Bismillahirrahmanirrahim..
Fajar menyingsing, melerai gelapnya malam, lirih suara angin sayup-sayup terdengar di antara sautan adzan yang mendayu memecah keheningan. Di waktu ini, malaikat Allah utus tuk memberkahi para penebar kebaikan dan mengutuk para insan yang kikir. Di waktu ini, perbedaan antara orang beriman yan tulus hatinya akan Nampak dengan orang-orang munafik yang hatinya mungkin telah kaku membatu sebagaimana hadits Rasulullah saw, dari sahabat Abu Hurairah r.hu dia berkata, bahwasanya Rasulullah saw telah bersabda, “Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik, adalah shalat isya’ dan subuh [berjamaah]. Kalau saja mereka tahu apa yang ada pada keduanya. Mereka bakalan mendatanginya walaupun sambil merangkak. Dan, aku telah berencana untuk memerintahkan shalat seorang laki-laki bersama orang-orang. Kemudian, aku mengajak mereka membawa kayu bakar menuju kaum yang tidak mendatangi shalat. Lalu, aku bakar rumah mereka dengan api.” (Hr.Bukhari dan Muslim).
Sesaknya dada masih kurasa sejak sepekan yang lalu. Bukan karena flu yang sedang Allah berikan sebagai ujian bagi hambaNya yang dhaif ini, bukan, bukan karena itu. Bukan karena polusi yang betebaran di jalan-jalan raya kota Jakarta yang kulalui dengan mengendarai si HiPer setiap harinya, bukan, bukan karena itu. Bukan pula karena asap (rokok) mematikan yang seakan ada di mana-mana, hampir di seluruh lapisan udara yang ada di sekitarku, bukan, bukan karena itu.
Sesaknya dada ini, gelisahnya hati ini mulai terasa dan semakin membuncah hingga mencapai puncaknya siang hari kemarin. Setelah ketetapan itu selesai kusampaikan, setelah ketetapan itu akhirnya berani kusampaikan lebih tepatnya.
Membina dan dibina bagaikan dua buah sayap yang harus dimiliki oleh 'penikmat' Tarbiyah. Tak boleh dihilangkan salah satu atau bahkan keduanya. Karena ketika salah satu sayap tersebut hilang, pasti akan menjadi cacat, hingga tak kan mampu terbang tinggi menggapai cita-cita yang mulia.
Do'aku tulus menyertai kalian. Kuyakin, Allah kan menempatkan kalian pada tempat terbaik yang telah Ia rancang. Kutitipkan kalian kepada Sang Penjaga Semesta yang tak pernah tidur ataupun lupa. Semoga Allah mengizinkan kita kembali berkumpul bersama di SyurgaNya.
Do'aku tulus menyertai kalian. Kuyakin, Allah kan menempatkan kalian pada tempat terbaik yang telah Ia rancang. Kutitipkan kalian kepada Sang Penjaga Semesta yang tak pernah tidur ataupun lupa. Semoga Allah mengizinkan kita kembali berkumpul bersama di SyurgaNya.
Senandung Ukhuwah
by: Sigma
Di awal kita bersua
Mencoba untuk saling memahami
Keping-keping di hati
terajut dengan indah
Rasakan persaudaraan kita
Dan masa pun silih berganti
Ukhuwah dan amanah tertunaikan
Berpeluh suka dan duka
kita jalani semua
Semata mata harapkan ridhoNYA
Sahabat tibalah masanya
Bersua pasti ada berpisah
Bila nanti kita jauh berpisah
Jadikan rhobitoh pengikatnya
jadikan do'a ekspresi rindu
Semoga kita bersua di syurga
#LingkaranCinta


0 comments:
Post a Comment