliausambiltersenyum

Bliau pernah mengisi pengajian ibu2 di daerah Plgadung, setelah selesai dan setelah membacakan do'a, tiba2 bliau muntah darah hingga jilbabnya dipenuhi dg darah
Saat itu dg tenangnya, bliau hanya meminta panitia kegiatan utk meminjamkan bliau jilbab

Bliau tdk bisa mengendarai motor, sehingga dlm memenuhi undangan dan lain sebagainya beliau hanya naik angkot (terkecuali jika ada panitia yg memang terkadang menjemput bliau dr tempat bliau sebelumnya)
Suatu saat, ketika turun dr angkot tiba2 salah satu kakinya tak dpt digerakkan, hingga bliau #ngesot di pinggir jalan menghampiri abang tukang becak utk naik n minta diantar ke tempat tujuan

Selain rambut yg sdh tdk dpt tumbuh n gigi yg sudah tanggal..

Bliau juga mengalami gangguan pendengaran, sehingga harus ada alat bantu dengar yg dpasang di telinganya..

Dan saat ini, kondisi jantung bliau juga sdh sangat lemah, hanya berfungsi sekitar 32%-35% saja, astaghfirullah..

Namun, beragam kondisi yg mungkin bagi kita begitu menyeramkan & menyakitkan tsb, bliau lalui dg biasa2 saja, yg tentunya tetap bliau iringi dg husnuzhan kpd ALLAH Ta'ala

Keadaan bliau yg seperti itu sama sekali tdk mengurangi semangat & keistiqamahan bliau dlm berda'wah

Bliau memiliki (klo tak salah) 4 klompok halaqah dg jumlah masong2 antaa 13-15org

Bliau jg menjadi pembina 11 majelis ta'lim, menjadi pengisi kajian2 rutin kemuslimahan rohis2 beberpa (ckup banyak) perusahaan

Beliau juga seorang konsultan rumah tangga, sering mengisi kegiatan/seminar parenting, dan kini sedang menyelesaikan S2 nya di UIN Syarif Hidayatullah serta ditantang oleh profesornya untuk melanjutkan S3, dan beliau menerima tantangan tsb

Hingga aktivitas bliau full dr senin sampai ahad, ALLAHU AKBAR!!

Sungguh sungguh sungguh mengispiasi sekali bliau :')

Dan sungguh sungguh sungguh malu, jika kita masih bermalas-malasan dalam beramal dan berda'wah dengan kondisi yang amat sangat jauh lebih baik daripada kondisi Ustadzah Tri tersebut

#YukBebenahDiri
Read more...
separador

Saturday, March 30, 2013

Setiap yang Bernyawa Pasti 'Kan Mendapati Kematian



"Every soul will taste death, and you will only be given your [full] compensation on the Day of Resurrection. So he who is drawn away from the Fire and admitted to Paradise has attained [his desire]. And what is the life of this world except the enjoyment of delusion."

"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."

[Ali 'Imran : 185]

Sejatinya, setiap yang bernyawa pasti kan mendapati kematian. Ia tak dapat ditolak dan tak dapat pula dipercepat.

Jika dunia menjadi tujuan, maka kerugianlah yang kelak kan didapat. Namun, jika akhirat (keridhaan ALLAH) lah yang menjadi tujuan, maka kebahagiaan abadi kan menaungi diri dan orang-orang yang dicintai.

Kematian kan menghampiri siapa saja tanpa pandang usia, harta, tahta, dan keluarga.

Tua maupun muda, kaya maupun papa, pejabat maupun rakyat jelata, pria maupun wanita.

Semua kan menjumpainya tanpa tahu kapan waktunya, tanpa tahu dimana tempatnya, tanpa tahu dalam kondisi yang seperti apa.

Diri kita hanya mampu mempersiapkannya, bukan mengaturnya. Dan diri kita pun harus mampu menghadapinya, meski kita belum pernah tahu dengan pasti seperti apa rasa sakitnya.

Mungkin kita pernah mendengar bahwa Rasulullah Saw, sang kekasih ALLAH, pun merasakan dahsyadnya sakaratul maut yang digambarkan seperti kulit yang dikelupas dari daging di sekujur tubuh. Lalu, bagaimana dengan kita?

Astaghfirullahal'azhim..

Namun, adakah sesuatu yang dapat meringankan saat sakaratul maut itu tiba?

Imam Ja'far as-Shaddiq pernah berkata: "Siapa yang menginginkan diringankan oleh Allah ketika sakaratul mautnya, maka hendaknya ia selalu menghubungkan silaturahim dengan kerabatnya, juga berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Jika ia melakukan demikian, maka Allah akan meringankan sakaratul mautnya, juga selama hidupnya tidak akan pernah terkena kefakiran."

Semoga ALLAH mengizinkan, meridhai, dan menghendaki kita tuk menjemput kematian dengan Husnul Khatimah, aamiin..

#sebuahpengingatan untuk-ku, untuk-mu, untuk kita semua..
#refleksidiri saat kemarin dan pagi ini mendapati kabar wafatnya beberapa orang yang ada di sekitar
Read more...
separador

Wednesday, March 27, 2013

Tadabbur Qs. Al Waqi'ah ayat 63-67





Sejenak mari qt mentadabburi Qs. Al Waqi'ah ayat 63-67
Sebuah pertanyaan ALLAH akan proses pertumbuhan benih /bibit tanaman yang manusia tanam,

"Kamu kah yang menumbuhkannya atau Kami yang menumbuhkannya?!"

Dalam proses bercocok tanam, manusia hanya mampu berikhtiar menyeleksi bibit-bibit unggul untuk kemudian di taman di tempat-tempat subur yang sudah dipersiapkan sebelumnya, kemudian merawatnya dengan memberikan pupuk, menyiraminya dengan air secara teratur, dan kemudian memetik hasilnya di kala masa panen tiba

Ya, seperti itulah yang mampu manusia lakukan

Lalu, jika kita mau berpikir lebih dalam...
Siapakah yang kemudian menumbuhkan akar-akar pada benih yang kita tanam tersebut?
Siapakah yang kemudian memanjangkan batang-batang dari dalam benih tersebut?
Siapakah yang kemudian menyusun beragam sel dan organ-organ lainnya di dalam tubuh tumbuhan secara teratur dan memiliki beragam fungsi yang berbeda serta saling melngkapi kebutuhan dari tumbuhan tersebut?
Siapakah yang kemudian mengontrol, mengatur, membuat segala proses mikroskopis dan makroskopis lainnya berjalan dengan begitu sempurna?

Kita kah yang menumbuhkannya? Atau ALLAH Yang Maha Agung lah yang menumbuhkan dan mengatur segalanya serta mendesainnya dengan begitu sempurna?

Namun, apakah kemudian kita duduk-duduk saja dan menyerahkan semua hasilnya kepada ALLAH tanpa diiringi dengan ikhtiar, do'a, dan tawakal yang optimal dalam tiap prosesnya?

Mari sama-sama kita kaji kembali lembaran-lembaran niat, amal, dan kepasrahan kita yang telah, sedang, dan akan kita lakukan bersama

Seberapa hebat pun kita dalam tiap kafa'ah yang kita miliki, pasti ada campur tangan super hebat dari Zat Yang Maha Hebat

Semoga ALLAH meridhai segala aktivitas kebaikan yang saya, kamu, dia, kalian, mereka, dan kita lakukan tiap detiknya..

Cukup hanya karena dan untuk ALLAH semata :)
 
Read more...
separador

Tuesday, January 15, 2013

Masih Saja Ibu Berterima Kasih Kepadaku




08/01/2013

09.05 Pagi2 aku sudah mengganggu ibu dengan sebuah sms: "Asw.Ibu, hr ini nis harus perpanjang pulsa internet.. Jadwal update tgl.8 jan utk bln ini"

Tak lama kemudian ada sms masuk.. Ternyata itu sms dr M-Tronik. Subhanallah, cepet banget pulsanya langsung ibu kirim

11.42 Handphone-ku bergetar, ternyata ada panggilan masuk dari ibu, "Assalamu'alaikum", Jawabku, "'Alaikumussalam." Lanjut ibu, "K, bisa tolong anterin kartu bayaran Jaid ke stasiun? Soalnya kartunya ketinggalan di laci lemari coklat." Jawabku, "Iya, Bu..nanti Nis antar, sebentar ya dicari dulu"

11.59 Ternyata ibu menelponku lagi, "Assalamu'alaikum.. K, ternyata KRLnya baru aja lewat pas ibu sampe stasiun, K Nis bisa tolong antar ibu ke sekolahannya Jaid gak? Soalnya kalau udah jam segini baru ada KRL lagi satu jam kemudian. Tadi ibu jalannya berhenti2 mulu karena ngajak Haikal. Kalau emang gak bisa, gak apa2, yang penting kartu bayarannya Jaid tolong diantar ya?" Jawabku, "Iya, Bu.. Insya ALLAH bisa" (sebenarnya saat itu agak mikir2 dulu gak langsung meng"iya"kan, coz ba'da Zhuhur aku mau ke kampus, ada janji sama beberapa anak MUA utk ngebahas Logo MUA di MLC jam13.00) 

Setelah siap mau berangkat, tiba2 adzan Zhuhur berkumandang dari mushalla depan rumahku, mushallah Al Muttaqin (salah satu basecampnya anak Rohis/alumni12)

12.01 Sms kukirim ke ibu:"Nis shalat dlu ya bu udh adzan..nti ibu nis antr smp skolahnya jaid insya ALLAH"

12.02 Ibu membalas, "Y,sykrn"

---------------------

Membaca balasan sms ibu yg terakhir mengingatkan ku pada sebuah judul yg ada di cover majalah Tarbawi yg ibu beli beberapa waktu lalu..

Aku langsung mencari majalah tersebut untuk membaca ulang judulnya sebagai penegasan dan juga sekalian kufoto

"Ketika Ibu Masih Saja Berterima Kasih Kepada Kita"

#Jleb!

Jantungku seperti tak berdetak sesaat..

Membayangkan beragam pengorbanan, perhatian, kasih sayang dari ibu dan bapak selama ini..

Ketika aku hendak pergi daurah/rihlah/dsb, justru ibu dan bapak yang terlihat lebih repot karena menanyakan dan membantu mempersiapkan makanan atau barang2 apa saja yang hendak aku bawa..

Tapi jarang sekali kemudian dengan tulus dan spontan aku ucapkan kata terima kasi kepada mereka..

Namun, Masya ALLAH..Hanya karena hal sepele seperti kisah di atas, ibu dengan spontan langsung membalas smsku dengan kalimat "Y,sykrn"

Kalimat yang singkat memang, tapi "Masih Saja Ibu Berterima Kasih Kepadaku" padahal itu adalah sebuah hal yg sepele dan terlebih lagi itu adalah sebuah kewajiban bagi diriku, sebagai anaknya..

Dahulu, beberapa kali pernah terbersit dalam pikiranku bahwa segala macam bentuk perhatian yang mereka berikan itu karena aku satu2nya anak perempuan yang mereka miliki..Astaghfirullah, dangkal sekali pemikiranku kala itu :'(

Tapi kini kusadari..Sungguh, betapa bahagianya diriku karena terlahir dari rahim ibuku :')Betapa bahagianya diriku karena ibu dan bapak telah mendidik dan membesarkanku dengan tulus :')Betapa bahagianya diriku karena ALLAH telah membuka mata hatiku akan kemuliaan kedua orang tuaku melalui kejadian singkat 8 Januari lalu..

Terima kasih Ibu dan juga Bapak serta Emak (nenek) atas segala pengorbanannya selama ini kepada kami anak2 dan cucu2mu yang masih belum mampu berbakti setulus hati.. :')

Rabbighfirlii wa liwaa lidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa

Semoga ALLAH menghimpun kita kembali di syurgaNya kelak, aamiin..


Read more...
separador

Sunday, January 13, 2013

#SafariDakwah



Bismillaahirrahmaanirrahiim…

Ditemani rintikan hujan di malam yang mulai kelam, kucoba ketukkan jari-jari ini tuk merangkai kisah perjalanan kemarin. RIHLAH LDK UNJ 1433 H yang selama perjalanan kusebut dengan #SafariDakwah, karena kuharap dan kuyakin bahwa rihlah kali ini bukan sekadar rihlah, tapi melainkan sebuah #SafariDakwah, perjalanan panjang yang mampu membangkitkan kembali spirit tuk berdakwah.

***
Berawal dari sebuah rencana dan keinginan merajut ukhuwwah antarpengurus LDK UNJ 1433 H yang belum pernah kami laksanakan secara bersama dengan serius. Maka di penghujung kepengurusan kami tercetuslah sebuah gagasan untuk mengadakan rihlah ke Pulau Pari, salah satu gugus Kepulauan Seribu. Penetapan hari dan tanggal yang kami ambil bertujuan agar perjalanan menuju pulau tersebut tidak terlalu ramai, Jum’at-Sabtu, 11-12 Januari 2013.

Hasil musyawarah yang dihadiri oleh perwakilan BPH sudah disahkan, dan penginformasian kegiatan rihlah ini pun mulai disebar kepada seluruh pengurus LSO dan LDK UNJ 1433 H. Enam hari pun berlalu. Ternyata masih belum banyak pengurus yang merespon/mengonfirmasi keikutsertaannya. Sms pengingatan pun kembali dikirimkan, dengan bantuan para Kord.Bid. dan juga Salim SMS Center, seluruh pengurus berusaha untuk kami ajak kembali.

Namun, karena banyaknya kendala/aktivitas beragam yang dimiliki oleh masing-masing pengurus, seperti UAS, mengajar, mengisi halaqah, sakit, dan lain sebagainya, akhirnya pada H-1 pun masih dalam hitungan jari yang menyatakan dapat mengikuti agenda rihlah ini.

Detik-detik penentuan jadi atau tidaknya rihlah ini pun semakin mendekat. Informasi mengenai kurang mendukungnya kondisi cuaca (angin kencang, hujan, laut pasang, dan lain-lain) akhir-akhir ini untuk menyebrangi lautan pun datang dari banyak pengurus. Kekhawatiran orang tua akan informasi tersebut juga muncul dari beberapa ortu kami. Semakin membuat keragu-raguan, khususnya bagi diri ini. Untuk menghalau keragu-raguan tersebut kumohon kepada Allah, agar Allah menjaga kami dan memudahkan perjalanan kami ini. Dan aku minta agar ikhwannya mencari informasi kondisi real di sana. Kabar yang didapat, Alhamdulillah, insya Allah sampai saat ini pelayaran masih baik-baik saja. Dan setidaknya info tersebut pun dapat sedikit memberikan ketenangan.

Sepulang dari Sekolah Murabbi, kuhempaskan diri, kemudian kucoba menanyakan dan mengajak kembali beberapa teman yang belum mengonfirmasi kehadirannya pada agenda rihlah ini. Namun, memang takdir Allah menetapkan demikian, usaha tersebut tetap tidak merubah komposisi pengurus yang sudah daftar sebelumnya.

Di tengah keragu-raguan, tiba-tiba handphone-ku bergetar pertanda ada sms yang masuk. Setelah kubuka,ternyata itu sms dari Aini, yang isinya:
Assalamu'alaikum. Run, maaf ganggu malam-malam gini, tadi Aini lupa ngomong, jangan takut Run sama masalah cuaca kan masih ada Allah. Asalkan kita gak berprasangka aja pasti gak akan kenapa-kenapa, terus Aini jadi inget ada kutipan hadits atau ayat Al Qur'an, sesuatu yang ragu-ragu itu haram hukumnya, jadi tinggalkanlah hal-hal yang membuat kamu ragu, jadi jangan ragu, semangat rihlah besok, kirim salam ya ke teman-tean yang lain, selamat bersenang-senang :D. Semangat."
Subhanallah, makasih ya Aini :')

***
Perjalanan pun dimulai. Karena tidur agak larut, rencana untuk bangun jam 03.15 mundur 35 menit. Agak kaget, karena belum mempersiapkan semuanya, baru semalam saja ibu membelikan sepuluh bungkus mie beserta telur dan sukro untuk sarapan hari kedua di tempat tujuan. Hasil kesepakatan malam harinya, kami berangkat menuju Muara Angke dengan cara konfoy motor dari depan kampus (dengan berbagai pertimbangan, salah satunya pertimbangan keuangan :D). Sekitar pukul 05.30, akhirnya aku berangkat dari rumah menuju kampus. Sesampainya di kampus, Mawaddah sudah ada di sana, begitu juga dengan tiga ikhwan LDK (Haris, Hakim, Faiz; mohon maaf sekali ya teman-teman).

Setelah siap, para bikers pun meluncur menuju Muara Angke, melalui jalur: Cempaka Putih --> Senen --> Gambir --> Harmoni --> Grogol --> Pluit --> (setelah itu sudah tidak tau lagi nama-nama daerah sana) hingga akhirnya sampai lah di Muara Angke. Di tengah perjalanan Alhamdulillah aman-aman saja, hanya ada satu kejadian yang saat itu kembali menimbulkan keragu-raguan untuk melanjutkan agenda ini (tapi coba dimantapkan lagi juga sih setelahnya), yaitu, setelah memutar arah menuju Pluit, si HiPer terbawa arus dan memasuki jalur bus way hingga lurus terus kembali ke arah Grogol, astaghfirullah..ckckck.. akhirnya, kami mencari putar balik, dan itu baru ditemukan di bawah fly over Roxy, subhanallah ya..

***
Sesampainya di Muara Angke, motor-motor kami pun diparkir dengan ongkos parkir Rp20.000 (wedew..lumayan ini, tapi tak apalah, daripada daripada). Kemudian kami berjalan melalui genangan air yang berwarna hitam pekat menuju Muara Angke Harbour. Karena tak ingin melaluinya, akhirnya aku dan Mawaddah memilih memtar jalan dan lumayan jadi tidak full bersimbah genangan air hitam tersebut. Sesampainya di Harbour, kudapati beberapa kapal kayu yang agak besar (baru kali ini berdiri di dekat kapal kayu seukuran itu, karena sebelumnya ketika ke Pulau Onrust aku hanya naik perahu kayu yang kecil).

Si Boss mulai bertanya-tanya dan mengadakan diskusi kecil dengan orang kapal. Ternyata, pagi itu tidak ada pelayaran menuju Pulau Pari karena perairan di sana sedang tinggi (hhmm..menghela napas dalam). Sambil menunggu Fika dan Hamid yang masih dalam perjalanan menggunakan angkot (dengan beragam kendala yang dihadapi :D) serta Adhon yang sudah sampai di parkiran, disertai dengan keberangkatan seluruh kapal yang ada di sanadan kabarnya tak ada kapal lagi yang akan berlayar kecuali kappa ikan (hiks hiks :’P) kami mencoba mencari alternatif lain dari kondisi ini.

“What Ever.. Tujuan asasi yang paling penting” kalimat tersebut muncul dalam lintasan pikiranku. Apapun, ke manapun, asal semuanya sepakat it’s okay bagiku.

Setelah bermusyawarah dan mencari info dari beberapa orang, akhirnya diputuskan kami akan lanjut menuju Tanjung Pasir, Tangerang. Infonya dari sana juga ada perahu yang bisa mengantarkan kami ke Pulau Pari. Bismillaah, dengan modal kepasrahan atas semua ketetapan Allah, informasi dari bapak-bapak di Muara Angke, serta Peta Manual dan GPS kami mulai memasuki Dunia DORA (hadeuuh..haha..).

***
Perjalanan kami dari Muara Angke menuju Tanjung Pasir dapat dikatakan cukup panjang tetapi lancar, hanya sesekali salah ambil arah, tapi itu pun tidak terlalu jauh salahnya. Hingga akhirnya (jeng jeng.. jeng jeng..) sampailah kami di Dermaga Tanjung Pasir. Di sana kami tidak langsung berangkat mengarungi lautan. Karena ada berbagai pertimbangan dan musyawara kecil yang kami lakukan kembali hingga akhirnya muncullah kesepakatan untuk berangkat menuju Pulau Untung Jawa (tetap dengan harapan dari pulau tersebut kami bisa naik perahu lagi menuju Pulau Pari, karena kabarnya Pula Untung Jawa dekat dengan Pulau Pari).

Angin dan ombak terasa agak kencang saat itu. Dengan kembali berserah diri kepada Allah, kami pun mulai berlayar. Bismillaahi majreeha wamursaha inna Rabbi laghafuururrahiim..

Waw, subhanallah.. Perahu kayu yang kami naiki saat itu sangat terasa goyangannya (karena hempasan angin dan ombak). Tapi, aku sangat menikmatinya. Beberapa kali sempat kudokumentasikan keindahan alam ciptaan Allah ini dalam bentuk foto dan video. Sepanjang pelayaran, tak hentinya kuterkagum-kagum dengan beragam panorama tersebut, mulai dari liukan ombak yang cukup tinggi, burung-burung yang beterbangan, serta pulau di seberang lautan yang begitu rimbun ditumbuhi oleh pepohonan (dan aku baru tau kalau pulau tersebut bernama Pulau Rambut)

Sesampainya di Pulau Untung Jawa, para ikhwan langsung mencar masjid terdekat karena sebentar lagi akan memasuki waktu shalat Jum’at. Sedangkan akhawatnya beristirahat di pendopo dekat dermaga dan dilanjutkan dengan makan siang (yang juga merupakan sarapan) di warung yang tak jauh dari dermaga. Ketika melihat warung tersebut, terdecak agak takjub “Ihh, subhanallah, ada plang Asmaul Husna” sepertinya plang-plang bertuliskan Asmaul Husna tersebut pun terpasang, di pinggiran jalan pulau tersebut, karena di satu plang hanya terdapat enam Asmaul Husna.

Setelah selesai makan dan shalat Jum’at pun selesai, akhawatnya segera bersiap menuju masjid untuk menunaikan shalat Zhuhur, dan gentian sekarang ikhwannya yang makan. Setelah selesai shalat Zhuhur dan Tibas, rasa lelah itu mulai menghampiri, kebingungan pun berkecamuk di dalam pikiran karena teringat informasi dari ibu-ibu warung bahwa perahu ke Pulau Pari tidak berlayar hari ini (suntuk, penat, dan ngantuk sangat jadinya saat itu). Dengan kondisi seperti itu, akhirnya diputuskanlah untuk menginap di pulau tersebut. Setelah dapat penginapan (tempatnya seperti kost-kostan) masing-masing (ikhwan-ikhwan, akhwat-akhwat) beristirahat.

***
Sore harinya, ba’da shalat Ashar kami tekadkan untuk menjalani kegiatan ini dengan sebaik-baiknya. Ikhwannya sudah jalan terlebih dahulu menjelajahi pinggiran pulau. Kabarnya ternyata ada pasir putih di pantainya (waw, Alhamdulillah..) akhawatnya pun bersiap-siap menuju pantai yang ternyata juga banyak dihidupi oleh beragam biota laut seperti kepiting, timun laut, keong, ikan-ikan kecil, ganggang, dll.

Setelah puas membuat beragam tulisan di pasir, dan menjelajahi karang di tepi pantai (saat itu banyak ibu-ibu dan anak-anak yang sedang mencari sejenis tumbuhan laut gtu di sana), kami (akhawatnya) memutuskan untuk menelusuri pinggiran pantai. Setelah berjalan beberapa meter, pasir putihnya kini berganti dengan serpihan batu karang (berasa berjalan di atas  pecahan beling, coz seperti bunyi-bunyi beling yang diinjak=injak gtu pas jalan di atasnya) sampai akhirnya ternyata tidak ada akses untuk terus berjalan di tepian pantai karena sudah dipenuhi oleh padang mangrove.

Akhirnya kami masuk mengikuti jalan setapak, berjalan di pinggiran tambak (atau apalah itu namanya) hingga menjumpai beberapa rumah warga. Saat itu kami tak tau arah, tujuan kami hanya untuk mencari pantai di pinggiran Pulau Untung Jawa bagian Barat untuk menyaksikan sunset yang sebentar lagi akan terjadi. Sempat bingung memilih jalan mana yang benar, dengan mengandalkan feeling dan kesoktahuan (saya kadang suka sok tau nih) serta kepercayaan bersama dalam menentukan pilihan akhirnya kami menjumpai sebuah dermaga dengan hamparan pantai yang dihiasi pasir putih serta beberapa mainan (seperti ayunan, njot-njotan, dsb) di sekitarnya. Dan sunset pun mulai terlihat begitu menawan.

Saat itu kuputuskan untuk tidak ikut bermain air, aku lebih memilih untuk mengabadikan keeksotikan sunset di tepian pantai dengan kamera handphone-ku sambil memandangi langit yang sesekali dilewati oleh beragam jenis burung yang beterbangan. Begitu kudibuatNya terpesona dengan keindahan alam di sebrang Pulau Jawa ini. Maha Suci Allah dengan segala KeagunganNya.

Malam harinya, kami (akhawat) memilih untuk berdiam diri di kamar. Selain karena desiran angin yang terdengar begitu kencang, kami pun beristirahat, kembali memulihkan tenaga untuk menjemput petualangan luar biasa keesokan harinya. Saat itu aku bilang kepada akhawat yang lain, “Aku jadi mau main-main air, apa lagi klo bisa naik Banana Boat.” Semoga hari esok benar-benar semakin luar biasa.

***
Setelah Qiyamul Lail, shalat Shubuh dan Tibas dan saat fajar mulai menyingsing, kami bergegas menuju bagian timur Pulau Untung Jawa, aku berlari ke luar kamar untuk menyaksikan sunrise, untuk mengabadikannya (lagi-lagi melalui kamera handphone-ku, karena aku tak membawa serta kamera digital dalam perjalanan kali ini).

Tadinya kami mau ke ujung dermaga, tapi ternyata sudah dikuasai oleh ikhwan-ikhwannya (ya sudah lah, apa boleh buat). Namun, kami tak kehilangan tekad, semangat, dan ide brilliant. Kami justru menemui tempat yang lebih menantang, kami tapaki bebatuan yang dirakit dengan kawat-kawat dari tepi pulau membentang menyerong ke lautan, dan dari sana kami justru dapat menyaksikan sunrise yang begitu menawan. Masya Allah :’)

***
Setelah matahari tak muncul lagi karena tertutup awan yang agak mendung di kejauhan, kami pun beranjak meninggalkan ujung bebatuan tersebut menuju warung tempat pertama kali kami makan untuk meminta dibuatkan mie goreng sebagai sarapan (akhirnya mie gorengnya bisa dimasak juga). Setelah mie matang, kami pergi menuju dermaga yang berpantai indah tempat kemarin sore kami menikmati sunset. Ternyata airnya pasang dan menggenangi pasir pantai. Maka, kami putuskan untuk sarapan di ujung dermaganya saja.

Ditemani desiran ombak yang jauh lebih bersahabat dan lintasan burung di langin yang menghampar luas, kami sarapan bersama. Empat akhwat alumni LDK, empat akhwat MIPA, ya kami adalah akhawat MIPA alumni LDK UNJ 1433 H dan MUA 1432 H..haha :p

Seusai sarapan, ternyata Banana Boat yang kemarin sore ditutupi terpal di tepi pantai kini sudah dibuka dan motor boat-nya pun sudah datang, setelah bermusyawarah (semua kesepakatan dimusyawarahkan bersama J) kami fix naik Banana Boat. Sebelum benar-benar naik, kami minta izin sama ikhwannya untuk pulang jam 10 lewat (coz tadinya kami berencana kembali dijemput perahu menuju daratan Pulau Jawa, sekitar jam 9). Setelah oke, kami (akhawatnya) langsung meluncurrr..

Subhanallah, ini pertama kalinya naik Banana Boat bagiku. Keren n seru abiss pokoknya. Terhempas dari atasBanana Boat, mengambang di tengah lautan, berenang dengan pelampung, waaaaaaaa, mau lagi dan lagi..

Setelah selesai, kami pun segera bersih-bersih dan beres-beres. Setelah selesai semuanya, dan sebelumnya sudah berkali-kali semua handphone ditelpon oleh semua ikhwannya. Akhirnya denga berat hati kami beranjak menuju dermaga, menaiki perahu kayu berwarna biru tuk arungi lautan dengan hempasan ombak yang mendayu-dayu.

***
Sesampainya di Tanjung Pasir, kami beristirahat sejenak, makan otak-otak ikan dan meminum es kelapa muda (yang sejak Jum’at sudah diidam-idamkan oleh Mawaddah Warahmah :P). Lalu kami memulai perjalanan pulang sebagai anak motor lagi, prediksi tiga jam baru sampai rumah (subhanallah, dahsyad. Ini perjalanan terlamaku mengendarai HiPer).

Baru beberapa ratus meter kami mengendarai motor, adzan Zhuhur berkumandang. Kami pun menepi dan shalat Zhuhur di sebuah masjid yang berada di area sebuah SMA Islam di daerah sana. Seusai shalat Zhuhur kami kembali melaju ditemani kemacetan yang menghiasi kota Tangerang dan Jakarta menuju #BaitiJannati, menjemput #SafariDakwah yang sesungguhnya.

Yup, rihlah kali ini bukan sekadar rihlah, tapi ini adalah bagian dari #SafariDakwah.
Untukmu Seluruh Sahabat Juang Kebaikan, semoga Allah menghimpun kita kembali di Surganya yang kekal abadi, yang pasti sangat jauh lebih indah dan menawan dari sekadar Pulau Untung Jawa ataupun Pulau Pari..



Cassava Garden, 13 Januari 2013. 2.00 AM
kni12.keren~


NB: utk foto2nya, bisa liat di mari -->>http://www.facebook.com/media/set/?set=a.575474115799755.153497.100000115154330&type=3
Read more...
separador

Wednesday, January 9, 2013

Logo dalam Desainmu :)


Belakangan ini saya sedang bermain-main dg pembahasan perubahan/perbaikan #logo beberapa organisasi di kampus #BelajarDesain       

Ad yg memang mengalami perubahan » @muaunj @ldkunj dan juga ad yg pengalami perbaikan » @Quran_UNJ @suaraNuraniku #BelajarDesain

 Banyak pelajaran yang saya dapatkan selama mengikuti prosesnya baik secara nyata maupun di dunia maya #BelajarDesain   

Salah satunya terkait ke-ajeg-an logo. Salah seorang peserta syuro saat membahas awalan perubahan logo @ldkunj berpendapat... #BelajarDesain

 Jika logo/tag line/visi misi/dllnya dr sebuah organisasi sdh seatle, mk tdk akan ad keinginan org2 utk mngubh2ny lagi | #ajeg #BelajarDesain

Di sisi lain, saya pun mendapati ad beberapa orang yang menganggap perbaikan/perubahan #logo sebagai suatu hal yg gak penting #BelajarDesain

Atau tak ingin terlarutkan oleh hal2 sepele semacam ini #BelajarDesain       

Saya setuju, kita memang tak boleh berlama2 membahas hal semacam ini, tp bukan berarti kemudian kita cuek dan gak #peduli #BelajarDesain

Desain logo harus memiliki makna dan memerhatikan estetika, enak dilihat dan penuh power #BelajarDesain
Plus merepresantasikan organisasi yg bersangkutan tentunya #BelajarDesain

Bagi yang baru #BelajarDesain seperti saya, ketika hendak membuat #logo atau turut serta dalam proses perbaikan/pengubahan suatu #logo....

....kita bisa cari inspirasi dari logo2 organisasi lain yg sdh ada. Dr sana kita bisa belajar kelebihan/kekurangan logo2 tsb #BelajarDesain       

Setelah #logo selesai dibuat, jangan langsung puas dulu, tapi alangkah baiknya minta pendapat dari orang2 yg memang jago.... #BelajarDesain

 ....dan paham soal urusan desain, linguistik, serta keorganisasian yang bersangkutan #BelajarDesain

Klo dr berbagai aspek sdh oke, maka insya ALLAH #logo yg kita buat akan menjadi #ajeg, tinggal dishare deh ke pihak2 lainnya #BelajarDesain

 Terus teruuus......yg harus diperhatikan lagi adalah penggunaan #logo tersebut dalam berbagai media (publikasi dll) #BelajarDesain

Kadang2, ketika meng-include-kan sebuah logo, ke media publikasi misalny, tanpa disadari kita malah jd mengubah logo tsb #BelajarDesain

Misalkan, karena salah #narik, akhirnya logonya jadi #gepeng atau jadi #gembul | jadi gak enak klo dilihat #BelajarDesain

Klo begitu, bisa menyinggung si pembuat logo juga lho..coz logonya jadi terlihat aneh di mata beliau.. #hatihati ya.. #BelajarDesain

Atau yg lainnya, karena kita cuma punya #logo dlm bentuk #jpeg, dg background putihnya, trus kita main masuk2in aja..... #BelajarDesain

....#logo tsb ke dalam media publikasi kita. Alhasil, secara tak disadari media publikasi kita jadi terlihat gak profesional #BelajarDesain

Waduhh, sbg org yg belum #profesional, saya jg ngomongin masalah keprofesionalan gini..hehe. But, hal tsb memang #penting lho #BelajarDesain

Solusinya, kita juga mesti punya #logo tsb dlm bentuk #PNG yg backgroundnya transparan #BelajarDesain

Atau, kita maenin dah tuh #desain media publikasi kita agar gak keliatn ngasal masuk2in logo aja tanpa memperhatikan estetika #BelajarDesain

Alhamdulillah, udahan dulu ya cuap2 saya ttg #BelajarDesain.. Ini cuma belajar dr pengalaman aja.. So, yuk kita #belajar lagi..
Read more...
separador

Total Pageviews

Followers

Entri Populer