#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Saturday, October 27, 2012

Pushy-ku Sayang, Pushy-ku Malang :'(


Mau berbagi kisah lagi euy.. Kisah tadi malam yang begitu menegangkan.. Cekidot!

Jum'at, 26 Oktober 2012, bertepatan dengan Idul Adha 1433H
Sekitar pukul 20.30 lewat aku sudah mulai mengantuk, maklum malam kemarin tidurnya agak larut karena ada kerjaan yang menumpuk.. Ketika baru saja tertidur agak pulas, tiba-tiba adikku (Jaid) membangunkanku dengan agak panik, sontak aku pun terbangun dan ikut panik, adikku berkata, "Kak, kak, itu pushy kenapa, kakinya kayak ada yang ngiket!" (Pushy itu panggilan kucing jantan yang ada di rumah kami sejak kecil, adik dan kakaknya sudah meninggal sewaktu dia kecil, dan ibunya kini sudah melahirkan tiga anak kucing lagi) Mendengar rintihan pushy, aku pun semakin kaget dan mencoba mendekatinya, aku lihat ada apa gerangan sampai dia mengeluarkan suara rintihan seperti itu. Setelah kudekati, ternyata benar, kaki kiri bagian belakang si pushy ada yang mengikatkan karet dengan sangat kencang, dengan kepanikan reflek ingin kubuka, ingin kulepaskan karet yang mengikat kakinya. Tapi, aku tak sengaja memegang kaki (bagian telapak atas) pushy, dia langsung mengeong kesakitan dan pergi menjauh. Aku tambah panik, semakin kurasa bahwa dia sangat kesakitan, sangat tersiksa. Aku coba mendekatinya lagi, tapi dia malah turun menghindariku. Aku mencoba mengejarnya, dan mencoba untuk melepaskan karet tersebut, dan kulihat, kaki bagian telapaknya sudah mulai membengkak, astaghfirullah, kasian banget dia..

Entah siapa yang sengaja atau mungkin hanya iseng mengikatkan karet di kaki kucingku itu, sehingga sampai seperti itu. Dipikiranku saat itu yang terbayang hanyalah kekhawatiran kalau sampai tidak bisa dilepaskan (karena kenceng banget ikatannya) bisa-bisa kaki kucingku putus.. :'(

Lalu aku bangunkan ibu dan bapak, karena tak bisa kuatasi sendiri, pushy selalu meronta ketika hendak dilepaskan karetnya (hiks..hiks..semakin kurasakan rasa sakitnya) dan kuminta ibu untuk telpon Iam (adikku yang pertama), Iam pun datang, tapi ketika hendak melepaskan karet di kaki si pushy, pushy malah lari ke luar rumah, dan tak bisa dikejar, entah pergi ke mana. Huft, aku semakin cemas, waktu sudh menunjukkan pukul 21.30, kalau pushy gak pulang-pulang bisa gawat, orang gak akan ngeh kalau dia sedang kesakitan. Ya Allah, bener-bener panik sangat, bergumamku di dalam hati, semoga pushy segera kembali ke rumah Ya Allah, biar bisa dilepaskan karetnya..

Beberapa menit pun berlalu, aku bingung hrus mencarinya ke mana, hingga tak sadar air mata pun membasahi pipiku karena kekhawatiran yang mendalam terhadap si Pushy. Saat itu aku merasa tak akan dapat tidur di tengah situasi seperti ini. Lalu aku naik menemui Jaid, "Dek, kita cari Pushy yuk, takutnya gak ada yang nolongin nanti." Adikku hanya terdiam, dan dalam panikku tiba-tiba terdengar suara pushy dari luar rumah, "Wah, itu pushy dek.." spontan kuteriak bilang ke Jaid. Segera aku turun dan bertekad untuk bisa melepaskan karet dari kakinya, Iam pun datang lagi dan berusaha melepaskannya juga. Berkali-kali pushy tetap meronta-ronta, karena semakin bengkak kakinya kulihat, dengan berbagai cara kami coba untuk menggunting/melepaskan karetnya, detik dan menit berlalu penuh ketegangan, sempat terlontar dari mulutku, "udah bu, di bawa ke rumah sakit aja sekarang kalau gak bisa juga, dibius biar gak meronta-ronta, khawatir kalau gak bisa-bisa dan ditunggu sampe besok nanti bisa putus kakinya" (aku berpikir demikian karena dulu pernah diceritakan sama nenek, ada orang yang jarinya diikat karet, sampai lama, dan akibatnya jarinya putus)

Ya Allah, belum bisa juga dilepaskan karetnya, gunting, silet, carter, gunting kuku, seprai, kaos kaki sudah dikeluarkan untuk membantu usaha pelepasan karet tersebut. Hampir hopeless. Tapi semua berusaha untuk menenangkan suasana yang sangat menegangkan itu, berusaha menguatkan dan berpikiran positif bahwa karet yang mengikat kaki pushy pasti akan bisa lepas. Sambil terus ku elus-elus kepala pushy yang sedang kesakitan, Iam terus berusaha menggunting karet tersbut dengan menggunakan gunting kuku secara perlaha. Sedikit demi sedikit karetnya pun mulai putus, dan kemudian...... Alhamdulillah, akhirnya terlepas juga karetnya.. :') Pushy langsung berlari ke dapur, tiduran dan menjilati kakinya. Ketika aku dekati untuk diberikan minyak But-But, dia menghindar dan menutupi kakinya sambil mengeong, seperti meminta untuk dibiarkan sendiri (tidak ingin diganggu dulu sementara waktu, sembari menahan serta menghilangkan rasa sakitnya). Oke, aku pun meninggalkannya, membiarkannya sendiri, tak ingin ku menganggunya saat itu.

Pagi harinya sebelum aku berangkat ngaji, bapakku sedang menggendong-gendong Pushy di luar rumah, Pushy tampak lebih ceria dibandingkan dengan tadi malam :') Aku pun pergi pamit sama ibu, nenek, bapak, dan pushy juga..

Sepulang ngaji, ibu minta diantar ke sekolah Jaid untuk ambil raport UTSnya, karena ternyata kakakku yang seharusnya mengambil raport tersebut belum berangkat untuk mengambilnya. Setelah sampai rumah, aku ikut syuro QL bareng teman-teman KIAS12, lalu dilanjutkan ngobrol2 dengan seorang adik dalam lingkaran cinta, aku ceritakan kejadian malam tadi yang sangat menegangkan ini sampai selesai. Lalu ketika aku dan si adik ke rumahku melihat si Pushy, ibuku bilang, "Kak, tadi kakinya Pushy ada yang iket lagi pake karet." Jawabku dengan kaget, "Beneran Bu? Yang mana? Parah banget sih ada orang yang kayak gitu, nyiksa binatang mulu, siapa sih orangnya??!!" Jawab ibuku, "Ia, Tadi ibu juga gak ngeh, Sinta tadi yang ngeliat dan bilang kalau kaki kucingnya kayak ada yang ngiket gitu. Iam yang ngelepasin, kayak tadi malam, bahkan lebih sulit dilepas soalnya pushy seperti lebih sensitif, mungkin trauma kali ya."

Astaghfirullah, kejadian ini tak kusangka-sangka. Kenapa ada manusia yang seperti itu, sampai dua kali menyiksa binatang dengan perlakuan yang sama. Padahal, Pushy adalah kucing yang baik, penurut, manja, dan gak suka rewel. Apa mungkin orang tersebut kesal dengan Pushy karena pernah mengambil ikannya atau hal-hal lainnya??? Tapi ya jangan begitu juga lah perlakuannya.

Rasulullah Saw. pun sangat menyayangi kucing. Beliau sangat berhati-hati dalam menjaga dan merawatnya. Tak hanya Rasul, istri Rasul sendiri, Aisyah binti Abu Bakar Ash Shiddiq pun amat menyukai kucing, dan merasa amat kehilangan dikala ditinggal pergi oleh si kucing. Seorang sahabat yang juga ahli hadist, Abdurrahman bin Sakhr Al Azdi diberi julukan Abu Hurairah (bapak para kucing jantan), karena kegemarannya dalam merawat dan memelihara berbagai kucing jantan dirumahnya.

Hukuman bagi mereka yang menyakiti binatang lucu ini sangatlah serius, dalam sebuah hadits sahih Al-Bukhori, dikisahkan tentang seorang wanita yang tidak pernah memberi makan kucingnya, dan tidak pula melepas kucingnya untuk mencari makan sendiri, Rasul pun menjelaskan bahawa hukuman bagi wanita ini adalah azab neraka. Na'udzubillahimindzalik..

Kawan, kucing (dan binatang lainnya) juga punya hak untuk hidup damai, mereka sama-sama makhluk ciptaan ALLAH SWT yang harus kita sayangi. Jangan sampai perlakuan buruk yang kita lakukan kepada makhluk ALLAH lainnya (semisal binatang sekalipun) akhirnya akan mengantarkan kita kepada kemurkaan ALLAH. Bukankah ALLAH telah menebarkan kasih dan sayang-Nya kepada kita? Lalu,mengapa kita justru menebarkan kebencian, keburukan, kekerasan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain?

Tadzkirah untuk kita semua, semoga kejadian ini dapat kita renungi dan kita ambil pelajarannya bersama..

Si Pushy
separador

0 comments:

Post a Comment

Total Pageviews

Followers

Entri Populer