#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Monday, July 14, 2014

Kisah Infaq Jalanan untuk Palestina




Ahad, 13 Juli 2014. Di pagi hari aku merasakan suasana yang agak berbeda, tidak seperti biasanya. Mungkin salah satu penyebabnya karena hari ini untuk pertama kalinya aku akan menjadi salah satu volunteer (relawan) sunduq untuk Palestina. Kadang semangat, kadang khawatir,bahkan sempat muncul juga rasa ingin mengundurkan diri, namun alhamdulillah hal tersebut tak sampai terealisasikan.

Pukul 9.30 aku bersiap untuk berangkat ngaji. Kesiangan nih, karena saat sedang membaca buku yang akan dibedah di pengajianku hari ini aku sempat merasakan kantuk yang teramat sangat, hingga aku pun tertidur sesaat. Ketika hendak berangkat, bapakku bilang kalau ternyata air aki motorku kering, jadi aku menunggu bapakku mengisinya dengan air aki yang ada di rumah beberapa saat, dan tentunya aku sampai di tempat ngaji terlambat.

Selesai ngaji, sekitar pukul. 13.00 aku berangkat menuju Masjid At Tauhid Arif Rahman Hakim, UI Salemba. Aku berangkat ke sana tak sendiri, tetapi bersama dua orang adik kelasku sewaktu SMA dulu di SMAN 12 Jakarta. Di temani hujan gerimis sepanjang jalan, akhirnya kami sampai di area Masjid At Tauhid.

Sesampainya di sana, kami langsung diarahkan untuk menuju lantai dua mengikuti briefing bersama volunteer lainnya yang sudah datang terlebih dahulu. Di sana dijelaskan apa-apa saja yang harus kami lakukan, di mana saja spot relawan ditempatkan, dan diingatkan agar kembali sama-sama meluruskan niat.

Setelah shalat Ashar, kebali diadakan briefing sekaligus fiksasi spot dan PJ spot. Bismillah, dengan tekad memfasilitasi siapapun yang hendak berinfaq, aku mengazzamkan diri untuk mengedarkan kantong sunduq yang kubawa, kepada semua orang yang melintasi lampu merah samping Kenari Mas, baik itu pengendara mobil, sepeda motor, taksi, bajaj, bahkan para pejalan kaki sekalipun.

Ada dua hal yang membuatku terharu dan senang sekali saat bertugas sebagai volunteer sunduq Palestina ini.

1. Di awal aku berkeliling saat lampu merah, ada satu keluarga sederhana (umi, abi, dan dua orang anaknya) naik motor. Si anak mengalungkan tas kecil yg terbuat dari bahan yg sama dg baju yg dikenakannya. Lalu pas aku menghampiri dan mengatakan, "Infaq Palestin." sambil tersenyum, umi dan abinya memberikan isyarat ke anak tsb, dan sang anak mengeluarkan uang 50rb dari tas kecilnya dg agak kesulitan. Tiba-tiba lampu berubah hijau alhamdulillah ia berhasil mengeluarkan uang tsb dan memasukkannya ke dalam kantong sunduq yang aku bawa, aku ucapkan, "terima kasih", sambil menancap gas, mereka membalasnya dengan senyuman yang begitu meneduhkan.

2. Tak jarang mobil2 mewah berada di barisan kendaraan yang berhenti di lampu merah samping Kenari Mas tempatku bertugas. Saat aku menghampiri dan menyapa dengan kalimat, "Infaq Palestin, Bu, Pak, Mas, Mba" ada beberapa yang memberikan uang dengan senyuman, ada yang dengan muka datar, ada yang mengatakan maaf sambil mengangkat tangannya, ada yang hanya mengangkat tangannya saja, bahkan ada yang sama sekali tidak mempedulikan.

Namun yang membuatku merasa terharu adalah ketika aku menghampiri taksi dan bajaj yang juga ada di barisan tsb, tak jarang abang supir bajaj atau taksi yang dengan sigap langsung merogoh kantung celana, kantung baju, tempat uang, atau dompetnya untuk turut berinfaq. MasyaALLAH. Di tengah perjuangan mereka mencari nafkah untuk keluarga yang mungkin tak seberapa didapat tiap harinya, mereka masih mau menyisihkan sebagian penghasilannya untuk Palestina.

Dua hal tsb yang membuatku terus bersemangat sampai menjelang waktu maghrib mengajak siapapun yang lewat di hadapanku untuk berinfaq untuk Palestina.

Barakallah, barakallah, barakallah.

Semoga setiap rupiah yang telah diberikan membawa keberkahan dalam kehidupan dan memberikan sedikit keringanan kepada saudara2 kita yang ada di Gaza.

Amal itu bukan dilihat hanya dari seberapa banyak yang diberi, tetapi dilihat dari seberapa besar keikhlasan yang juga turut mengiri.

Salam hangat,
Khoirun_Volunteer Sunduq Munasharah Palestine bersama Relawan Indonesia, KNRP, dan Garuda Keadilan. 13/7/14 @ Jln. Raya Salemba
separador

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Followers

Entri Populer