#GazaUnderAttack

Powered by Blogger.

Tausiyah

Dari Abu Amr, -ada juga yang mengatakan- : Abu ‘Amrah, Sufyan bin Abdillah Ats Tsaqofi radhiallahuanhu dia berkata, saya berkata : Wahai Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam, katakan kepada saya tentang Islam sebuah perkataan yang tidak saya tanyakan kepada seorangpun selainmu. Beliau bersabda: Katakanlah: saya beriman kepada Allah, kemudian berpegang teguh (istiqomahlah. (Riwayat Muslim)

"Tugas kita adalah menyalakan lilin, bukan mencela kegelapan" Anis Matta (Barang kali kita memang tidak bisa mengubah keadaan, tetapi bukankah kita bisa mengubah sikap dalam menghadapinya..)

"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk” (QS. Al-Kahfi:13)

“Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara kaffah (keseluruhan), dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.” (Al-Baqarah: 208)

“Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong pada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkaulah Maha Pemberi (karunia)."(QS. Ali Imran : 8)

Twitter

#SavePalestine



Live Traffic Map

Live Traffic Feed

loading...

Monday, December 28, 2009

10 Tarbiyah Characters (Muwashofat Tarbiyah)

1. Salimul Aqidah (Good Faith)
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.

Read more...
separador

MUWASHAFAT TARBIYAH

1. Salimul Aqidah
Aqidah yang bersih (salimul aqidah) merupakan sesuatu yang harus ada pada setiap muslim. Dengan aqidah yang bersih, seorang muslim akan memiliki ikatan yang kuat kepada Allah Swt dan dengan ikatan yang kuat itu dia tidak akan menyimpang dari jalan dan ketentuan- ketentuan-Nya. Dengan kebersihan dan kemantapan aqidah, seorang muslim akan menyerahkan segala perbuatannya kepada Allah sebagaimana firman-Nya yang artinya: ‘Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam’ (QS 6:162). Karena memiliki aqidah yang salim merupakan sesuatu yang amat penting, maka dalam da’wahnya kepada para sahabat di Makkah, Rasulullah Saw mengutamakan pembinaan aqidah, iman atau tauhid.
2. Shahihul Ibadah
Ibadah yang benar (shahihul ibadah) merupakan salah satu perintah Rasul Saw yang penting, dalam satu haditsnya; beliau menyatakan: ’shalatlah kamu sebagaimana kamu melihat aku shalat.’ Dari ungkapan ini maka dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan setiap peribadatan haruslah merujuk kepada sunnah Rasul Saw yang berarti tidak boleh ada unsur penambahan atau pengurangan.

Read more...
separador

8 Fikrah Ikhwan

1. Dakwah Salafiah
Dakwah kita memang bersumber kepada Al Quran dan As Sunnah. Back to salafus shaleh ways.
2. Thariqah Sunniyah
Upaya untuk senantiasa menghidupkan sunnah.

3. Haqiqah Shufiyah
Kembal ke kesucian hati. Terlepas dari sudut pandang kita kepada ajaran tasawuf, keikhlasan hati menjadi hal mendasar yang harus dibenahi terlebih dahulu.

Read more...
separador

Sunday, December 20, 2009

Kematian Hati




(alm) Ust. Rahmat Abdullah



Banyak orang tertawa tanpa (mau) menyadari sang maut sedang mengintainya.

Banyak orang cepat datang ke shaf shalat layaknya orang yang amat merindukan kekasih. Sayang ternyata ia datang tergesa-gesa hanya agar dapat segera pergi.

Seperti penagih hutang yang kejam ia perlakukan Tuhannya. Ada yang datang sekedar memenuhi tugas rutin mesin agama. Dingin, kering dan hampa, tanpa penghayatan. Hilang tak dicari, ada tak disyukuri.

Dari jahil engkau disuruh berilmu dan tak ada izin untuk berhenti hanya pada ilmu. Engkau dituntut beramal dengan ilmu yang ALLAH berikan. Tanpa itu alangkah besar kemurkaan ALLAH atasmu.

Read more...
separador

Saturday, December 19, 2009

Frog Mania

Read more...
separador

Apa yang Menghalangimu ber-HIJAB, Wahai Saudariku???


Hijab adalah pakaian wanita muslim yang menutup bagian kepala sampai dengan kaki. Bagi orang awam, masalah hijab mungkin dianggap sederhana. Padahal sesungguhnya itu adalah masalah besar. Ketika Allah Swt. memerintahkan kita sesuatu, Dia Maha Mengetahui bahwa perintah itu adalah untuk kebaikan kita dan berhijab merupakan salah satu sebab tercapainya kebahagiaan, kemuliaan dan keagungan bagi seorang wanita.

Read more...
separador

Makna Tarbiyah dan Liqo'





Untuk mengetahui lebih jauh makna Tarbiyah dan Liqo` berikut ini sebuah penjelasan dari Syariah Online.

Secara bahasa Tarbiyah itu maknannya adalah pendidikan atau pembinaan dan liqo` artinya pertemuan. Selain dua istilah itu ada lagi istilah lainnya ang terkait kuat yaitu halaqah. Secara istilah halaqah berarti pengajian imana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar. Dalam ahasa lain bisa juga disebut majelis taklim, atau forum yang bersifat ilmiyah.

Read more...
separador

IBU

Novi_Sakha

Sebening Tetesan embun pagi
Secerah sinarnya mentari
Bila ku tatap wajah Mu Ibu
Ada kehangatan di dalam hatiku

Air wudhu slalu membasahimu
Ayat suci slalu di kumandangkan
Suara lembut penuh keluh dan kesah
Berdoa untuk putra-putrinya

Oh Ibuku engkaulah wanita
Yang ku cinta selama hidupku
Maafkan anakmu bila ada salah
Pengorbananmu tanpa balas jasa

Ya Allah ampuni dosanya
Sayangilah seperti menyayangiku
Berilah ia kebahagian
Didunia juga di akhirat
Read more...
separador

Tuesday, December 15, 2009

10 kaidah dakwah

Ust. Jum’ah Amin Abdul Aziz dalam buku Ad Da’wah Qawaaid wa Ushul (terj. Fiqhud Dakwah) memaparkan beberapa kaidah-kaidah dakwah berdasarkan pada Ushul Fiqh.

1. Memberi keteladanan sebelum berdakwah
2. Mengikat hati sebelum menjelaskan
3. Mengenalkan sebelum memberi beban
4. Bertahap dalam pembebanan
5. Memudahkan bukan menyulitkan
6. Yang pokok sebelum yang cabang
7. Membesarkan hati sebelum memberi ancaman
8. Memahamkan bukan mendikte
9. Mendidik bukan menelanjangi
10. Mad’u adalah muridnya guru, bukan muridnya buku
Read more...
separador

--Teladan Pemuda Muslim Kontemporer--

Pemuda dalam sejarah,

Ada banyak kisah yang membuktikan peran postif pemuda dalam sejarah. Sebelum zaman Nabi Muhamad saw, tercatat ashabul kahfi, tujuh pemuda yang memiliki kekuatan aqidah (QS. Al-Kahfi : 9 -10), ada pula ashabul uhdud, pemuda yang rela berkorban, untuk menyebarkan risalah Allah swt (Tafsir QS. Al-Buruuj), Nabi Ibrahim as yang melawan status quo, dengan kecerdasan dan jiwa fitrahnya (QS. Al-anbiyaa : 51-56), pemuda yang menemani perjalanan Nabi Musa as saat belajar pada Nabi Khidr as (QS.Al-kahfi : 60),begitupun nabi-nabi lainnya, sebagaimana keterangan dari Ibnu Abbas r.a.

“Tak ada seorang nabi pun yang diutus Allah swt, melainkan ia dipilih di kalangan pemuda saja (yakni 30-40 tahun). Begitu pula tidak seorang ‘Alim pun yang diberi ilmu, melainkan ia (hanya) dari kalangan pemuda”.

Read more...
separador

Arkanul Bai'ah

Di awal Sekali Imam Syahid Hasan Al Banna mengungkapkan dengan perkataan berikut ini :
“Rukun Bai’at Kita ada sepuluh, maka jagalah!”

Sepuluh poin arkanul bai'ah (rukun-rukun bai'ah) di Risalah Ta'alim. Yaitu:

1. Al Fahmu (Pemahaman). Telah diletakkan batas-batasnya dalam Ushulul 'Isyrin.

2. Al Ikhlash (Ikhlas), yakni semata-mata mengharap ridha Allah dalam setiap kata dan tindakan.

Read more...
separador

Istiqomah

Bismillahirrahmanirrahim

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.”
(Qs. Ali Imran : 104)

Da’wah yang diusung para rasul butuh kesabaran, kita sebagai pewarisnya sudah tentu membutuhkan hal yang sama, karena dalam menjalani aktivitas da’wah ini akan ditemui berbagai onak dan duri yang menghadang/menghambat pergerakan da’wah. Oleh karena itu, keberadaan kita dalam barisan da’wah ini sangat butuhkan penjagaan, karena kekenduran yang terjadi akibat tidak adanya penjagaan mampu mengeluarkan diri kita dari barisan yang Allah ridhoi ini.

Read more...
separador

Monday, December 14, 2009

Pejuang Keadilan

Izzatul Islam
D.T.AK


Kami barisan pejuang keadilan
Musuh tirani durjana kezhaliman
Tiada ragu menuju medan laga
Hingga akhir jiwa terpisah raga *

Setiap jengkal bumi yang kami pijak
Panji Allah suci kan s’lalu tegak
Kami berdakwah membersihkan qalbu
Mengajak umat ‘tuk bersatu padu
(repeat *)

Walau semua insan t’lah memusuhi
Tak akan mampu menggentarkan nyali
Langkah mujahid kan terus menderu
Cukup hanya Allah jadi sekutu 2x
(repeat *)

Wahai manusia inilah kami
Dengan Al-Qur’an dan sunnah di hati
Harta dunia ditolak jadi
Pilihan mulia pantang disesali

Kami barisan pejuang keadilan
Kamilah pejuang keadilan
Read more...
separador

Delapan Tanda Orang Ikhlas

Oleh: Mochamad Bugi

Dua Syarat Amal

dakwatuna.com – Amal yang kita lakukan akan diterima Allah jika memenuhi dua rukun. Pertama, amal itu harus didasari oleh keikhlasan dan niat yang murni: hanya mengharap keridhaan Allah swt. Kedua, amal perbuatan yang kita lakukan itu harus sesuai dengan sunnah Nabi saw.

Syarat pertama menyangkut masalah batin. Niat ikhlas artinya saat melakukan amal perbuatan, batin kita harus benar-benar bersih. Rasulullah saw. bersabda, “Innamal a’maalu bin-niyyaat, sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (Bukhari dan Muslim). Berdasarkan hadits itu, maka diterima atau tidaknya suatu amal perbuatan yang kita lakukan oleh Allah swt. sangat bergantung pada niat kita.

Read more...
separador

Barisan Dakwah Harus Solid

Oleh: DR. Amir Faishol Fath

dakwatuna.com -

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِهِ صَفًّا كَأَنَّهُمْ بُنْيَانٌ مَرْصُوصٌ (الصف4)

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.”

Dalam Al Qur’an ada satu surah namanya Ash Shaf artinya barisan yang kokoh. Dalam shalat berjamaah disyaratkan barisan shaf harus lurus. Karena ketidak lurusan shaf akan menyebabkan hati bercerai-berai. Dalam ayat di atas kita temukan kata shaffa yang artinya barisan pasukan umat Islam harus lurus dan kokoh, ka’annahum bunyaanun marshush (mereka seperti bangunan yang kuat, tidak tergoyahkan).

Read more...
separador

Renungan Surat Ash-Shaff Bagi Aktivis Dakwah

As-Shaff yang bermakna barisan adalah salah satu surat dalam Al-Qur’an yang patut menjadi bahan renungan bagi para da’i. Surat ini merupakan Ma’alim fii at-Thoriiq (petunjuk jalan) bagi aktivis dakwah. Surat ini walaupun pendek tetapi mencakup semua yang dibutuhkan para da’i dari aqidah, akhlak, sejarah, ukhuwah, obyek dakwah, sampai pada puncak ajaran Islam, yaitu Jihad di jalan Allah. Sehingga para kader wajib menghafalnya, mentadaburinya secara berulang-ulang dan mengamalkannya dalam aktivitas dakwah mereka.

Nama surat biasanya menjadi tema sentral dari substansi surat tersebut, demikian juga surat As-Shaff. Shaff adalah sesuatu yang sangat penting dan sangat menentukan keberhasilan dalam dakwah, jihad dan pergerakan Islam. Bahkan kesatuan shaff adalah persyaratan mutlak bagi kemenangan pergerakan dan dakwah Islam. Tanpa adanya kesatuan shaff, maka akan menimbulkan dampak langsung bagi kekalahan dan kegagalan dakwah dan perjuangan. Kisah perang Uhud merupakan salah satu bukti dari kekalahan perang disebabkan shaff yang berantakan, padahal sebelumnya sudah berada diambang kemenangan.

Read more...
separador

Kami Adalah Da'i

dakwatuna.com – Nahnu Du’aatun Qabla Kulli Syai’in. “Kami adalah da'i sebelum jadi apapun”.

Suatu gambaran pribadi yang unik dengan penataan resiko terencana untuk meraih masa depan bersama Allah dan Rasul-Nya. Inilah kafilah panjang, pembawa risalah kebenaran yang tak putus sampai ke suatu terminal akhir kebahagiaan surga penuh ridha Allah swt.

Setiap muslim adalah dai. Kalau bukan dai kepada Allah, berarti ia adalah dai kepada selain Allah, tidak ada pilihan ketiganya. sebab dalam hidup ini, kalau bukan Islam berarti hawa nafsu. Dan hidup di dunia adalah jenak-jenak dari bendul waktu yang tersedia untuk memilih secara merdeka, kemudian untuk dipertanggungjawabkan di hadapan Rabbul insan kelak. Bagi muslim, dakwah merupakan darah bagi tubuhnya, ia tidak bisa hidup tanpanya. Aduhai, betapa agungnya agama Islam jika diemban oleh rijal (orang mulia).

Read more...
separador

Monday, December 7, 2009

Sajak Seorang Ibu Untuk Almarhum Anaknya di Gaza

by AMRIL TAUFIQ

Bermimpilah yang indah, anakku
saat kucium keningmu dengan mata basah
lalu kukalungkan selendang berkotak pada lehermu
dimana serpih mortir Israel laknat itu menembusnya
dan membuatmu meregang nyawa
lalu menyebut nama ibu dan ayah berulang-ulang
menahan rasa perih menikam tulang

Bermimpilah yang indah, anakku
Ada ayah yang telah syahid menunggumu di gerbangNya
Airmata ibumu akan menjelma seumpama titian pelangi


Read more...
separador

22 Tahun Intifadhah I, Tegaskan Kesatuan Tanah Air Palestina





Gaza – Infopalestina: 22 Tahun sudah usia Intifadhah I. Ketika rakyat Palestina melempari penjajah Israel 22 tahun lalu, ia bukanlah kejadian biasa. Namun ia kejadian revolusi rakyat yang disusul dengan sejumlah perubahan mendasar di dunia timur Islam.

22 tahun memperingati Intifahah I, rakyat Palestina masih berpegang teguh dengan prinsip-prinsip dan haknya. Dari hari ke hari mereka tegaskan bahwa Barat dan Israel tidak akan pernah bisa merampas tanah air Palestina karena ia adalah satu wilayah yang tidak boleh dibagi.

Awal mula Intiffahdh I
Intifadhah Masjid atau Intifadah I dimulai sejak Desember 1967 dan reda tahun 1991 dan berhenti menyeluruh setelah penandatangan Oslo antara Israel dan PLO tahun 1993.
Istilah Intifadhah pertama kali digunakan untuk menggambarkan revolusi Palestina dalam pernyataan pertama
Read more...
separador

Tsabat

Album : Pewaris Negeri
Munsyid : Izzatul Islam

Tetapkan langkah-langkahmu
Lantang kan gema suaramu
Dunia Islam memanggilmu
Sambutlah dengan semangatmu

Jangan pernah berkeluh kesah
Meski bersimbah peluh dan darah
Kuatkan kesabaranmu
Jangan pernah kan menyerah

Makar-makar musuh makin bergemuruh
Seruan suci tlah memanggilmu
Galang persatuan dengan kekuatan iman
Harta dan jiwa kita serahkan
Meraih syurga yang dijanjikan
Lebih baik dari dunia seisinya
Read more...
separador

Panggilan Suci

Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam

Lantang t’lah terdengar panggilan suci
Menyeru ‘kan jiwa Muslim sejati
Sambut semangat membebaskan negeri
Tanah persada suci para nabi
Panggilan suci bebaskan negeri
Palestina.. palestina…

T’lah mengguntai angan kaum Yahudi
Bagai kera yang t’rus menjalin mimpi
Seolah kuasa kangkangi bumi
Nan tiada pernah kan termiliki
Berangan bagai miliki negeri

Rantai kedustaan tegas terpampang
Mengaku agung perkasa bak Tuhan
Tak pernah mengubah janji, Ar Rahman
Terlaknat Yahudi tiada ampun
Tumpas yahudi bebaskan negeri

Al-Aqsha ini jantung Palestina
Kiblat pertama jua nan mulia
Bagai jiwa nanbebas dan meredeka
Bagi Qudsi tak boleh kan terluka
Al-Aqsha, qudsi tegaknya negeri
Palestina.. palestina…

Palestina negeri berkah bestari
Sehasta pun tak pantas ternodai
Dan api jihad kan berkobar pasti
Andai negeri ternista tercaci
Geliat Intifadhah mengguncang bumi

Batu terlontar tangan-tangan kecil
Senandung jihad dan pekikan takbir
Tiada pribadi yang bertopang tangan
Hancurkan penzhalim syahid tujuan
Bertumbah darah basahi bumi

Bentuk barisan berderap melangkah
Hai mujahid ikhlas ‘tuk ridha Allah
Tiap langkahmu jadikanlah pasti
Sejengkal Palestina terbebasi
Majulah sambut panggilan suci
Palestina.. palestina…
Read more...
separador

Generasi Harapan

Album : Kembali..!
Munsyid : Izzatul Islam

Dimana dicari pemuda Kahfi
Terasing demi kebenaran hakiki
Dimana jiwa pasukan Badar berani
Menoreh nama mulia perkasa abadi

Umat melolong di gelap kelam
Tiada pelita penyinar terang
Penunjuk jalan kini membungkam
Lalu kapankah fajar kan datang

Mengapa kau patahkan pedangmu
hingga musuh mampu membobol betengmu
Menjarah menindas dan menyiksa
Dan kita hanya diam sekedar terpana

Bangkitkan negri lahirkan generasi
Pemuda harapan tumbangkan kedzaliman

Wajah duia Islam kini memburam
Cerahkan dengan darahmu
Panji Islam telah lama terkuali
Menanti bangkit kepalmu
Read more...
separador

Hai Mujahid Muda

Album : Kembali..!
Munsyid : Izzatul Islam

Hai mujahid muda
maju kehadapan
sibakkan penghalang
satukan tujuan
kibarkan panji Islam dalam satu barisan
Bersama berjuang kita junjung keadilan

Jangan bimbang ragu
Tetaplah melaju
Hapus bayang semu
Di lubuk hatimu
Bergerak kedepan bagai gelombang samudra
Lantakkan tirani runtuhkan angkara murka

Majulah wahai mujahid muda
Dalam satu cita tegak keadilan
Singkirkan batas satukan kata
Kebangkitan Islam telah datang
Read more...
separador

Negeri Yang Terluka

Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam

Awan kelampun bergumpal meningi
Payungi indahnya katulistiwa
Namun hanya kegelapan yang hadir
Membawa kedukaan tak jua reda

Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Alloh tetap berkahi

Makarpun lingkari indahnya negeri
Tambahkan kesengsaraan yang tak hilang
Namun janji Alloh datanglah pasti
Kembalikan cahaya surya nan cemerlang

Hamparan ketaqwaan bentangi bumi
Ingin dilumatkan tirani hina
Di sana negeri muslim telah terluka
Semoga Alloh tetap berkahi

Cahya di sana tersebar kemilaunya
Dari balik wajah cerah nan berseri
Telah kudengar deru gemuruh suara
Takbir tlah meninggi di sana

Ayolah kawan bina tali ukhuwah
Tegakkan bersama cahya Al-Qur’an
angan hanya dengan keluh dan kesah
Sambutlah syahid tujuan

Hari demi hari makarpun bicara
Lemparkan ke setiap sudut kehidupan
Peluh campur debu darah penuh mesiu
Menghiasi wajah negeriku yang membisu
Read more...
separador

Tekad

Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam

Kami sadari jalan ini kan penuh onak dan duri
Aral menghadang dan kedzaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan dengan tekad di hati
Jasad ini , darah ini sepenuh ridho di hati

Kami adalah panah-panah terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tuju sasaran , siapapun pemanahnya

Kami adalah pedang-pedang terhunus
Yang siap terayun menebas musuh
Tiada peduli siapapun pemegangnya

Asalkan ikhlas di hati tuk hanya Ridho Ilahi
Robbi….

Kami adalah tombak-tombak berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujam
Menembus dada lantakkan keangkuhan

Kami adalah butir-butir peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak menumbang kezaliman

Asalkan ikhlas di hati tuk jumpa wajah Ilahi Rabbi

Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan

Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak kesabaran yang tak pernah akan padam
Tuk arungi dakwah ini , jalan panjang

Asalkan ikhlas dihati menuju jannah Ilahi Rabbi
Read more...
separador

Persembahan

Album : Berderap di Jalan yang Panjang
Munsyid : Izzatul Islam
Allohu akbar, Allohu akbar
Allohu akbar, Allohu akbar
Allohu akbar, Allohu akbar

Jalan ini jalan panjang penuh aral nan melintang
Namun jua kau lalui tuk Illahi (tuk Illahi)
Walaupun rasa terdera raga berpeluh terluka
Langkah tak surut berpacu tuk syahid jalan dituju

Bertahanlah, istiqomah
Bertahanlah, istiqomah
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Bersabar dalam berjuang dan tetapkan keyakinan
Keadilan pasti

Masa lalu gelap terkenang
Tembus dengan kedzaliman
Cahaya terang keadilan
Menyinari hati
Read more...
separador

Untuk Mu Palestin

Album : Gema Alam
Munsyid : Raihan


Berdzikir dengan nama Tuhanmu
Bermunajatlah di tengah malam
Bertaubat padaNya penuh rasa hamba
Agar doa kita di.. makbulkan
Agar Palestin kita genggam semula
Agar Palestin bebas di tangan kita
Kembali damai disirami air
Kebenaran Al-Quran dan sunnah

Palestin kan dimiliki lagi
Ingatlah Allah dan hindarkan dosa
Palestin kan aman lagi
Dengan ketaatan dan amalan sholeh

Palestine you will regain your land
Remember Allah and stay away from sin
Palestine will be at peace again
And filled with the worship of Allah

Dengan kata dan ketaqwaan
Pada Allah yang Maha Kuasa
Ketakutan dan kelemahan
Peluru dan dentuman
Bukan lagi penghalang
Pembelaan Allah akan datang
Palestin... Palestin... Palestin
Palestin... Palestin... Pa...lestin
Read more...
separador

Pemuda Palestina

Album : Masa Muda
Munsyid : edCoustic


Tiada kulepas berdiri ditepian jalan
Walau hanya batu senjataku melawan engkau
Ini negeriku dan kami pantas berontak
Perang takkan usai sampai Palestina mulia
Kusadari sebiadab apa dirimu
Dan kau perlu tahu ada Allah diatas sana

Reff :
Aku kencang berlari
Biar kuhadang dengan apa yang kupunya
Hunus saja tubuh ini
Biar kusyahid itu mati yang mulia
Barisan kami Pemuda Palestina

Mimpi jika engkau berharap kami berhenti
Perang takkan usai sampai Palestina mulia
Tanah suci ini kelak akan menjadi saksi
Saat kau terima kehancuran bertubi-tubi
Read more...
separador

Khaibar Ya Yahud

Munsyid : Ar-Ruhul Jadid


Khaibar khaibar ya yahud jaisyu Muhammad saufa ya'ud 2x
Tunggu saatnya hai yahudi tentara Alloh kan kembali 2x
Kobarkan perang suci bebaskan seluruh negri 2x

Jiwa jiwa pemberani maju meski harus mati 2x
Ingatlah wahai diri syurga Alloh tlah menanti 2x
Tinggalkan semua mimpi berjihad teguhkan hati 2x

Khaibar khaibar ya yahud jaisyu Muhammad saufa ya'ud 4x
Derap tank senjata berat jangan surutkan langkah 2x
Lontar batu penuh semangat yakin kita takkan kalah 2x

Bom syahid mengguncang bumi tebar takut kaum yahudi 4x
Bebaskan palestina bebas dari durjana
Majulah wahai jiwa jadilah kau syuhada
Read more...
separador

Duka Palestina

Album : Pewaris Negeri
Munsyid : Izzatul Islam


Palestina...
Dukamu adalah duka kami semua
Tangismu adalah tangis kami semua
Lukamu adalah luka kami semua
Tangismu adalah tangis kami semua

Ketika engkau terjamah tangan-tangan serigala
Ketika timah panas menghempaskan jiwa
Kau coba menghalau duka dengan asa tersisa
Hanya airmata iringi doa

Palestina terluka
Al Aqsha pun tlah ternista
Tumpah darah bakar amarah
Hancurkan makar durjana

Janji Allah tlah pasti
Terlaknat kaumYahudi
Kota suci para Nabi
Medan jihad abadi
Batu-batu intifdhah kan jadi saksi

Hapuslah air matamu duhai Al Aqsha
Kami takkan pernah rela engkau ternoda
Kami pasti kan membela kau kan bebas merdeka
Gematakbir intifadha terus mengangkasa

Duka Palestina
By: Fathurrahman
Read more...
separador

Syeikh Ahmad Yasin



1937-24 Mac 2004 (Syahid)
Pengasas Hamas dan Wakil Ikhwan di Palestin


Pembunuhan terhadap Syekh Ahmad Yasin lima tahun lalu bukan peristiwa sederhana. Peristiwa itu menjadi pusat perhatian bagi seluruh pejuang kebebasan di dunia, dan secara khusus mengingatkan bangsa Arab dan umat Islam adanya bahaya hakiki Israel di Palestina.

Syahidnya Syekh Ahmad Yasin meningkatkan dukungan besar kepada gerakan Hamas, bukan hanya di Palestina, bahkan dukungan bangsa Arab dan Islam semuanya. Sejak saat itu, semua orang bertanya tentang Hamas, gerakan yang mengguncang bangunan Israel, gerakan ini mulai menyebar secara drastis hingga mayoritas Palestina berafiliasi kepadanya, mereka mendukungnya atau simpati kepada gerakan perlawanan dan ketegaran mereka dalam memperjuangkan prinsip-prinsip dasar Palestina dan menolak perundingan damai dengan Israel.

Syahidnya Syekh Yasin juga mengundang reaksi, yang justru mengatakan bahwa darah beliau akan menjadi “bahan bakar baru” bagi perlawanan.

Kelahiran dan Perlawanan Ahmad Yasin

Syekh Ahmad Yasin lahir tahun 1936 di desa El-Gorah yang dibangun di reruntuhan kota Ashkelon yang bersejarah, berada di Majdal Tengah ke arah utara dari Jalur Gaza sekitar dua puluh kilometer.

Beliau belajar di Sekolah Dasar El Gorah dan terus belajar sampai tingkat kelima.

Sejak “nakbah” -malapetaka dahsyat- menimpa rakyat Palestina di tahun 1948 berupa diproklamirkan berdirinya negara Israel, Ahmad Yasin terpaksa berhijrah bersama keluarganya ke Jalur Gaza dan menetap di kamp pengungsi Shati’ di pantai Jalur Gaza. Selama tinggal di permukiman, beliau putus studi sampai tahun 1950, karena sibuk memberikan kontribusi keberlangsungan hidup keluarganya yang terdiri dari tujuh orang, dengan bekerja di sebuah restoran di Gaza City.

Kemudian beliau melanjutkan studinya di sekolah kamp pengungsi dan menyelesaikan studinya di Tingkat Dasar dan Persiapan tahun 1955, kemudian melanjutkan Sekolah Menengah Palestina yang merupakan sekolah paling bergensi di Jalur Gaza. Suasana politik di Jalur Gaza secara umum sedang bergejolak, terutama di sekolah tempatnya belajar.

Dunia Arab sedang bergejolak dengan aliran-aliran pemikiran, baik yang berhaluan nasionalis, kiri, dan Islam. Gerakan Ikhwanul Muslimin merupakan gerakan paling aktif di Jalur Gaza. Ia banyak didukung oleh pelajar, bahkan mereka yang berprestasi di kelas dan karenanya dipilih menjadi ketua ketua beragam aktifitas, mereka itu kebanyakan berafiliasi kepada gerakan Islam inin.

Di gerakan Ikhwanul Muslimin, Ahmad Yasin menemunkan apa yang dia cari selama ini. Dakwahnya sesuai dengan keinginannya, baik dari sisi pemikiran agamanya (ideologi), atau dalam hal pandangan politik, dan methodologi pendidikan untuk menyiapkan generasi pembebas Palestina, menyelematkan Al-Aqsha yang penuh berkah dari tangan para penjajah. Ahmad Yasin melihat itu semua dan memberikan bai’atnya kepada gerakan Islam ini pada tahun 1955.

Beliau mengajar bahasa Arab dan Tarbiyah Islamiyyah. Beliau juga seorang penceramah ulung di masjid-masjid di Gaza, bahkan paling popular di sana karena hujjahnya yang kuat. Ia juga dipilih menjadi pengurus Majma’ Islami di Gaza.

Beliau ditangkap oleh Zionis Israel tahun 1984, karena Israel merekayasa rumahnya sebagai gudang senjata yang dibeli oleh Syekh dari seorang agen Israel.

Ia pernah divonis penjara 13 tahun, kemudian keluar dalam proses pertukaran tawanan Tahun 1985.

Pada 17 November 1987 gerakan Islam di bawah kepemimpinannya mengeluarkan keputusan untuk memulai “aksi militer” melawan entitas penjajah Israel.

8 Desember 1987 meletus aksi Intifadhah, beliau sebagai motor penggeraknya, dan sepekan setelah itu, dideklarasikan Gerakan Perlawanan Islam “Hamas”, dan pernyataan resmi pertamanya dikeluarkan 14 Desember 1987 M.

Intensitas aksi serangan dan mogok massal yang digalang oleh Hamas terhadap Zionis Israel semakin keras. Mereka kemudian menangkap Syekh dan sebagian besar pimpinan Hamas dan Ikhwanul Muslimin, pada malam tanggal 18 Mei 1989 M. beliau mendekam di penjara sampai 25 September 1997 M., beliau dibebaskan kembali dalam sebuah negoisasi pertukaran tawanan oleh Raja Husein dengan Israel, setelah gagalnya percobaan pembunuhan terhadap Khalid Misy’al Kepala Biro Politik Hamas yang dilakukan Israel.

Kesaksian Orang Terdekat

Dalah Dr. Asy-Syahid Abdul Aziz ar-Rantisi mengatakan:

“Syeikh Ahmad Yasin ketika masih hidup menjadi simbol Islam yang sangat besar. Dengan syahidnya beliau, beliau menjadi guru unik dan paling menonjol dalam sepanjang sejarah umat. Tidak ada sejarah seperti yang diukur Syekh Yasin, di mana pemimpin yang lemah (karena cacat fisik) mampu mengubah menjadi kekuatan. Ia adalah pemimpin yang tidak pernah percaya dengan kelemahan mutlak atau kekuatan mutlak selama ia masih bernama makhluk manusia.”

Rantisi yang gugur syahid sebulan setelahnya menegaskan bahwa Syekh Yasin lah yang menggerakkan rakyat Palestina yang tidak berdaya untuk melawan Israel dengan batu dan pisau, kemudian dengan bom, kemudian dengan roket-roket Al-Qassam. Syekh Yasin telah merubah kelemahan rakyat menjadi kekuatan yang kini tidak bisa diremehkan Israel dan Amerika.

Rantisi menegaskan bahwa Israel salah ketika membunuh Syekh Yasin, sebab Israel tidak pernah belajar dari masa lalu. Mereka membunuh para nabi, namun mereka gagal memadamkan cahaya yang mereka bawa. Israel tidak akan bisa mematikan cahaya dari jasad Syekh Ahmad Yasin.

Darah Syekh Yasin Pesan untuk Bersatu

Sementara Khalid Misy’al, Ketua Biro Politk Hamas menegaskan:

“Darah Syeikh Ahmad Yasin memberikan pesan kepada bangsa Palestina untuk bersatu dan merapikan barisan. Ia menyatakan, para pejuang Palestina sudah memberikan ruh mereka untuk Allah, kemudian untuk membebaskan Palestina. Gugurnya Syekh Ahmad Yasin akan semakin menjadikan gerakan perlawanan semakin kuat.”

Ia menegaskan bahwa Israel harus tahu bahwa upaya mereka untuk mematahkan semangat rakyat Palestina akan gagal. Tindakan Israel membunuh Syekh Yasin menegaskan bahwa mereka hanya berfikir bagaimana melakukan kejahatan. Karenanya, Misy’al menyerukan agar rakyat Palestina bersatu di belakang perlawanan Palestina.

Hamas Terus Melawan

Sementara itu, Mahmud Az Zehar menegaskan bahwa kejahatan pembunuhan Syekh Ahmad Yasin sebelumnya sudah diprediksi. Namun itu tidak akan membelokkan Hamas dan pimpinannya dari program perlawanan terhadap Israel. Ia menegaskan, boleh Israel menyatakan Syekh Yasin layak mati karena keberadaannya mengancam eksistensi mereka di kawasan. Namun kami mengatakan bahwa Syekh Yasin syahid di sisi Allah, ia hidup dan mendapatkan rizqi, yang mati adalah Israel dan para pemimpinnya yang melakukan kejahatan dan pembantaian terhadap rakyat Palestina.” tegas Zehar.

Darah Yasin Kobarkan Perlawanan

Sementara itu, Dr. Yusuf Al-Qaradlawi menegaskan bahwa:

"Darah Syekh Yasin tak akan tumpah percuma. Bahkan ia akan menjadi api dan laknat bagi Israel. Kesyahidan Syekh Yasin tidak akan melemahkan perlawanan seperti yang dibayangkan Israel."

Ia menambahkan bahwa pembunuhan Syekh Yasin adalah kejahatan penjajah Israel. dan Amerika ikut bertanggungjawab atas kejahatan itu. Sebab Israel melakukan kejahatan dengan senjata Amerika, dana, dan dukungan mereka.

Al Qaradhawi juga menegaskan, bangsa Arab harus sadar dan waspada terhadap gerakan Zionis Israel sekaligus bangsa Arab harus menunaikan amanah terhadap saudara-saudara mereka di Palestina. (ip/ut)
Read more...
separador

Sunday, November 1, 2009

TAQWA

Sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna, sudah sepatutnya kita (manusia) senantiasa mensyukuri berbagai nikmat yang telah dikaruniakan oleh Allah SWT. Salah satu bentuk rasa syukur kita adalah dengan menjadi hamba yang bertaqwa. Arti taqwa yang sudah sangat sering kita ketahui bersama adalah menjalankan semua perintah Allah dan menjauhi semua larangan-Nya. Namun sebenarnya bukanlah hanya itu saja, taqwa memiliki makna yang lebih luas dan kompleks berdasarkan berbagai dalil yang ada.

Ali bin abi Thalib ra. Memaparkan Empat Sendi Taqwa, yang antara lain adalah:
• Takut kepada Allah;
• Beramal sesuai dengan wahyu (Al-Qur’an) dan sunnah rasul (Al-Hadits);
• Puas menerima sesuatu yang sedikit; dan
• Bersiap diri menyongsong hari akhir.

Bedasarkan ungkapan yang dijabarkan oleh menantu sekaligus sepupu Rasulullah Saw. tersebut seseorang dapat dikatakan bertaqwa apabila orang tersebut hanya merasa takut kepada Allah semata, Allah berfirman:

”Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan.” (QS. An- Nuur [24] : 52)

Yang dimaksud dengan takut kepada Allah ialah takut kepada Allah disebabkan dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan yang dimaksud dengan taqwa ialah memelihara diri dari segala macam dosa-dosa yang mungkin terjadi.

Seseorang yang ingin digolongakan sebagai golongan orang-orang yang beriman dan bertaqwa harus memiliki ilmu sebelum beramal agar ia dapat beramal sesuai dengan wahyu Allah dan sunnah Rasulullah, seperti sabda Rasul:
Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman. (HR. Ath-Thabrani)

Karena Rasulullah Saw. bersabda dalam haditsnya yang lain:
Barangsiapa melakukan amal perbuatan yang bukan atas perintah kami maka itu tertolak. (HR. Muslim)

Sebagai orang yang bertaqwa, kita harus senantiasa mensyukuri segala bentuk ketetapan yang telah Allah tetapkan bagi hamba-hamba-Nya. Terkadang apa yang kita anggap baik sebenarnya buruk di mata Allah dan sebaliknya, apa yang dianggap buruk oleh kita, bisa jadi di mata Allah itu adalah sesuatu yang baik. Oleh karena itu, bersyukur di segala kondisi merupakan kebajikan yang sudah sepatutnya dilakukan oleh setiap manusia yang pada dasarnya tidak mengetahui rahasia dibalik semua ketetapan yang Allah berikan, sabda Rasulullah Saw.:

Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.
(HR. Tirmidzi)

Barangsiapa ridho dengan rezeki yang sedikit dari Allah maka Allah akan ridho dengan amal yang sedikit dari dia, dan menanti-nanti (mengharap-harap) kelapangan adalah suatu ibadah. (HR. Bukhari)

Muttaqin (orang yang bertaqwa) lebih tinggi kedudukannya dibandingkan dengan Mu’min (orang yang beriman). Karena salah satu ciri taqwa adalah beriman. Kalau kita telusuri firman Allah SWT. dengan seksama, banyak sekali ayat-ayat Al-Qur’an yang ”menggandengkan” iman kepada Allah dengan iman kepada hari akhir, seperti dalam firman-Nya:

“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (Sunnah-nya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (Q.S. An-Nisa’:59)

Dan pada beberapa hadits pun demikian adanya:
Hadits riwayat Abu Syuraikh Al-Khuza’i ra., ia berkata:
Nabi saw. bersabda: Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berbuat baik kepada tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tamunya. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam. (Shahih Muslim No.69)

Oleh karena itu, sebagai orang yang bertaqwa kita harus bekerja keras mempersiapkan diri untuk menghadapi hari akhir yang pasti akan datang menghampiri.
Selain dari penjabaran Empat Sendi Taqwa di atas, taqwa masih memiliki penjelasan dan cakupan yang amat luas.

Kalau membicarakan tentang taqwa hal lain yang hampir tidak pernah terlepas darinya adalah iman. Untuk menjadi hamba yang beriman kita harus mengetahui dan benar-benar mengimani rukun iman yang tentunya sudah kita ketahui bersama.
Sabda Nabi Muhammad Saw. :

Pada suatu hari kami (Umar Ra dan para sahabat Ra) duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Lalu muncul di hadapan kami seorang yang berpakaian putih. Rambutnya hitam sekali dan tidak tampak tanda-tanda perjalanan. Tidak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia langsung duduk menghadap Rasulullah Saw. Kedua kakinya menghempit kedua kaki Rasulullah, dari kedua telapak tangannya diletakkan di atas paha Rasulullah Saw, seraya berkata, "Ya Muhammad, beritahu aku tentang Islam." Lalu Rasulullah Saw menjawab, "Islam ialah bersyahadat bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah dan Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, dan mengerjakan haji apabila mampu." Kemudian dia bertanya lagi, "Kini beritahu aku tentang iman." Rasulullah Saw menjawab, "Beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir dan beriman kepada Qodar baik dan buruknya." Orang itu lantas berkata, "Benar. Kini beritahu aku tentang ihsan." Rasulullah berkata, "Beribadah kepada Allah seolah-olah anda melihat-Nya walaupun anda tidak melihat-Nya, karena sesungguhnya Allah melihat anda. Dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang Assa'ah (azab kiamat)." Rasulullah menjawab, "Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya." Kemudian dia bertanya lagi, "Beritahu aku tentang tanda-tandanya." Rasulullah menjawab, "Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Orang-orang tanpa sandal, setengah telanjang, melarat dan penggembala unta masing-masing berlomba membangun gedung-gedung bertingkat." Kemudian orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lalu Rasulullah Saw bertanya kepada Umar, "Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi?" Lalu aku (Umar) menjawab, "Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui." Rasulullah Saw lantas berkata, "Itulah Jibril datang untuk mengajarkan agama kepada kalian." (HR. Muslim)

Untuk dapat benar-benar beriman dan berislam secara sempurna, kita bisa memulainya dengan mengenal siapa sebenarnya Dzat yang selama ini kita sembah. Ma’rifatullah atau mengenal Allah adalah subjek utama yang mesti disempurnakan oleh seorang muslim. Dari pemantapan ma’rifatullah ini akan membuahkan peningkatan iman dan taqwa, lahirnya ketenangan, keberkahan serta kehidupan yang baik sebagai manifestasi dari mengenali Allah.

Banyak sekali faktor penunjang agar kita bisa merasakan ketaqwaan tersebut, di antaranya:
1. Mahabbatullah (Kecintaan kepada Allah)
2. Muraqabatullah (Merasakan adanya pengawasan Allah)
3. Menjauhi penyakit hati
4. Menundukkan hawa nafsu
5. Mewaspadai tipu daya syaitan

Beberapa dalil lainnya tentang taqwa diantaranya:
• Pada surat Al Lail diterangkan bahwa orang yang bertaqwa akan dimudahkan Allah mengerjakan perbuatan taqwa sehingga memperoleh kebahagiaan.
• Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Al-Hujurat: 13)
• “Dan sungguh Kami telah memerintah-kan kepada orang-orang yang diberi kitab sebelum kamu dan (juga) kepada kamu; bertaqwalah kepada Allah. Tetapi jika kamu kafir, maka (ketahuilah), sesungguhnya apa yang di langit dan apa yang di bumi hanyalah kepunyaan Allah dan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (QS. An-Nisa: 131)
• “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18)
• Dari Abu Umamah al-Bahili Radhiallaahu anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda dalam khutbah haji wada’,
“Bertaqwalah kepada Allah Tuhanmu, shalatlah lima waktu, berpuasalah pada bulanmu, bayarlah zakat hartamu, taatilah pemimpinmu,maka kamu akan masuk surga Tuhanmu.” (HR. At-Tirmidzi)
• Tiap orang yang bertaqwa termasuk keluarga Muhammad (umat Muhammad). (HR. Ath-Thabrani dan Al-Baihaqi)
• “Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada-Nya.” (QS.Ali Imran:102)
• dll.

Semoga Allah meridhoi kita, menggolongkan kita ke dalam golongan orang-orang yang bertaqwa, memberikan ampunan-Nya, serta mengizinkan kita untuk melihat wajah-Nya sehingga hilang semua sesak kegelisahan dan kerinduan di relung qalbu ini.
Amin...
Read more...
separador

Saturday, October 31, 2009

Salam dari Cowok Bejad & Cewek Nakal

SALAM DARI COWOK BEJAD!!!

Hai cewek, ups! Oh Assalamu’alaikum ukh, salam ukhuwah! Haha… gua hanya niru apa yang biasa eh eh ikhwan yang ucapkan kepada ukhti, hmm… untuk nyebutnya kadang gua ga bener maklumlah bahasa Arab guakan ga pernah belajar, baca Iqro aja plentat-plentot, tapi yang penting keliatan kalo gua ikhwan deh.

Kenapa kalian bisa begitu mempesona dibalik pakaian besar kalian? Gua ga pernah bisa ngerti itu, padahal enakan kalo gua liat cewek baju ketat with short pant uhuuuyyy … apalagi bodi dan mukanya lumayan, yah paling enggak bisa dibanggain kalo diajak jalan. Tapi melihat kalian dengan pakaian besar kalian membuat gua tertarik

Sangat tertarik, apakah dibalik itu semua tubuhmu kudisan? Haha… gua rasa enggak, muka kalian begitu bersih dan kalian sepertinya ga mudah untuk ditaklukkan, dan bener juga kalian begitu susah ditaklukkan. Kenapa bisa sih?Gak mungkin gara-gara jubah guede yang kalian pake kan?

Kau tau, untuk mendapatkan wanita kebanyakan diluar sana begitu mudahnya, gua ajak makan bareng udah bisa cium pipi, gua ajak nonton minimal dapet kissing kalo udah beli coklat dan bunga berarti gua boleh petting dan haha.. ga perlu diceritakan kelanjutannya, yang pasti kalo udah bosen tinggal selingkuh aja, ketahuan juga bodo, tinggal cari lagi.

Hei manis, tahukah sealim apapun kalian , gua udah tau kelemahan wanita, karena kalo gua ga tau kelemahan kalian begitu susah mendekati kalian. Hmm… kenapa gua ajak kenalan langsung lu nolak? Minta nomor telepon apalagi? Hadoh susah juga nih, walaupun gua dapet nomor telepon lu, lu juga ga mau bales ataupun angkat telepon gua.

Tapi gua tau, seperti yang kalian bilang dimana ada niat pasti Allah kasih jalan, dan gua udah niat harus bisa menaklukkan kalian . Dan aha! Ternyata begini cara menaklukkan kalian, ternyata kalian disebut akhwat dan yang cowoknya disebut ikhwan, walaupun lidah gua ga biasa ngucapinnya.
Mulailah gua menelusuri apa itu ikhwan?. Hmm… orang yang kerjaannya ngaji, pake celana ngatung, yah kalo punya jenggot tipis juga gapapa, hoho.. itu mudah gua lakukan, lalu apalagi?hmm… cara ngomongnya lain, kalo ngobrol ama lawan jenis nunduk (apa cari duit jatoh?), entahlah yang penting gua ikut dulu

Dalam waktu dua minggu berubahlah gua seperti ikhwan, plus facebook dan blog gua terlihat islami, dan mulailah gua mencoba mendekati kalian. Ingatkah pertama kali kita kenalan? Gua ucapkan hadist sebagai ukhuwah kita, dengan manis gua bilang “Salam ukhuwah yaa ukhti” , dan kau balas gitu juga.

Mulailah jerat itu gua pasang, kau berani kasih nomor telepon ke gua, dengan itu gua bisa sms kau dini hari untuk sholat tahajud, padahal gua ga sholat dan kebetulan ada petandingan sepakbola haha… sambil nyelam nyari ikan, kan gua kucing air! Hmm… memang susah juga menaklukkan kau, gua harus berkorban banyak nih.

Mulailah gua menelpon buat berdiskusi dan tukar pikiran , tentu aja gua juga stanby di internet biar gua bisa cari jawabannya di internet. Oh gua baru tahu ada namanya kegiatan keagamaan dikampus, ya udah gua juga ikut deh dan duduk deket tirai pembatas, siapa tau kebetulan kau bisa liat gua ada .

Pulang ngaji gua coba ajak pulang bareng naik motor , dengan alesan udah malem gag baek kalo pulang sendiri, haha… kau mau, Yes ! Haha.. ternyata ga terlalu sulit untuk dekat dengan kau, hanya cukup memasang topeng yang kau suka dan kau akan luluh, tinggal gua serang kelemahan setiap wanita yaitu kupingnya.

Walaupun banyak kata-kata yang ga ngerti, tapi gua yakin ini bentuk rayuan maut buat kau, hehe… emang aneh sih sms padahal gag ada kata-kata yang ngerayu misal INU IMU ILU atau sebagainya tapi Cuma kutipan hadist ama Qur’an plus kata-kata bijak dan penyemangat, tapi kenapa bisa bikin kalian luluh? Dasar wanita!

Tahukah kau, saat kau memakai kaus kaki yang terlalu pendek atau bahkan ga sama sekali, terlihatlah betis mu yang indah itu disaat mengendarai motor dan berhenti, padahal gua sering lihat betis bahkan paha wanita tapi kenapa lihat yang ini berbeda? Mungkin gara-gara kau umpetin terus.

Saat kau memakai tas ransel , tanpa kau sadari talinya membuat bentuk tubuhmu terlihat, serrrr….slerp hajar bleh! Apalagi kalau ga pake gamis sadar atau enggak bagian pinggang dan pinggul itu ketat karena roknya…hmmm, Yummy! Kata Chio “kapan lagi liat barang mahal di obral” mantap deh hahaha…ga ngeh kan?

Ga itu aja kok, kalo gua liat lu pake baju yang gelap terus pasti gua tegor “Ukh, kok gelap terus? Kan ga cerah, memang lagi berkabung ya?” dan mulailah dengan instingmu yang pandai berdandan kau akan menggunakan warna cerah agar dilihat oleh gua, haha… lumayan pemandangan bagus buat orang lain bisa gua nikmatin.

Apalagi kalau kalian udah berani pajang muka di internet hahahai… biasanya lebih mudah dibujuk tuh hehehe, tapi gag seru dengan yang itu, gua mau incer yang bener-bener tertutup , pasti lebih tertantang, kapan lagi sih gua bisa menaklukan cewek eh akhwat kek gitu? Suatu prestasi tersendiri dan naikin derajat gualah .

Sial, kenapa ga ada pacaran islami , pacarannya di masjid gitu kalo gag pacaran lagi demo di jalanan, tapi gua ga nyerah kok, kenapa gua ga coba ta’aruf aja dulu, yah khitbah juga jadi deh, dengan alasan ntar aja gua nikahin kalo udah lulus kuliah dan udah dapet kerja mapan plus kendaraan dan rumah sendiri.

Biarin lama, yang penting gua kek janji dulu , dengan gitu gua bisa tuker biodata, bisa smsan, teleponan, bahkan chatting pake webcam malem-malem haha… ternyata kau tetap wanita yang mempunyai hati yang lemah, sehingga mudah luluh dengan apapun, ahh… untung –untung gua bisa melakukan lebih dengan ini, dan gua yakin bisa!

Gua tau setebal apapun iman kau, hati kau tetap lemah, dan mudah luluh dan gua akan terus mengintai dari situ, mencari celah untuk masuk dan menaikkan pasaran gua sebagai orang yang pernah pacarin wanita yang terkenal alim, hahaha… siapin dirimu!

-- taken from www.mujahidcool. multiply. com --

.....so, qita harus Menjaga diri kita ya ukhti,,,,,,, jangan Mau terGODA dengan cowok seperti itu,, apalagi percaya dengan ta'aruf yang MAIN2 saja!! bentengi diri kita.,,!!


SALAM DARI CEWEK NAKAL

Assalamualaikum yaa akhi, kamu gak seperti kebanyakan laki-laki, biasanya laki-laki suka menggoda dan mendekatiku, kenapa kamu tidak? Apa kamu homo? Ah, masa sih kamu makhluk yang lain dari cowok yang aku kenal selama ini? Kamu pasti juga cowok seperti mereka yang suka dengan cewek dan pastinya suka dengan keindahan kami.

Akhi, itu panggilan buat kamu dan teman-temanmu yah? Walaupun lucu kan kalo dipanggil jadinya Aki, hihi.. aki-aki yah? Walaupun penampilanmu begitu standart tetapi ada yang berbeda deh dengan diri kalian, entah apa itu, kenapa kalian bisa dibilang sebagai cowok idaman sebagai suami mungkin pacar juga bisa.

Ah begitu susahnya mendekatimu, kenapa kau tidak suka melihatku? Apakah tubuhku kurang bagus? Atau wajahku ga bersih?lihat dong ke mataku! Uh, mungkin kamu lebih tertarik seperti para akhwat itu ya? Apasih bagusnya? Pake jubah gede, siapa tau kulitnya ga semulus aku dan mungkin bodynya ga sebagus aku.

Tapi demi rasa penasaranku padamu, aku akan seperti akhwat walaupun rasanya pasti panas banget pake baju dan kerudung seguede itu. Aku juga ikut mengaji kok, yah walaupun hanya mendengarkan sambil chatting dengan hapeku dibelakang, paling enggak dengerin mp3 or radio, kan ga ketahuan kalo pake headset.

Akhirnya kamu mau juga berbicara denganku, walaupun awalnya hanya dibalik kain pembatas ini, dan akhirnya aku juga bisa berbicara walaupun kita saling memunggungi, tapi sadarga akh? Kitakan hanya ngobrol berdua? Walaupun saling memunggungi kita hanya berdua saling berbicara.

Kamu begitu tau kalau kaum wanita itu “lemah” maka kumanfaatkan kelemahanku untuk menarik perhatianmu, aku minta nasihat dengamu, saling mengingatkan sholat tahajud yach walaupun aku males sholat. Aku kadang ga ngerti apa yang kamu bicarakan tapi biarlah yang penting kamu selalu kasih semangat ke aku.
Wah ternyata, walaupun aku tidak bisa memamerkan keindahan tubuhku, aku tahu bagaimana menarik perhatian matamu, setiap ada acara bersama maka aku akan menggunakan baju yang sangat cerah seperti merah, pink dan yang pastinya ga warna gelap deh, pasti kamu menyukainya, karena kalo kamu ga suka berarti kamu ga normal.

Di internet, gimana yah, mungkin aku akan pajang mukaku ku jamin kamu akan membayangkan diriku disaat senggang, walaupun aku hanya memperlihatkan mataku aku tahu kalau cowok itu pengkhayal tingkat tinggi, kamu pasti bisa membayangkan bagaimana diriku.

Kita sering chatting, aku selalu bertanya tentang pribadimu dan pastinya kamupun akan bertanya tentang diriku, tentang masalah kita, bahkan kamupun tidak akan menolak bila kita chatting dengan webcam. Kita sudah saling teleponan, smsan yang padahal ga ada sangkut pautnya dengan yang kamu bilang dakwah.

Sekarang aku menunggu khitbahmu, atau akupun berani mengajakmu ta’arufan. Dengan begitu kamu mau mengantarkanku pergi jauh keluar kota, saling mengingatkan padahal teman sepengajianmupun tidak kamu peringatkan. Sempurnalah kamu menjadi milikku, dan aku yakin dipikiranmu hanya ada aku, aku dan aku.

Walaupun aku ga pernah pacaran seperti ini tapi tak apalah ternyata kamu tetaplah seorang pria yang normal, hanya mungkin sudut pandangmu sajalah yang berbeda kamu tetaplah mudah tertarik dengan apa yang kamu lihat, dan aku sudah berhasil berpacaran dengamu walaupun dengan bentuk lain yang berbeda, hihi… dasar cowok!

[hasil copas by mujahidcool. .]

***note ini moga bisa mjd muhasabah bagi kita..semoga qt bisa terhindar dr perilaku demikian***
Read more...
separador

Saturday, October 3, 2009

Epik Sejati

Album : Anugerah Yang Terindah
Munsyid : Gradasi
http://liriknasyid.com


Terukir sejarah epik sejati
Perjalan suci para Nabi
Terbalut keruh duri kau mendaki
Teruji sudah kau mulia dan tinggi

Reff I:
Cerahlah hari ummatmu dulu kelam
Islam membawa cahaya keagungan
Terlindas dan memudar kezhoiman
Tumbang pilar tirani penghadangmu
Teruslah maju

Back to Reff I:

Kabut gelap selimuti zaman kami
Perlahan pasti cahyanya kembali
Percik api kisahkan segenggam janji
Tegak panji kebenaran Robbani

Reff II:
Harum mewangi cerahkan wajah bumi
Saat terpetik gugur pejuang berani
Darah yang membanjir
Suburkan tanah kami
Tumbuhkan kuntum bunga
Pahlawan sejati
Read more...
separador

Muwahhidun Ana

Album : Derap Keadilan
Munsyid : Shoutul Harokah
http://liriknasyid.com


Chorus:
{
مُوَحّدٌ انا ومُؤْمِنٌ بِالله

الله خَالِقِي وَوَهِبُ الْحَيَاة

Muwahhidun ana wa mu'minun billah
Allahu khaaliqi wa waahibul hayaah
x2

مُوَحّدٌ انا ومُؤْمِنٌ بِالله

Muwahhidun ana wa mu'minun billah x2
}x2


قَلْبِ بِنُورِ الله مُضِيءَةٌ خِطَاه

Qalbi bunuurillah mudhiiatun khitoh

والرُّوحُ في إشْرَاق والفِكْرُ في الصَّلاة

War-ruuhu fi isyraq wal fikru fissolaah

مُوَحّدٌ انا ومُؤْمِنٌ بِالله

Muwahhidun ana wa mu'minun billah x2

CHORUS

قَلْبِ بِذِكْرِ الله يَشْدُ وَمَدَى الْحَيَاه

Qalbi bizikrillah, yasydu wa madal-hayaah x2

دَقَاتُهُ تَقُول ألله ألله ألله

Daqaatuhu taquul Allah Allah Allah x2

مُوَحّدٌ انا ومُؤْمِنٌ بِالله

Muwahhidun ana wa mu'minuun billah

CHORUS

اَلْكَوْنُ كُلُّهُ لِلّه سَاجِدُ

Al-kaunu kullu lillahi saajidu x2

وَالكُلُّ يُنْشِدُ الله وَاحِد

Wal-kullu yunsyidu Allahu waahidu

CHORUS


Bertauhid Aku

Bertauhid aku dan beriman kepada Allah
Allah Penciptaku dan pemberi kehidupan
Bertauhid aku dan beriman kepada Allah
Hatiku dengan cahaya Allah
Langkahnya benderang
Jiwaku bersinar
Sedangkan fikiranku di dalam solat
Bertauhid aku dan beriman kepada Allah
Hatiku dengan zikurllah
Bersenandung sepanjang hayat
Detak-detaknya mengatakan: Allah Allah Allah
Bertauhid aku dan beriman kepada Allah
Alam semesta seluruhnya
Kepada Allah menunduk sujud
Dan semuanya bersenandung: Allah yang Satu
Bertauhid aku dan beriman kepada Allah
Read more...
separador

Sebenarnya

Album : Puji-Pujian
Munsyid : Raihan
http://liriknasyid.com


Sebenarnya hati ini cinta kepada-Mu
Sebenarnya diri ini rindu kepada-Mu

Tapi aku tidak mengerti
Mengapa cinta masih tak hadir
Tapi aku tidak mengerti
Mengapa rindu belum berbunga

Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langitpun
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu tak akan berbunga

Kucoba menhulurkan sebuah hadiah kepada-Mu
Tapi mungkin isinya tidak sempurna tiada seri
Kucuba menyiramnya agar tumbuh berbunga
Tapi mungkin kerana airnya tidak sesegar telaga kautsar

Sesungguhnya walau kukutip
Semua permata di dasar lautan
Sesungguhnya walau kusiram
Dengan air hujan dari tujuh langitpun
Namun cinta takkan hadir
Namun rindu tak akan berbunga
Jika tidak mengharap rahmad-MU
Jika tidak menagih simpati
Pada Mu Ya Alloh

Tuhan hadiahkanlah kasih-Mu kepadaku
Tuhan kurniakanlah rinduku kepada-Mu
Moga ku tahu syukurku adalah milik-Mu
Read more...
separador

My Ummah

Album : My Ummah
Munsyid : Sami Yusuf
http://liriknasyid.com


My ummah, my ummah
He will say
Rasulullah on that day
Even though we've strayed from him and his way

My brothers, my sisters, in Islam
Let's struggle, work, and pray
If we are to
Bring back the glory of his way

CHORUS:
Ya Allah ya rabbal 'alamin
Ya rahmanu ya rahim
Ya rabbi
O Allah Lord of the Worlds
O Merciful and Beneficent
O my Lord

Let the Ummah rise again
Let us see daylight again
Once again

Let's become whole again
Proud again
'Cause I swear with firm belief in our hearts
We can bring back the glory of our past

My ummah, my ummah
He will say
Rasulullah on that day
Even though we strayed from him and his way

Look at where we were
And look at where we are
And tell me
Is this how he'd want it to be?
Oh no! Let us bring back our glory

CHORUS
Read more...
separador

Bangkitlah Negriku

Album : Ini Langkahku
Munsyid : Shoutul Harakah
http://liriknasyid.com


Tatap tegaklah masa depan
Tersenyumlah tuk kehidupan
Dengan cinta dan sejuta asa
Bersama membangun Indonesia

Pegang teguhlah kebenaran
Buang jauh nafsu angkara
Berkorban dengan jiwa dan raga
Untuk tegaknya keadilan

Bangkitlah negeriku harapan itu masih ada
Berjuanglah bangsaku jalan itu masih terbentang

Bangkitlah negeriku harapan itu masih ada
Berjuanglah bangsaku jalan itu masih terbentang

Selama matahari bersinar
Selama kita terus berjuang
Selama kita satu berpadu
Jayalah negeriku jayalah!
Read more...
separador

Doa Rabithah

Album : D.T.AK
Munsyid : Izzatul Islam
http://liriknasyid.com


Sesungguhnya Engkau tahu
bahwa hati ini telah berpadu
berhimpun dalam naungan cintaMu
bertemu dalam ketaatan
bersatu dalam perjuangan
menegakkan syariat dalam kehidupan

Kuatkanlah ikatannya
kekalkanlah cintanya
tunjukilah jalan-jalannya
terangilah dengan cahayamu
yang tiada pernah padam
Ya Rabbi bimbinglah kami

Lapangkanlah dada kami
dengan karunia iman
dan indahnya tawakal padaMu
hidupkan dengan ma'rifatMu
matikan dalam syahid di jalan Mu
Engkaulah pelindung dan pembela
Read more...
separador

Intifadhoh

Album : Hijrah
Munsyid : Bijak
http://liriknasyid.com


La ilaaha illallah 2x
La ilaaha illallah 2x

Berbekal batu-batu
Gelora jihad berpadu
Berkorban bagai serdadu
Bagi Allah yang satu

Dengan iman di dada
Bebaskan Palestina
Dan seluruh dunia
Dari Yahudi nista

Reff :
Intifadhoh perjuangan iman
Intifadhoh bela kemerdekaan
Intifadhoh 'kan terus menerjang
Intifadhoh tak mungkin dipadamkan

Tak gentar dan tak takut
Oleh Yahudi pengecut
Kemenangan 'kan kurebut
Walau nyawa terenggut

Menghadapi zionis
Bukanlah dengan tangis
Mari rapat berbaris
Penghasut jangan digubris
Read more...
separador

Doa Perpisahan

Album : Teman Sejati
Munsyid : Brothers
http://liriknasyid.com


Pertemuan kita di suatu hari
Menitikkan ukhuwah yang sejati
Bersyukurku kehadap Illahi
Di atas jalinan yang suci

Namun kini perpisahan yang terjadi
Dugaan yang menimpa diri
Bersabarlah diatas suratan
Kutetap pergi jua

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Mencari hidayah dari pada-Mu
Dalam mendidikan kesabaranku
Ya Alloh tabahkan hati hamba-Mu
Diatas perpisahan ini

O.. uwo.. ho..

Teman betapa pilunya hatiku
Menghadapi perpisahan ini
Pahit manis perjuangan
Telah kita rasa bersama
Semoga Allah meredhoi
Persahabatan dan perpisahan ini
Teruskan perjuangan

Kan kuutuskan salam ingatanku
Dalam doa kudusku sepanjang waktu
Ya Alloh bantulah hamba-Mu

Senyuman yang tersirat di bibirmu
Menjadi ingatan setiap waktu
Tanda kemesraan bersimpul padu
Kenangku di dalam doamu
Semoga... Tuhan berkatimu

Oo.. ho.. o...
Read more...
separador

Hasbi Rabbi

Album : My Ummah
Munsyid : Sami yusuf
http://liriknasyid.com


O Allah the Almighty
Protect me and guide me
To your love and mercy
Ya Allah don’t deprive me
From beholding your beauty
O my Lord accept this plea

CHORUS:
Hasbi rabbi jallallah
Ma fi qalbi ghayrullah
My Lord is enough for me, Glory be to Allah
There is nothing in my heart except Allah

CHORUS

Hindi:
Wo tanha kaun hai
Badshah wo kaun hai
Meherba wo kaun hai
Who is the only One?
Who is the King?
Who is the Merciful?

Kya unchi shan hai
Uskey sab nishan hai
Sab dilon ki jan hai
Who is the most praised and benevolent?
Whatever you see in this world is His sign
He’s the love of every soul

CHORUS

Turkish:
Affeder gunahi
Alemin padisahi
Yureklerin penahi
He is the Forgiver of all sins
He is the King of the universe
He is the Refuge of all hearts

Isit Allah derdimi, bu ahlarimi
Rahmeyle, bagisla gunahlarimi
Hayreyle hem aksam hem sabahlarimi
O Allah hear my sorrows and my sighs
Have mercy and pardon my sins
Bless my night and days

CHORUS

Arabic:
Ya rabbal ‘alamin
Salli ‘ala Tahal amin
Fi kulli waqtin wa hin
O Lord of the worlds
Send peace and blessings
On Ta-ha the trustworthy
In every time and at every instant

Imla’ qalbi bil yaqin
Thabbitni ‘ala hadhad din
Waghfir li wal muslimin
Fill my heart with conviction
Make me steadfast on this Religion
And forgive me and all the believers

CHORUS
Read more...
separador

Saturday, September 26, 2009

Pejuang Keadilan

Izzatul Islam
D.T.AK

Kami barisan pejuang keadilan
Musuh tirani durjana kezhaliman
Tiada ragu menuju medan laga
Hingga akhir jiwa terpisah raga *

Setiap jengkal bumi yang kami pijak
Panji Allah suci kan s’lalu tegak
Kami berdakwah membersihkan qalbu
Mengajak umat ‘tuk bersatu padu
(repeat *)

Walau semua insan t’lah memusuhi
Tak akan mampu menggentarkan nyali
Langkah mujahid kan terus menderu
Cukup hanya Allah jadi sekutu 2x
(repeat *)

Wahai manusia inilah kami
Dengan Al-Qur’an dan sunnah di hati
Harta dunia ditolak jadi
Pilihan mulia pantang disesali

Kami barisan pejuang keadilan
Kamilah pejuang keadilan
Read more...
separador

Ketahuilah Oleh mu...


Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang sepertinya sia-sia..
Allah SWT tahu betapa keras engkau sudah berusaha.

Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih...
Allah SWT sudah menghitung airmatamu.

Jika kau pikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu serasa berlalu begitu saja...
Allah SWT sedang menunggu bersama denganmu.

Ketika kau merasa sendirian dan teman-temanmu terlalu sibuk untuk menghubungimu...
Allah SWT selalu berada disampingmu.

Ketika kau pikir bahwa kau sudah mencoba segalanya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi...
Allah SWT punya jawabannya.

Ketika segala sesuatu menjadi tidak masuk akal dan kau merasa tertekan...
Allah SWT dapat menenangkanmu.

Jika tiba-tiba kau dapat melihat jejak-jejak harapan...
Allah SWT sedang berbisik kepadamu.

Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur...
Allah SWT telah memberkatimu.

Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban...
Allah SWT telah tersenyum padamu.

Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi...
Allah SWT sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.

Ingat bahwa dimanapun kau atau kemanapun kau menghadap...
Allah SWT TAHU .......
Read more...
separador

Tarbiyah Dzatiyah

Tarbiyah Dzatiyah ialah sejumlah saran tarbiyah (pembinaan), yang diberikan orang muslim atau muslimah kepada dirinya sendiri untuk membentuk kepribadian Islami yang sempurna di seluruh sisinya; ilmiah, iman, akhlak, social, dan lain sebagainya, sehingga naik ke tingkatan kesempurnaan sebagai manusia.
Atau dengan kata lain, tarbiyah dzatiyah adalah tarbiyah seseorang terhadap diri sendiri dengan dirinya sendiri.
Sehingga tarbiyah dzatiyah berbeda dengan tarbiyah jama’I (kolektif), seperti pada forum-forum yang umum.
Adapun urgensi tarbiyah dzatiyah adalah :
1. Menjaga diri mesti di dahulukan daripada menjaga orang lain; sebagaimana dalam sebuah ayat yang artinya “aHai orang-orang yang beriman jaalah diri dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu” (At-Tahrim:6)
2. Jika anda tidak mentarbiyah diri sendiri, lalu siapa lagi ?;
3. Hisab kelak bersifat individual;
4. Tarbiyah Dzatiyah lebih mampu mengadakan perubahan;
5. Sarana dakwah yang paling kuat
Selain itu ada beberapa factor yang menyebabkan seseorang mengabaikan tarbiyah untuk dirinya sendiri ini, diantaranya :
1. Minimnya ilmu;
2. Tidak punya tujuan hidup yang jelas;
3. Lengket dengan dunia;
4. pemahaman yang salah terhadap tarbiyah (pembinaan);
Hal yang paling pokok dalam pengembangan diri ialah adanya usaha dalam membina diri. Kita perlu membina diri sendiri ke arah yang lebih baik. Justu membina diri sendiri jauh lebih penting ketimbang kita menunggu dibina oleh orang lain. Kehadiran diri orang lain hanya sebagai pelangkap agar kita bisa mengambil hikmah dari orang lain.
Berikut adalah sarana-sarana yang bisa kita gunakan dalam rangka membina diri atau dalam bahasa Arab disebut dengan Tarbiyah Dzatiyah.Sarana-sarana tarbiyah dzatiyah banyak sekali, diantaranya:
Muhasabah (Evaluasi)
Dalam mentarbiyah diri sendiri, seorang Muslim yang serius dikenal bersungguh-sungguh dalam melakukan muhasabah terhadap dirinya dari waktu ke waktu dan memeriksa isi kehidupannya, agar ia tahu pikiran-pikiran benar apa saja yang ia bawa, lalu ia kembangkan. Amal-amal baik apa saja yang ada padanya, lalu ia konsisten mengerjakannya. Dan apa saja titik-titik lemah dan kemaksiatan di aspek ilmiah dan amal, lalu ia menjauhinya.
Taubat Dari Segala Dosa
Dosa dan maksiat termasuk sebab terbesar terputusnya hati dari Allah Ta’ala, kelemahan, ketidakberdayaannya menginginkan kebaikan dan amal shalih, gagal mengerjakannya. Dan gagal mengerjakannya secara permanen. Bukti konkrit masalah ini ialah ketidakmampuan orang Muslim pelaku maksiat untuk mentarbiyah diri sendiri, dengan tarbiyah iman dan ilmiah secara sempurna. Anjuran bertaubat, Allah Ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. At-Tahrim: 8)
Mencari Ilmu Dan Memperluas Wawasan
Ilmu yang menunjang Tarbiyah Dzatiyah ialah ilmu syar’i yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah Rasulullah SAW, dan pemahaman salafush shalih, yang menghasilkan ketakwaan kepada Allah Ta’ala, perasaan selalu diawasi-Nya, menunjukkan kepada ketaatan kepada-Nya, mengetahui batasan-batasan dan hukum-hukum-Nya, mengantarkan ke syurga, dan menjauhkan pelakunya dari neraka.
Mengerjakan Amalan-Amalan Iman
Cara ini merupakan:
• Sarana yang paling bervariatif.
• Realisasi konkrit perintah-perintah Allah Ta’ala dan Rasul-Nya.
• Ujian dalam mencari petunjuk dan istiqamah.
• Bukti kuat keinginan ikhlas orang dalam mentarbiyah dirinya dan memperbaikinya.
Sarana dalam mengerjakan amalan-amalan iman, diantaranya:
1. Mengerjakan ibadah-ibadah wajib seoptimal mungkin.
2. Meningkatkan porsi ibadah-ibadah sunnah.
3. Peduli dengan ibadah dzikir
Memperhatikan Aspek Akhlak (Moral)
Seorang Muslim harus mentarbiyah dirinya di atas akhlak yang dianjurkan agama kita yang agung, misalnya tahan bantingan, sabar, cinta, tawadlu,dermawan, jujur, amanah, adil, sabar atas gangguan, berbakti kepada orang tua, menyambung hubungan kekerabatan, hormat pada orang dewasa, menyayangi anak kecil, membantu orang yang membutuhkan, orang fakir dan orang yang terdzalimi, agar setiap orang di masyarakat Muslim dapat hidup dalam nuansa cinta, kasih sayang, hubungan yang diliputi kebahagiaan dan keserasian, saling mempercayai, hormat, saling menyayangi dan sepenanggungan.
Terlibat Dalam Aktivitas Dakwah
Dalam surat Al-Ashr menyebutkan bahwa orang-orang yang tidak merugi di akhirat ialah orang-orang yang mempunyai empat sifat, yaitu beriman kepada Allah Ta’ala, beramal shalih, saling berwasiat dalam kebenaran dan saling berwasiat untuk sabar. Hal ini dapat terealisir dengan menunaikan kewajiban berdakwah di jalan Allah Ta’ala, amar ma’ruf nahi munkar, dalam suasana cinta dan ukhuwah karena Allah Ta’ala.
Mujahadah (Jihad)
• Sabar adalah bekal mujahadah.
• Sumber keinginan.
• Bertahap dalam melakukan mujahadah,
• Jadilah orang yang tidak lalai (selalu dalam keadaan terjaga).
• Dapat mengambil manfaat dari Mujahadah.
• Berdo’adengan jujur kepada Allah Ta’ala
Berdoa dengan tulus kepada Allah ta’ala
sebagaimana dalam sebuah ayatyang artinya “ Dan Tuhanku berfirman, ‘Berdoalah kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan (doa) kalian” (Ghafir :60)
Sumber:
Judul buku : Tarbiyah Dzatiyah
Pengarang : Abdullah bin Abdul Aziz Al-Aidan
Penerjemah : Fadhli Bahri, Lc
Penerbit : An Nadwah, 2002
Read more...
separador

Monday, September 21, 2009

3 Fungsi/Peran Mahasiswa Muslim

Mukaddimah
Sebagai seorang pribadi mungkin kita bukan siapa-siapa. Tetapi sebagai seorang mahasiswa maka kita mendapat label yang sama sekali baru. Sebagai mahasiswa kita adalah kelompok tertentu bahkan institusi tertentu yang ada di masyarakat. Oleh karena itu kalau seorang mahasiswa menyadari, tentu dia akan memanfaatkan semaksimal mungkin status dirinya tersebut. Dan bagi mahasiswa muslim, manfaat tersebut tidak hanya digunakan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi orang lain dan terutama bagi dien ini.
Karena Allah memilih hamba-hamba-Nya yang terbaik untuk menjadi penyeru dijalan-Nya. Selamat berjuang?


1. Da?i
Ini adalah peran pertama dan utama seorang mahasiswa muslim. Nahnu du?at qobla kulli syai?. Kita adalah da?I sebelum yang lainnya. Da?wah adalah pekerjaan mulia. Karena ia adalah pekerjaan para Nabi.
?Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang-orang yang menyeru kepada Allah dan berkata sesungguhnya kami termasuk orang-orang yang berserah diri?. (QS : Fushshilat (41) : 33)
?Dan hendaklah ada diantara kamu orang-orang yang mengajak kepada kebaikan, dan menyeru kepada yang ma?ruf dan mencegah dari yang munkar. Dan merekalah orang-orang yang beruntung.? (QS : Ali Imran (3) : 104)

Kampus juga butuh ?di da?wahi?. Karena itu lahirlah Da?wah Kampus dan institusinya adalah Lembaga Da?wah Kampus. Coba perhatikan potensi kampus. Teman-teman kita yang biasa berkualiah bersama kita bisa jadi 10-20 tahun mendatang akan menjadi pengusaha, kalangan professional, birokrat, pejabat eselon, menteri, anggota DPR, bahkan mungkin presiden!

Jika mereka mendapat penerangan yang benar tentang Islam, terinternalisasi dengan nilai Islam. Tentu masa depan Islam akan jauh lebih baik di negeri ini. Dan yang perlu diingat adalah para mahasiswa sangat berpotensi untuk menjadi ?orang-orang besar? di masa mendatang. Merekalah Creative Minority yang mungkin untuk memerintah/mengendalikan negeri ini ke depan, mewarnai banyak orang yang tidak terdidik ?setinggi? mereka. Belum lagi kalau kita menghitung potensi dosen, dekan, rektor dan seluruh staf birokrat kampus. Peran mahasiswa muslim menjadi sangat penting dalam mewarnai kampus dengan nilai Islam. Sehingga kampus menjadi ?Islami? dan outputnya pun menjadi ?mu?min sejati?

2. Agent/Director of change
Mahasiswa adalah elemen yang selama ini masih tergolong lebih ?bersih?. Ketimbang kelompok-kelompok tertentu yang sudah jelas berafiliasi kemana. Mahasiswa masih dikesankan netral. Mahasiswa adalah oposan permanent bagi pemerintah yang bisa mengoreksi kebijakan pemerintah tanpa harus terhambat pakem-pakem tertentu.

Selama ini, mahasiswa sebagai sebuah kelompok masyarakat sudah membuktikan hal tersebut dengan ikut mewarnai perjalanan bangsa ini. Di Indonesia saja mahasiswa sudah menumbangkan 3 presiden. Di Cina mahasiswa ?men-sponsori? adanya revolusi Tiananment. Dan masih banyak lagi. Dari sisi ini mahasiswa adalah satu kekuatan yang tidak bisa dipandang remeh. Walaupun jumlahnya kecil (sekitar 2 % dari seluruh penduduk negeri), tetapi pengaruh yang bisa ditimbulkannya luar biasa. Dengan jaket almamaternya, seorang mahasiswa bisa ?mengkoreksi? pejabat daerah, anggota DPRD, menteri, anggota DPR bahkan bisa ?ngomeli? presiden.

Kebanyakan rakyat tidak bisa berbuat banyak terhadap banyaknya kezaliman yang mereka terima. Disinilah peran penting dari mahasiswa. Mereka menjadi ?middle class?, penyambung antara rakyat dan pemerintah, terutama saat DPR tidak lagi bisa diharapkan.

Rakyat sudah terlalu dipusingkan oleh beban hidup yang harus mereka tanggung. Mereka tidak begitu peduli dengan yang terjadi di Bangsa ini. Oleh karena itu golongan yang lebih ?wajib? peduli terhadap bangsa ini, perjalanannya dan masa depannya adalah ?mahasiswa?.
Kenapa?
Karena kebanyakan dari mahasiswa belum/tidak dipusingkan dengan permasalahan kehidupan (kebanyakan dari mereka belum diharuskan mencari nafkah sendiri). Selain itu, mereka cenderung lebih pintar (karena mendapat pendidikan tinggi). Hal ini semua menyebabkan kebanyakan rakyat berharap kepada mahasiswa. Kalau dulu mahasiswa diharapkan menjadi pendobrak reformasi. Maka perannya saat ini adalah bagaimana mengawal reformasi agar sampai pada tujuannya. (dan ini pun tugas berat mahasiswa).

3. Iron Stock (cadangan keras)
Mahasiswa (terutama mahasiswa muslim) adalah potensi masa depan. Oleh karena itu, segala ilmu yang dipelajarinya saat ini bukan hanya untuk saat ini. Segala ilmu tersebut harus berguna bagi dirinya, umat ini dan dien ini pada masa depan. Namun memang tidak saja ilmu yang akan bermanfaat di masa depan. Karakter bangsa ini masih melihat orang berdasarkan status tertentu.
Kebanyakan mereka masih ?menghormati? seseorang yang berpendidikan tinggi. Di sini pula letak strategis sebuah title/gelar kesarjanaan selain ilmu yang di dapat. Dengan gelar tersebut orang lebih ?menghormati? kita yang dengan pintu tersebut kita lebih mudah mewarnai seseorang dengan nilai Islam.

Karakter Pembelajar
Sebenarnya kalau dilihat peran pentingnya kuliah di Indonesia bukan kepada ilmu yang didapatnya. Karena memang kurikulum di Indonesia masih cenderung ?kurang bagus?. Sangat sedikit ahli dihasilkan dari sistem pendidikan kita. Nilai yang sangat penting yang diberikan oleh masa-masa kuliah adalah ?Karakter Pembelajar?. Dengan karakter ini kita bisa menjadi apa saja, bisa menjadi siapa saja. Kita akan selalu hidup dalam kemajuan, dinamis dan bisa terus berkontribusi bagi umat.

Oleh karena itu semasa kuliah, lebih bijak kiranya jika ?tidak hanya? kuliah saja. Tetapi juga aktif dibanyak organisasi. Tetapi kalau kita merasa aqidah kita masih belum cukup kuat, lebih ?safe? kalau kita beraktifitas di lembaga-lembaga keIslaman kampus semacam LDK. Walaupun tidak dilarang untuk aktif di tempat lain (tapi hati-hati memilih organisasi). Semakin banyak kita aktif di organisasi, semakin banyak kita belajar. Sebuah pelajaran yang tidak kan kita peroleh di bangku kuliah ?saja?. Dan biasanya memang pelajaran kehidupan lebih banyak kita dapat disini.

Oleh karena itu salah jika ada mahasiswa muslim yang menyia-nyiakan kesempatannya menjadi mahasiswa. Kita semua harus ingat bahwa tidak semua rakyat negeri ini berkesempatan duduk di bangku kuliah. Kebanyakan mereka terhambat dengan banyak masalah termasuk masalah biaya. Jika mereka-mereka yang mendapat ?amanah? menjadi mahasiswa tidak melaksanakan perannya dengan benar sebagai mahasiswa. Maka kepada siapa lagi rakyat bisa berharap. Kemana semua kesempatan yang kita peroleh ini akan dipertanggungjawabkan.

Karena antum mahasiswa, dengan sendirinya antum menjadi bagian dari yang ?sedikit?. Biasanya golongan yang sedikit adalah golongan yang diharapkan. Dan jika ia muslim, biasanya ia menjadi golongan terbaik yang diharapkan umat ini. Mari mulai melihat segalanya proporsional. Masa-masa mahasiswa yang sedang antum jalani ini mungkin tidak akan pernah terulang kembali selamanya. Oleh karena itu manfaatkan sebaik-baiknya?

Penutup
Sebenarnya paparan di atas agak terlalu dini untuk disampaikan. Tetapi oke-lah sebagai gambaran awal.
Saya lebih merekomendasikan antum memperkuat pemahaman dasar tentang Islam sambil tentunya hal yang sangat ana rekomendasikan, antum aktif di lembaga-lembaga keIslaman kampus (LDK-red). Disana insya Allah, tidak hanya pengetahuan organisasi yang antum dapat, tetapi juga pemahaman Islam dan da?wah yang lebih hanif. Insya Allah.

Read more...
separador

AMAL JAMA’I GERAKAN BERSAMA

Oleh: Syaikh Mustafa Masyhur


A. KATA PENGANTAR
Di antara kewajiban Islam yang sepantasnya diketahui oleh setiap muslimin adalah melaksanakan dakwah Islamiyah. Bagi setiap anggota Ikhawnul Muslimin yang menjadi da'i pada masa sekarang ini, jelas itu merupakan karunia Allah yang diberikan kepadanya. Sebab dewasa ini kejahilan berkembang dengan sangat meluas, sedangkan hati dan perasaan manusia telah diracuni dan dikuasai oleh hawa nafsu, sehingga agama Islam di negara-negara Islam sendiri telah menjadi barang asing, ganjil dan bahkan ada beberapa Negara yang menolaknya sama sekali.
Segala Puji bagi Allah yang telah memberikan karunia-Nya dengan keutamaan yang besar. Karena itu seharusnya kita bersyukur kepada-Nya. Sebagai manifestasi rasa syukur ialah berupa sikap teguh, konsisten dan tidak akan beranjak dari panggung perjuangan dakwah, mengikhlaskan niat semata-mata karena melaksanakan perintah Allah, sampai kita kembali menghadap-Nya dengan penuh keridaan dan kemurahan-Nya.

B. PENTINGNYA GERAKAN BERSAMA
Dakwah bersama jama’ah adalah dakwah yang paling efektif dan sangat bermanfaat bagi Gerakan Islam. Sebaliknya dakwah secara sendirian akan kurang pengaruhnya dalam usaha menanamkan ajaran Islam pada umat manusia. Atas dasar ini Allah S.W.T mengisyaratkan dalam Al-Quran dengan firman-Nya: Dan hendaklah ada dikalangan kamu segolongan umat yang menyeru pada kebaikan, menyuruh pada ma’ruf dan mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran:104)
Dalam ayat tersebut Allah telah mengisyaratkan tentang wajibnya melaksanakan dakwah secara bersama(berjama’ah) atau melaksanakan aktifitas bersama(Amal Jama’i). Sebab ikhtiar perseorangan dengan cara sendiri-sendiri tidak akan mampu memikul segala tugas dan tanggungjawab dakwah dan tidak akan berdaya melaksanakan segala tuntutan perjuangan dakwah dalam rangka memberantas segala kejahatan yang ada di muka bumi dan menghancurkan akar-akar jahiliyyah. Oleh karena itu semua aktifitas anggota Ikhwan sejak jama’ah ini didirikan selalu berbentuk Gerakan Bersama. Dimana saja mereka tidak pernah bergerak dan bertindak sendirian.

C. PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI GERAKAN BERSAMA
Yang dimaksudkan dengan Gerakan ialah kegiatan yang merupakan hasil daripada suatu keputusan jama’ah yang selaras dengan manhaj(sistem) yang telah ditentukan bersama, bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu. Ciri-ciri gerakan bersama ini antara lain:
1. Aktifitas yang akan dijalankan harus bersumber dari keputusan atau persetujuan jama’ah.
2. Jama’ah yang dimaksud, harus mempunyai Anggaran Dasar dan kepengurusan yang tersusun rapi.
3. Setiap tindakan dan akivitinya harus sesuai dengan dasar atau strategi atau pendekatan yang telah digariskan oleh jama’ah.
4. Seluruh tindakannya harus bertujuan untuk mencapai cita-cita yang telah ditetapkan bersama.

Aktifitas yang Diputuskan oleh Jama’ah atau Organisasi
Yang dimaksudkan aktifitas disini adalah semua kegiatan yang dilaksanakan untuk kepentingan umum(extern) dan kegiatan khusus(intern) yang dianggap sebagai dasar permulaan bagi pembentukan kader organisasi untuk menjalankan kegiatan extern di tengah-tengah masyarakat. Di antara kegiatan-kegiatan extern ini ialah:
• Menerbitkan brosur-brosur dan selebaran-selebaran umum.
• Penulisan makalah dalam majalah atau surat kabar.
• Menerbitkan buku-buku kecil dan besar.
• Mengadakan pertemuan-pertemuan umum .
• Menziarahi tokoh-tokoh masyarakat tertentu.
• Berdakwah secara umum.
• Menganjurkan atau menyelenggarakan demonstrasi ceramah-ceramah umum.
• Berkhutbah.
• Menyelenggarakan seminar, simposium dan sebagainya.
• Kegiatan-kegiatan lain yang dibenarkan oleh hukum Islam.
Dan di dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut tidak semua orang harus melaksanakannya, dan tidak semua orang harus terlibat dalam semua kegiatan tersebut. Bahkan sebaiknya masing-masing mengambil posisinya sendiri. Dengan demikian dia mampu melaksanakan dengan baik sehingga akan tercapai tujuan yang dikehendaki. Tetapi yang harus diperhatikan adalah hendaklah semua kegiatan berdasarkan pandangan jama’ah dan berlandaskan atas keputusan yang jelas dan diakui oleh semua anggota.
Dalam konteks Gerakan Bersama, tindakan yang diambil oleh setiap anggota sebagai tambahan dari apa yang telah disebutkan harus berada dalam batas-batas syar’i. Jadi, selama mana tindakan itu tidak bertentangan dengan hukum syar’i maka segala bentuk kegiatan itu sendiri tidak menjadi persoalan, walaupun sampai ke peringkat yang paling rendah yaitu peringkat mubah.
Ikhwan terikat dengan batas-batas syar’i karena itu seorang anggota sama sekali tidak dibenarka keluar dari batas-batas tersebut. Inilah yang membedakan organisasi Ikhwan dengan organisasi lain ynag bukan Islam, atau organisasi yang tidak terikat dengan Islam dalam tindak tanduknya. Masih dalam kerangka batas-batas syar’i ialah tindakan yang diharuskan oleh syar’i dalam keadaan darurat atau dasar rukhsah, apakah keharusan itu dengan nash yang terang, atau atas dasar ijtihad yang masyhur, kalau tidak ada nash dalam masalah tersebut.
Di samping itu setiap anggota yang menjalankan aktifitas harus berlandaskan niat yang ikhlas, yaitu bertujuan semata-mata mencari keridhaan Allah. Sebab, anggota Gerakan Islam dalam beribadat kepada Allah seperti melaksanakan kegitan dakwah baru akan diterima amalnya bila disertai dengan niat yang ikhlas karena Allah semata-mata.
Sebenarnya untuk membersihkan amal ibadah seseorang dari unsur-unsur syirik, bukan suatu hal yang mudah, tetapi dengan sekali taqarrub dan mendekatkan diri kepada Allah, maka hal itu akan menjadi mudah.
Ukuran keikhlasan anggota dapat dilihat dari sikapnya yang lebih suka bekerja secara diam-diam, daripada ramai-ramai kecuali apabila ramai-ramai itu merupakan tuntutan dakwah atau untuk dijadikan tauladan terhadap anggota yang lain.

Ciri-ciri Organisasi Gerakan yang Rapi
Syarat mutlak bagi organisasi yang bergerak dalam aktifitas Islami adalah harus mempunyai sistem organisasi yang lengkap dan kepemimpinan yang gesit. Seluruh aktifitasnya mencerminkan peraturan dan garis-garis yang telah ditentukan oleh organisasi, serta berjalan sesuai dengan program. Syarat tersebut merupakan syarat utama terpenting bagi suatu jama’ah atau organisasi dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.
Tanpa adanya jama’ah yang utuh dan teguh, serta organisasi yang rapi, tipis sekali untuk meraih kejayaan dan kegemilangan. Oleh sebab itu aktifitas suatu organisasi yang kekepengurusannya tidak berpengaruh akan menghasilkan kegiatan-kegiatan yang sifatnya perseorangan, walaupun kelihatannya seperti kegiatan suatu organisasi.
Berdasarkan ciri-ciri tersebut di atas, maka organisasi Ikhwanul Muslimin sebagai Gerakan Islam(Jama’ah Harakiah) tidak terlepas dari ciri-ciri organisasi yang rapi dan teguh pada disiplin organisasi. Ini adalah kenyataan yang benar-benar terjadi, dimana keutuhan gerakan Ikhwan bergantung pada keberhasilan mereka dalam mematuhi peraturan gerakan organisasinya. Hasan Al-Banna, dalam merumuskan masalah ini pernah menyimpulkan bahwa Gerakan dakwah Ikhwanul Muslimin tegak diatas dasar ‘pengorganisasian yang rapi’, ‘iman yang teguh’, dan ‘jihad yang lestari’.
Ada dua faktor utama mengapa Ikhwanul Muslimin dalam gerakannya selalu mengutamakan organisasi yang mempunyai peraturan dan pengoganisasian yang rapi yaitu:
1. Pengorganisasian dan pengelolaan organisasi yang rapi merupakan satu syarat terpenting untuk mensukseskan cita-cita perjuangan organisasi mana pun. Oleh sebab itu berorganisasi dengan baik merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan dalam rangka mencapai cita-cita perjuangannya. Sedangkan tujuan Ikhwan selaras dengan dengan tujuan dakwah Islamiyah yang diwajibkan oleh umat Islam untuk mensukseskannya. Maka semua cara yang dapat membawa tercapainya tujuan tersebut termasuk wajib dilaksanakan berdasarkan kaidah hukum Islam yang berbunyi “Suatu kewajiban tidak akan sempurna dilaksanakan kecuali dengannya, maka itu adalah wajib.” Kewajiban itu antara lain adalah berorganisasi dengan rapi dan baik. Ini mengingatkan bahwa dalam beberapa aspek organisasi tidak ditemukan nash yang khusus mengenai hukum Islam.

2. Faktor kedua yang menjadikan Ikhwanul Muslimin memandang serius terhadap masalah jama’ah yang terorganisasi rapi adalah karena Islam telah mewajibkan kepada umatnya supaya berperaturan dalam segala hal untuk mencapai posisi yang lebih sempurna dan berguna. Di antara nash yang jelas dalam masalah ini adalah sabda Nabi Muhammad SAW yang memerintahkan kepada tiga orang yang sedang musafir untuk mengangkat salah satunya Amir atau ketua. Dalam hadits tersebut jelas menunjukkan kewajiban mengangkat dan melantik seorang pemimpin dalam satu jama’ah . Sebab bermusafir saja ---yang sifatnya--- sementara kita diwajibkan mengangkat seorang ketua, apa lagi dalam satu jamah yang lebih besar, yang bergerak dalam bidang dakwah seperti Ikhwanul Muslimin, dimana sebagian usahanya adalah mengubah pemikiran masyarakat yang diracuni pemikiran jahiliyah. Tujuan pengangkatan seorang ketua atau amir dalam suatu organisasi atau jama’ah bukan semata-mata sebagai lambang, tetapi bertujuan untuk untuk mencapai tujuan organisasi dan memudahkan jama’ah dalam bergerak dan bertindak melakukan aktifitas Islami. Oleh karena itu Syariat Islam telah menetapkan agar semua anggota taat dan patuh pada pimpinannya. Gerakan Islam akan rusak jika pimpinan organisasi sudah tidak dipatuhi oleh anggotanya. Perlu diketahui bahwa hakikat kepatuhan pada pemimpin(yang kosisten pada Islam) adalah sebagai kepatuhan kepada Allah. Oleh karena itu hukum syar’i telah mengaitkan kepatuhan ini hanya pada yang ma’ruf (yang baik menurut Islam)saja. Jika seorang pemimpin menganjurkan pada hal-hal yang batil dan maksiat maka perintahnya tidak wajib ditaati. Dalam sebuah hadits disebutkan: “Tidak ada ketaatan pada makhluk dalam hal kemaksiatan terhadap Allah.” Sejalan dengan makna hadits tersebut Al-Quran telah memperingatkan kaum wanita agar tidak melanggar perintah Nabi Muhammad SAW dalam hal yang ma’ruf. Allah berfirman: “.......dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik.” (Al-Mumtahanah:60) Nabi Muhammad SAW tidak pernah menyuruh kecuali yang ma’ruf. Hal ini jelas menunjukkan betapa eratnya kaitan itu dengan semua bentuk ketaatan kepada makhluk yang tidak bermaksiat kepada Khaliknya.

Kemaksiatan yang tidak boleh dipatuhi adalah kemaksiatan yang telah disepakati para ulama atau yang ada nashnya. Dalam hubungan ini kesalahan dalam berijtihad tidak termasuk dalam ketegori maksiat, sebagaimana dijelaskan dalam hadits berikut: “Apabila seorang hakim berijtihad, maka apabila ijtihadnya betul dan tepat maka baginya dua pahala, tapi apabila salah, maka baginya satu pahala saja” Sebagai manifestasi ciri-ciri pengorganisasian yang paling jelas dan perlu mendapat perhatian, adalah melalui dasar-dasar berikut:
?Bekerja keras, serius, gigih dan potensial dalam menjalankan seluruh tugas gerakan (harakah).
?Kepengurusan yang rapi dan sistematik, serta disiplin yang tinggi ala kemiliteran.
?Petunjuk pelaksanaan kerja yang jelas.
?Pembagian tanggungjawab yang jelas bagi masing-masing pimpinan.
?Menentukan sistem komunikasi anggota dan pimpinan yang bertanggungjawab di masing-masing peringkat sskepemimpinan.
?Komitmen penuh dengan apa yang telah ditetapkan oleh jama’ah melalui pihak-pihak yang bertanggungjawab terhadapnya.
Ukuran minimum yang harus diwujudkan di dalam gerakan Ikhwanul Muslimin atau gerakan-gerakan Islam lainnya, ialah terwujudnya suatu disiplin kemiliteran dalam kepengurusan kemiliteran ketika berada di medan pertempuran, atau sekurang-kurangnya seperti kepengurusan kemiliteran dalam keadaan damai. Sebagaimana diketahui bahwa dalam angkatan bersenjata mempunyai disiplin yang ketat, pembagian tugas yang jelas, pembatasan tanggung jawab yang jelas, menentukan orang-orang yang bertanggung jawab dalam tugas-tugas tertentu, menggariskan hubungan dengan pihak atasan, dan kepatuhan pada komandannya.
Segala pengarahan dan perintah Panglima dalam organisasi Angkatan Bersenjata selalu dipatuhi oleh bawahannya. Demikian pula seharusnya pengorganisasian dalam jama’ah Ikhwanul Muslimin atau dalam organisasi Islam lainnya, hanya dalam organisasi Ikhwan dan organisasi Islam lainnya memiliki ciri-ciri yang lebih baik dari disiplin kemiliteran yaitu:
1. Organisasi Gerakan Islam ditegakkan di atas nilai keagamaan yaitu semata-mata karena mematuhi perintah Allah. Oleh sebab itu dasar kepemimpinan organisasi Ikhwanul Muslimin mendapat persetujuan dan kerelaan dari seluruh anggotanya karena kerelaan dan penerimaan tersebut dituntut oleh Islam.
2. Kepatuhan dan kesetiaan dalam Gerakan Islam Ikhwanul Muslimin terpancar dari dalam diri anggota-anggota sendiri, tidak ada paksaan dan tekanan dari luar. Oleh karena itu kepatuhan mereka bersifat sukarela. Mereka bersedia mematuhi segala macam arahan dan peraturan sebelum mereka diperintah untuk mematuhinya. Dengan demikian mereka merasa bahwa kepatuhan dan ketaatan pada ketua dan organisasi akan diberi pahala disisi Allah. Oleh karena itu mereka menyukai setiap perintah dengan penuh kerelaan. Posisinya sama dengan kepatuhan seorang makmum terhadap imam dalam solat, yang sebelumnya sang makmum memang sudah rela pada imam tersebut, karena ia ingin mendapatkan pahala dari solat berjama’ah.
3. Hakikat kepemimpinan organisasi Gerakan Ikhwanul Muslimin bukan bertujuan untuk kepentingan pihak pimpinan, tetapi semata-mata untuk kepentingan Islam. Karena itu konsep kepemimpinannya jauh berbeda dengan konsep kepemimpinan keduniaan yang bersifat kebendaan dan kemewahan, seperti gila pangkat dan kedudukan, mencari harta kekayaan dan kemasyhuran, ingin menguasai orang lain, serta haus akan pujian dan sanjungan.
Berdasarkan faktor-faktor di atas, maka tidak wajar mengganggap sikap tegas dan keras seorang pimpinan dalam mengendalikan jama’ah Islam di salah tafsirkan sebagai diktator, tangan besi, atau menyalahgunakan kekuasaan. Padahal ketegasan tersebut sebaiknya dipandang sebagai manifestasi keghairahan pucuk pimpinan dalam mengawasi kegiatan anggota-anggotanya agar berjalan di atas landasan yang benar, dan mendapat pahala, sama halnya dengan imam solat yang menyukai orang menjadi makmum supaya mereka mendapat pahala berjama’ah. Demikian pula halnya ketegasan seorang panglima tentara Islam di medan jihad dalam mengatur strategi, menyusun posisi pasukannya. Panglima selalu mengawasi roda dan mekanisme kepengurusan kemiliterannya agar berjalan lancar, mengeluarkan berbagai arahan dan perintah untuk dilaksanakan. Ini bertujuan agar jihad dapat memperoleh kemenangan dunia dan mendapat pahala di akhirat. Atas dasar pengertian tersebut, maka sebagai Gerakan Islam, seharusnya para anggotanya tidak tersinggung kehormatannya apabila mereka mendapat pengarahan-pengarahan dari pimpinannya, dan tidak boleh merasa tidak senang atau keberatan atau sengaja menyalahi segala pengarahan tersebut. Bahkan sebaliknya, mereka harus menerima segala perintah dan pengarahan tersebut dengan senang hati, penuh kepercayaan dan melaksanakan dengan secepat mungkin, karena melaksanakan perintah dan arahan tersebut termasuk ke dalam kerangka taat dalam pengertian syar’i. Jika semua pihak, baik pucuk pimpinan atau pun anggota gerakan mengambil bagian dan menjalankan peranan masing-masing Insya-Allah semuanya akan mendapatkan pahalanya.
Ketentuan, Ciri-ciri, Prinsip Dasar dan sistem Gerakan Syarat mutlak yang harus ada dalam suatu gerakan bersama yang sistematik, ialah adanya rencana kerja, program dan aktifitas sesuai dengan manhaj(sistem) atau anggaran dasar yang telah digariskan oleh organisasi. Yang dimaksudkan dengan manhaj disini ialah dasar atau polise yang hendak ditentukan dalam masalah-masalah:
1. Dasar atau polise wasilah dakwah.
2. Mentukan strategi sesuai dengan tahap perjalanan dakwah atau marhalah dakwah.
3. Dasar Maudhu’ dakwah(tema dakwah).
4. Menentukan metode pendekatan dakwah atau kaifiah dakwah.
Wasilah Dakwah Wasilah dakwah tidak boleh bertentangan dengan hukum Islam, karena Islam tidak membenarkan penggunaan kaidah yang salah dalam penerapan istilah ‘Tujuan menghalalkan cara’. Islam menekankan cara(wasilah) dan tujuan(ghayah) harus sama-sama berlandaskan syar’i . Islam sama sekali tidak membenarkan jika mencapai tujuan yang suci ditempuh dengan cara yang kotor. Berdasarkan prinsip tersebut di atas, maka gerakan dapat mengambil cara apa pun asal dibenarkan oleh hukum Islam, baik melalui penulisan di media massa, kertas kerja, koran-koran, brosur-brosur, selebaran, risalah, pertemuan, demonstrasi, menggunakan cara yang lunak, nasihat atau cara yang keras dan lantang.
Marhalah Dakwah apa yang dimaksudkan dengan tahap atau marhalah dakwah ini ialah kerangka dasar dan strategi jama’ah dengan melalui pengkajian yang mendalam tentang sejauh mana kekuatan dan kemampuan jama’ah. Jika jama’ah tersebut masih dalam proses pembentukan atau dalam berbagai segi masih serba lemah, ia harus bergerak dengan diam-diam dan kecil-kecilan. Tetapi bila jama’ah itu sudah kuat dan teguh serta mempunyai pengaruh yang besar, maka ia dapat bergerak secara terbuka dan lantang jika situasi dan kondisinya telah menyakinkan. Sebagai panduan untuk menentukan strategi seperti itu, kita harus mengambil teladan dari Sirah Rasulullah s.a.w yang murni dan dari pengalaman–pengalama orang-orang salafi.
Di antara ciri-ciri yang paling jelas sekali dalam menyusun strategi diperingkat permulaan pembentukan atau perjalanan dakwah ialah:
1. Menanam dan memupuk kesedaran Islam yang kuat pada diri anggota dan kaum muslimin.
2. Memperbanyak jumlah anggota, pendukung dan penyokong sebelum melancarkan tindakan yang perlu diambil.
Di samping perlunya membentuk kader-kader ini sebagai pasukan berani mati. Termasuk dalam kerangka tahap perjalanan dakwah adalah mengambil sikap bergerak secara rahasia atau secara terbuka. Sebenarnya persoalan ini bergantung pada kondisi dan situasi tempat pergerakan, di samping ada juga faktor sejauh mana kekuatan jama’ah dan sejauh mana ia berhasil mengembangkan pengaruhnya di kalangan umat, sebagai anggota, pendukung atau penyokong. Dan di sana ada beberapa garis panduan umum yang dapat digunakan dalam menentukan masalah gerakan terbuka atau tertutup yang antara lain seperti di bawah:
1. Menentukan sikap bergerak secara rahasia merupakan keharusan, bahkan kewajiban bagi suatu gerakan yang masih berada dalam taraf permulaan atau taraf pembentukan anggota jama’ah, atau dalam suatu kondisi di mana seluruh potensi dikerahkan untuk memperkuat posisi, merapikan kepengurusan organisasi dan memperbanyak anggota jama’ah. Beberapa sikap yang ceroboh tercermin dari kelemahan melihat kenyataan yang ada, seperti bergerak secara terbuka di tengah-tengah masyarakat yang rusak dan hina, padahal kedudukan dan posisi jama’ah atau organisasi belum mantap dan kuat dalam menghadapi tentangan yang selalu ternanti-nanti. Kelantangan bertindak dan bergerak di tengah-tengah masyarakat hina dan rusak moralnya menyebabkan jama’ah terpaksa menumpukan perhatiannya dan menghabiskan sebagian besar tenaga dan potensinya hanya untuk menangkis segala tuduhan dan fitnah-fitnah yang sengaja ditaburkan oleh musuh-musuh gerakan.
2. Masa bergerak secara rahasia ini bergantung pada posisi, dan kewibawaan jama’ah serta kondisi disekitar jama’ah atau organisasi. Jika ketahanan diri dan kekuatan jama’ah belum mampu meningkat ke peringkat yang sewajarnya, maka tindakan secara terbuka dianggap sebagai kekhilafan. Demikian juga bila keadaan sekitar tidak mengizinkan untuk membuka seluruh struktur maka tindakan secara terbuka tetap dianggap sebagai suatu kesalahan. Sebab implikasi tindakan tersebut akan menimbulkan suatu keadaan yang mendadak dan diluar dugaan yang tercetus dari luar, dimana akhirnya kekuatan jama’ah tidak mampu menghadapinya sekalipun telah dipersiapkan anggota-anggota pasukan gerakan cepat dan pasukan berani mati untuk kepentingan organisasi. Kesalahannya ialah terletak pada keterbukaan yang teramat jelas dengan mempamerkan seluruh sendi kekuatan yang sebenarnya tidak seberapa. Akhirnya musuh-musuh dapat menilai dan membuat strategi untuk memusnahkan organisasi atau jama’ah. Anggapan bahwa orang yang bergerak secara rahasia sebagai pengecut adalah salah dan tidak wajar. Sebab menurut taktik peperangan yang diharuskan oleh syar’i ialah dapat membangun banteng dan berlindung di dalamnya untuk mengelakkan serangan musuh. Hal ini tidak dianggap pengecut oleh hukum Islam, seperti yang terjadi dalam Perang Uhud. Orang-orang musyrikin waktu itu telah lantang bersuara: “Dimana engkau Muhammad! Keluar hai Muahammad!” tetapi Nabi Muhammad memerintahkan pada para sahabatnya supaya para sahabatnya untuk tidak menjawab tantangan musyrikin tersebut agar pihak musuh salah sangka terhadap apa yang telah menimpa Muhammad. Dengan demikian mereka tidak berani mendekati Nabi karena keraguan mereka sendiri.
3. Tidak ada ketentuan serta batas waktu bergerak secara rahasia. Dakwah rasulullah secara rahasia selama di Mekah tidak dapat dibuat sebagai ukuran karena masa dakwah disana bergantung kepada kondisidan situasi waktu itu, bukan sebagai ketentuan syar’i seperti ketentuan jumlah rakaat solat dan penetapan hari-hari tertentu untuk haji. Ini menunjukkan bahwa sekiranya sebagian besar penduduk Mekah atau seluruhnya telah menganut Islam, tentu tidak akan ada masa dakwah secara siri seperti yang dilakukan oleh Rasulullah s.a.w.
4. Yang dimaksudkan dengan kerahasiaan disini ialah, hendaknya para anggota jama’ah tidak memperkenalkan diri terhadap kedududkan mereka dalam organisasi secara terbuka, misalnya salah seorang anggota berpidato di tengah-tengah masyarakat ramai dengan menyatakan: “Saya sebagai anggota Ikhwanul Muslimin atau si anu sebagi anggota Ikhwan” , atau pihak jama’ah mengumumkan kepada orang ramai untuk mendaftar diri sebagai menjadi anggota, dan dipersalahkan mendaftar si anu dengan alamat si anu, secara terbuka. Pengertian kerahasiaan ini bukan bererti anda harus menyembunyikan seluruh identitas dan sikap anda sebagai anggota gerakan. Tetapi anda kadang-kadang dibenarkan untuk melahirkan sikap dan kepribadian anda sebagi anggota gerakan setelah anda yakin bahwa mereka akan menyertai anda dalam berdakwah dan siap kepribadian tangan di medan dakwah. Termasuk dalam ciri-ciri kerahasiaan yang dimaksudkan ialah bahwa orang kebanyakan atau anggota biasa tidak perlu mengenal siapa pimpinan atau barisan pimpinan yang bertanggungjawab yang selama ini tiada hubungan langsung dengan mereka. Jika orang kebanyakan atau anggota biasa mengetahui dan mengenali seluruh pimpinan termasuk pucuk pimpinannya, kadang kadang secara tidak sedar mereka terberitahu kedudukan pucuk pimpinan pada musuh-musuh, sehingga mudah bagi mereka untuk menikam anggota-anggota organisasi dan menggagalkan perjalanan dakwah.
Kedudukan barisan pimpinan yang bertanggungjawab mengerakkan jama’ah ibarat Kapten kapal. Mula-mula ancaman yang dihadapi mereka adalah timbulnya perasaan permusuhan terhadap pimpinan, dengan tindakan membocorkan rahasia kepada orang lain, padahal kedudukan jama’ah belum begitu mantap dan utuh serta mampu hilangnya pucuk pimpinan. Oleh karena itu tindakan membocorkan rahasia pemimpin dan barisannya adalah tidak dibenarkan oleh Syar’i. Personaliti pemimpin didalam Angkatan bersenjata pada umumnya jauh dari penglihatan musuh. Seharusnya kepemimpinan dalam organisasi Gerakan Islam juga demikian demi menjaga jama’ah(organisasi) dari perusakan, terutama pada peringkat awal pembentukannya, atau pada masa kekuatannya belum sampai ke tahap yang sewajarnya, seperti keadaan Gerakan Islam di Iraq sekarang ini.
Disamping itu gerakan hendaklah dilakukan secara diam-diam. Meskipun prestasi jama’ah kelihatan maju dan bertambah teguh dengan anugerah Allah, tapi sebenarnya belum mencapai tahap maksimum. Jama’ah tidak mungkin dapat menghadapi mussuh-musuhnya yang selalu siap sedia dengan dukungan yang banyak serta menguasai alat-alat publikasi dan komunikasi umum, disamping mempunyai pelbagai fasilitator, kekuatan pemerintah, kekuasaan dan undang-undang yang selalu menguntungkan mereka. Dalam kondisi yang demikian perlu dilakukan gerakan diam-diam. Sebagai menutup persoalan ini, penulis ingin nyatakan, bahwa bergerak secara rahasia dapat dikecualikan dalam beberapa keadaan. Oleh karena itu organisasi Gerakan dapat menggunakan taktik bergerak secara terbuka pada lahirnya saja, tetapi tetap berada pada posisi gerakan rahasia. Hal ini dapat dibenarkan karena bergerak seolah-olah terbuka ini, hanya sementara dan dalam keadaan darurat serta atas dasar kaidah pengecualian. “Darurat membolehkan yang dilarang” Maudhu’ Dakwah(Tema Dakwah) Tema atau maudhu’ dakwah yang akan disampaikan ialah mengenai totalitas ajaran Islam. Diantara yang terpenting ialah yang berkaitan keimanan kepada Allah, kepada Rasulullah(yang meliputi segala perbuatan, perkataan dan ketetapannya) dan beriman kepada Hari Akhirat. Sebagai konsekuensi dari keimanan itu ialah melaksanakan ibadat kepada Allah sebagaimana yang telah ditentukan, komitmen dan taat pada seluruh ajarannya dalam seluruh bidang kehidupan dan hubungan kepada sesama manusia.
Di dalam penerimaan konsep tema dakwah yang selaras dengan pemahaman terhadap manhaj yang telah kita sepakati, maka ada sebagian anggota Ikhwan yang hanya menekankan satu aspek saja dari seluruh aspek ajaran Islam. Misalnya aspek politik saja yang dijadikan sebagai tema dakwahnya, dan ia bahkan mengesampingkan secara langsung soal-soal keimanan, akidah dan ibadah karena terpengaruh atau terbawa oleh cara-cara yang datangnya dari luar, atau karena mengikuti arus kecenderungan orang kebanyakan. Sikap yang demikian ini sama sekali tidak dibenarkan. Matlamat dakwah kita adalah totolis islam itu sendiri yang mencakupi semua aspek kehidupan umat manusia. Dan karakter dakwah Islam sebenarnya menekankan aspek keimanan, aqidah dan ibadat. Oleh karena itu merupakan kewajiban bagi kita untuk mengambil perhatian yang sungguh-sungguh---ketika menyampaikan dakwah---- terhadap masalah-masalah keimanan dan pengibadatan. Kita berkewajiban untuk menjelaskan hakikat Islam yang sebenarnya dan mengemukakan dalam bentuk yang luas, lengkap, disamping menekankan segi keimanan dan ibadat. Apabila dakwah Jama’ah Ikhwan dianggap dakwah sufiah, maka anggapan itu jelas akibat penekanan dakwah Ikhwan dalam segi ibadat dan keimanan serta hubungan yang bersambung dengan Allah SWT.
Khaifiat Dakwah(Pendekatan Dakwah) Dalam berdakwah dapat saja menggunakan berbagai pendekatan, dan yang paling penting adalah:
1. Dakwah fardhiyah dan Pendekatan Peribadi Di antara cara-cara atau uslub dan pendekatan dakwah yang terpenting ialah individu (dakwah fardhiyah) dan mengadakan pendekatan langsung dengan individu-individu yang didakwah. Uslub dan pendekatan ini merupakan cara yang terbaik untuk menarik lebih banyak anggota. Namun demikian ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menjalankan dakwah fardhiyah ini:
a. Mengenal secara dekat peribadi yang akan dijadikan objek dakwah sebelum mengadakan kontak langsung tentang masalah yang berhubung dengan tujuan pendekatan. Ini bermaksud agar dapat mengetahui dan mengenal keadaan yang sebenarnya, latar belakang pendidikan dan status sosialnya, hobi dan kecenderungan dan sebagainya. Dengan pengenalan pendahuluan tersebut dapat dicari model pendekatan yang sesuai dalam memahami matlamat yang disampai kepadanya.
b. Setelah dapat dihubungi, hendaklah diyakinkan terhadap kebenaran yang anda sampaikan dengan cara lemah lembut dan jangan ada kesan seola-olah ada unsur pemaksaan.
c. Jangan sesekali anda melahirkan sikap angkuh dan merasa lebih hebat darinya, karena sikap demikian akan menimbulkan perasaan tidak enak terhadap orang yang didakwah, dan ini jelas menghalang penerimaan mad’u terhadap matlamat yang anda dakwahkan.
Allah berfirman: “Serulah(manusia) kepada jalan Tuhan-mudengan hikmah dan pengajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.”(An-Nahl:125) “Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”(Ali Imran:159) Jika anda mendapati kesan positif pada orang yang berminat terhadap dakwah, maka jangan membuang kesempatan baik. Cepat kemukakan padanya tentang beberapa persoaln dakwah. Jika ternyata minatnya terhadap dakwah semakin ketara, maka kemukakan identitas anda sebagai anggota Gerakan dan sarankan kepadanya untuk berperanan serta dalam barisan perjuangan Islam.
2. Penyampaian Buku-buku Menyampaikan buku-buku Islam atau risalah-risalah yang diperkirakan kan berguna bagi mereka, karena penyampaian buku-buku merupakan langkah pertama untuk membuat komunikasi individual dengan mereka.
3. Ceramah-ceramah Ceramah, pengajian umum dan nashihat-nashihat merupakan salah satu cara dakwah yang sangat berguna untuk mencapai tujuan dakwah. Tetapi di dalam menggunakan cara ini hendaklah selalu deperhatikan orang-orang yng menghadirinya, agar dapat diketahui siapa yang benar-benar berminat. Demikian pula harus diperhatikan siapa yang mengajukan soalan sesudah acara ceramah atau pengajian karena pertanyaan itu sedikit sebanyak menunjukkan minat orang yang bertanya terhadap soal-soal keIslaman.
4. Berkomunikasi dengan Ahli Ibadah Mengadakan hubungan dengan para ahli ibadah adalah penting, sebab mereka besar kemungkinan untuk menerima dan menyambut idea-idea gerakan dengan positif. Masjid dan surau merupakan pusat yang subur untuk kegiatan dakwah bagi Jama’ah ikhwanul Muslimin atau Gerakan Islam, karena masjid merupakan satu-satunya medan yang terbuka dihadapan mereka. Oleh karena iu bagi anggota Ikhwan sebaiknya memanfaatkan kesempatan ini sebanyak-banyaknya. Untuk kemudahan penggunaan masjid–masjid tersebut hendaklah anggota-anggota gerakan sentiasa berhubung rapat dengan para Imam masjid dan semua pihak yang berhubungan dengan masjid.
5. Akhlak Da’i Pendekatan dakwah melalui akhlak da’i dengan qudwah(contoh atau teladan) yang baik, bersih, mesra, ramah, senang didekati, sikap sofan, dihormati dan disegani, pendiam dan serius, sedikit tertawa dan senda gurau, tidak berbolak-balik, halus budi bahasa, tidak suka mencampuri urusan orang lain, menjauhi ucapan-ucapan kotor, kasar dan keji, semua ciri-ciri tersebut merupakan faktor penting untuk menarik kepercayaan orang yang didakwah.
Oleh karena itu hendaklah anda bersungguh-sungguh membentuk diri dengan akhlak yang terpuji. Ciri-ciri tujuan Perjuangan Gerakan Bersama Sebagimana yang diketahui bahwa syarat Gerakan Bersama harus direncanakan oleh organisasiyang mempunyai sistem dan peraturan yang rapi sesuai dengan prinsip dasar yang telah digariskan dengan tujuan mnecapai cita-cita yang diperjuangkan oleh jama’ah.
Tujuan yang jelas bagi sebuah organisasi adalah suatu hal yang sangat penting, karena dengan itu jama’ah organisasi dapat merencanakan suatu program, menempatkan individu, melaksanakan kegiatan, melakukan pengawasan dan menilai sejauh mana keberhasilan perjuangan.
1. Terdapat berbagai pendapat berkenaan dengan tujuan Gerakan Islam Ikhwanul Muslimin. Ada yang mengatakan bertujuan membentuk sebuah masyarakat Islam, menegakkan negara Islam, ada yang mengatakan untuk melaksanakan undang-undang Islam. Semua pendapat tersebut tidak ada yang bertentangan satu sama lain. Karena setiap pendapat tersebut memandang dari sisi dan penekanan masing-masing. Berdasarkan itu maka dapat dibuat suatu kesimpulanbahwa cita-cita Gerakan Islam Ikhwanul Muslimin ialah ingin mewujudkan apa-apa yang dituntut oleh Islam itu sendiri. Termasuk di dalam tujuan yang dikehendaki oleh Islam adalah: Menegakkan pemerintahan Islam Mewujudkan sebuah masyarakat Islam Melaksanakan hukum-hukum Allah Memperbaiki, membimbing ke arah hidayah dan menyelamatkan peribadi dari segala kesesatan.
2. Semua tujuan diatas dituntut oleh Islam. Tujuan Gerakan Islam sama luasnya dengan tujuan Islam itu sendiri. Tetapi untuk melaksanakan apa yang dituntut oleh Islam secara lengkap, menyeluruh dan efektif diperlukan adanya Negara Islam yang sebenar, yang dikuasai oleh orang-orang yang benar-benar bekerja untuk kepentingan Islam. Tujuan tersebut seharusnya merupakan tujuan yang pertama yang harus dicapai dan wajib diperjuangkan oleh setiap gerakan Islam secara bersama-sama. Dalam usaha menegakkan Negara Islam, perlu adanya usaha-usaha lain yang merupakan sebagian dari tuntutan Islam seperti mengerahakan seluruh potensi untuk meperbaiki peribadi-peribadi anggota masyarakat ke arah petunjuk Ilahi, memberantas kemungkaran dalam masyarakat, mambantu pekerjaan kebaikan seperti mambangun masjid, surau atau menolong fakir miskin dan anak yatim.
3. Seorang anggota yang bekerja dan berkecimpung dalam bidang pendidikan peribadi-peribadi dalam masyarakat tidak boleh dikecam, sebab membimbing individu dalm masyarakat merupakan tuntutan Islam pula. Rasulullah s.a.w besabda: “Apabila Allah memberi hidayah kepada seseorang karena ajaranmu, maka bagimu lebih baik dari kekayaan binatang ternakan yang gemuk-gemuk dan manis-manis.” Memberi petunjuk kepada seseorang, meskipun tidak dapat sepenuhnya melibatkan diri dalam Gerakan atau bergabung dalam jama’ah, masih ada baiknya. Sekurang-kurangnya ia nanti akan menjadi pendukung dakwah. Usaha-usaha dakwah dalam dua bentuk tersebut merupakan salah satu faktor untuk mendekatkan cita-cita suci menegakkan Negara Islam.
4. Usaha memberantas kemungkaran di dalam masyarakat bertujuan untuk menolong seluruh masyarakat agar supaya melihat kebenaran dakwah dan membina suatu kondisi yang sesuai dalam usaha menyebarkan bibit-bibit orang yang dapat menerima dakwah. Sebab dengan terbuangnya kotoran kemungkaran, akan menjadi mudah untuk mengubati penyakit hati yang ada dalam diri anggota masyarakat.
5. Sedangkan tolong menolong dalam kebaikan adalah juga dituntut oleh Islam, karena dalam waktu yang sama amal tersebut akan mendatangkan kebaikan pada Gerakan dakwah dan dapat meninggalkan pengaruh yang baik dan suasana kondusif bagi pengaruh kegiatan-kegiatan Gerakan Islam dalam masyarakat tersebut. Ini akan menambah kepercayaan orang dan akan mendapat sambutan yang baik dari mereka.
6. Perlu diperhatikan bahwa pemikiran yang telah dijelaskan di atas hanya merupakan teori dan ketentuan saja. Tetapi bila hendak dipraktikkan, maka setiap anggota Ikhwan harus memperhatikan hal-hal berikut:
a. Mengingati kemampuan dan waktu yang anda miliki terbatas, maka apabila aktifitas kebajikan terlalu banyak yang akan dilaksanakan, hendaklah aktifitas tersebut anda utamakan pada kegiatan-kegiatan yang sangat penting dan yang lebih mempercepatkan proses tujuan utama jemaah. Jama’ah hendaklah menghadkan tenaga yang terbatas itu dengan cara dicurahkan seluruhnya untuk semata-mata pada aktifitas amal kebajikan. Karena tenaga itu akan sangat diperlukan untuk memastikan keberhasilan pencapaian tujuan utama pada suatu saat nanti. Sebagai contoh dalam hal ini ialah, apabila seseorang memiliki wang sangat terbatas dan tidak dapat mencukupi semua keperluan, maka sudah tentu kita akan memilih orang-orang yang paling memerlukan bantuan kita, jika kita ingin membantu orang-orang yang memerlukan bantuan kita. Jika aktifitas tersebut lebih banyak mendatangkan kemanfaatan seluruh umat Islam, bukan hanya bermanfaat kepada individu tertentu, maka hendaklah seluruh aktifitas dicurahkan untuk kepentingan ini. Walaupun terpaksa menolak permintaan perseorangan yang memerlukan. Ini bukan bermakna orang tersebut tidak berhak mendapatkan pertolongan atau bantuan, tetapi karena memenuhi keperluan umat Islam atau jama’ah lebih utama daripada keperlauan perseorangan.
b. Janganlah anda dilalaikan oleh masalah yang bersifat sosial kebajikan saja sehingga merusakkan aktifitas utama, yaitu menegakkan Negara Islam. Bahkan seharusnya ia memastikan bahwa apa yang dilaksanakannya itu sebagai wasilah yang diharuskan oleh syar’i dalam kontek menegakkan tujuan utama yang sangat dituntut oleh Islam. Dari segi ini hendaklah diingat bahwa wasialh atau cara merupakan alat yang kedudukannya lebih rendah jika dibandingkan dengan kedudukan tujuan dan cita-cita perjuangan.
c. Anda dibolehkan meninggalkan beberapaa aktifitas sosial atau usaha-usaha lain yang dikehendaki juga oleh Islam, karena mencurahkan seluruh waktunya untuk melatih, membentuk persiapan bagi pencapaian tujuan utama Gerakan Islam. Walau bagaimanapun anda tetap menjadi anggota jama’ah atau organisasi yang memikul tugas khusus dan tetap mendukung identitas jama’ah. Oleh karena itu anda wajib menyalurkan usaha dan aktifitas pengkaderan itu sesuai dengan cita-cita utama perjuangan.
d. Di sisi lain pihak jama’ah dibolehkan meningggalkan beberapa perkara yang tidak boleh ditinggalkan oleh perseorangan, yaitu mengenai aktifitas yang bersifat peribadi yang tidak melibatkan nama jama’ah. Demikian pula individu yang tidak terlibat dengan jama’ah atau organisasi dibolehkan melakukan sebagian tindakan yang tidak dapat dilakukan jama’ah. Alasan diterapkan tindakan ini diambil bedasarkan sirah Rasulullah saw, di mana semua anggota masyrakat muslim pada masa Rasulullah saw patuh pada arahan baginda melarang mengganggu kafilah perdagangan orang-orang Quraisy, karena terikat dengan perjanjian Hudaibiah. Sementara itu terdapat orang-orang Islam yang lari dari penindasan orang-orang Quraisy Mekah, bukan sebagai anggota jama’ah masyarakat Muslim Madinah. Dengan demikian mereka tidak terikat dengan perjanjian Hudaibiah. Oleh karena itu mereka bebas menyerang kafilah dagang Quraisy ketika melintasi tempat persembunyian mereka. Langkah mereka itu dibenarkan dan wajar.
7. Berdasarkan hal diatas maka terdapat beberapa kondisi tertentu, dimana jama’ah Ikhwan mengambil sikap yang negatif dalam beberapa perkara. Menghadapi hal sebegini setiap anggota harus bersikap seperti sikap pucuk pimpinan, yang menilai permasaalahan secara menyeluruh, bukan perkara yang biasanya berskala kecil dan tidak mempengaruhi eksitensi organisasi. Jama’ah Ikhwan mengambil sikap tersebut karena sebab-sebab tertentu atau karena mengumpulkan tenaga dan kekuatan untuk menghadapi masalah-masalah yang tepat yang mungkin terjadi dan memerlukan tenaga. Dengan demikian tenaganya tidak habis hanya untuk mengurus perkara-perkara kecil yang sebenarnya hanya boleh diselesaikan oleh kumpulan kecil saja.
8. Sikap yang diambil oleh pucuk pimpinan ini kadang-kadang menimbulkan perasaan idak puas hati dikalangan beberapa anggota Ikhwan. Ini merupakan hal yang biasa terjadi. Sebabnya tidak lain karena mereka tidak dapat memahami sikap dasar yang diambil pucuk pimpinan yang bertanggungjawab terhadap seluruh mekanisme organisasi.------Anggota yang merasa kurang puas tersebut, dapat dimaafkan. Tetapi jika perasaan tidak puas hati tersebut disebarkan dan sempat mempengaruhi anggota lain, maka ini jelas merupakan kesalahan yang tidak dapat dimaafkan.--- Saidina Umar r.a telah melahirkan rasa ketidakpuasan hatinya terhadap perjanjian Hudaibiah yang telah dipersetujui oleh Nabi Muhammad s.a.w padahal Umar adalah seorang mukmin yang selalu mendapat ilham. Tetapi dalam perkara ini saidina Umar tidak dapat menyelami hikmah yang tersirat di balik perjanjian itu, sehingga Abu Bakar memberi penjelasan kepadanya bahwa Umar wajib beriltizam dan menerima dengan senang hati. Barulah setelah itu ia puas dan lenyaplah segala keraguan yang ada dalam hatinya, dan dia tidak menyebarkan rasa tidak puas hatinya di kalangan umat Islam pada waktu itu. Jika misalnya dia bertindak mempengaruhi umat Islam dan melahirkan kelompok yang mendukung sikapnya, maka tidak akan dimaafkan kesalahannya itu, kecuali dia meminta maaf dan bertaubat.

D. KESINAMBUNGAN GERAKAN BERSAMA PENGERTIAN GERAKAN BERSAMA
Aktifitas yang;
i. Bersumber dari keputusan jama’ah
ii. Lahir
iii. Sesuai dengan dari jama’ah ketentuan yang yang teratur telah digariskan
iv. Berusaha mencapai
v. Tidak bertentangan dnagn Tujuan yang telah dengan syura Ditentukan

AKTIFITAS GERAKAN BERSAMA KEGIATAN INTERN (TARBIYAH ANGGOTA)
10 Rukun Bai’ah, Usrah-usrah, Wirid harian, Latihan-latihan, Qiamullail, Rihlah diniah, Kunjungi orang sakit, Membantu yang kesusahan, Melaksanakan 40 kewajiban, Melaksanakan 10 pesan keselamatan, dan menjauhi 10 yang merusakkan, Berbuka puasa bersama, Majlis tilawah al-Quran, Keputusan yang sepakat dan jelas dari jama’ah, Tidak bertentangan dengan hukum Islam, Niat ikhlas

KEGIATAN EXTERN (TARBIYAH MASYARAKAT)
Mengadakan: Penerbitan buku-buku penulisan di media massa, risalah-risalah pertemuan kelab, dan persatuan simposium, kursus-kursus, dakwah umum, rapat umum, pidato dan ceramah, khutbah, kunjungan tokoh-tokoh, mengajar, demonstrasi tidak harus semua anggota, cukup seorang , bila mampu sekurang-kurangnya peringkat rukhsah atau darurat liwajhillah semata.
Dasar-Dasar Sistem dan Strategi Dakwah
USLUB projek penulisan selebaran am pertemuan demonstrasi cara lunak, cara tegas, cara nashihat, cara kekerasan, pilih tema yang sesuai penyampaian dalam bahasa yang mudah, tidak menyentuh dosa, hadirin antara keras dan lunak, menguasai persoalan, menarik perhatian, menyakinkan, berpengaaruh, mujadalah hasanah, uswah hasanah.
MARHALAH bergerak sesuai dengan kekuatan jama’ah, bergerak perlahan di waktu lemah/permulaan, bergerak keras dikala kuat/peluang terbuka peringkat ta’arif mendalami kesedaran Islam dikalangan massa dan anggota strategi memperbanyaak anggota/pengikut/pendukung ahsia peringkat takwin/permulaan pembentukan jama’ah menempuh cara-cara rahasia sesuai dengan kondisi dan situasi bergerak secara rahasia tidak dapat dibatasi ketentuannya.
MAUDHU’ Islam sebagai Din(cara hidup) Keimanan kepada Allah, Rasul dan Hari Akhirat Ibadah Komitmen dengan keseluruhan Islam Penekanan segi keimanan, ibadah serta sentiasa berhubung dengan Allah Jangan mengikuti arus politik semata atau selera semasa berusaha meninggkan pengaru kepada para pendengar
KHAIFIAT Dakwah Fardhiyah Penyebaran buku, risalah jama’ah ceramah-ceramah umum, pengajian umum, berkomunikasi dengan ahli-ahli ibadah di masjid-masjid, akhlak da’i yaang tinggi dan murni, nashihat umum secara targhib dan tarhib
1. Gerakan bersama akan mendatangkan hasil serta dapat mencapai tujuan dan cita-citanya apabila kegiatannya bersambungan. Kesinambungan kegiatan ini merupakan faktor penting baik sebelum atau sesudah tercapainya tujuan, agar kejayaan yang diraih itu dapat dipertahankan.
2. Kegiatan yang berkesinambunganmenjadi syarat penting sebelum jama’ah dapat mencapai tujuannya. Kegiatan yang terputus-putus akan menimbulkan hilangnya pengaruh gerakan. Dengan demikian kegiatan masa lalu tidak mendatangkan hal-hal yang baru, dan hanya merupakan pengulangan aktifitas lama yang sia-sia. Ibarat menggali parit yang dalam dan panjang, kemudian ditinggalkan terbengkalai begitu lama, sehingga tertimbun tanah lagi, yang kemudiannya digali lagi seperti semula. Sudah tentu penggalian tersebut hanya berupa penggulangan galian pertama yang sudah tertimbun tanah tadi. Hal ini jelas merupakan kerja yang sia-sia. Demikian juga halnya dalam aktifitas dakwah Gerakan Bersama, jika terputus maka matlamat dakwah cepat hilang, sehingga memerlukan usaha baru lagi untuk mengulangi matlamat dakwah pertama yang sudah hilang tersebut. Persoalan ini selaras dengan hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a berikut: “Amalan agama yang paling disukai oleh Rasulullah s.a.w ialah amalan yang berkekalan yang dilakukan oleh yang mengamalkannya.” Kegiatan yang berkesinambungan, walaupun sedikit amat berkesan, dan sebaliknya kegiatan yang tidak berkesinambungan walaupun banyak dan besar, pengaruh dan kesannya sangat kurang, bahkan akan hilang di makan waktu.

E. PERLUNYA KEMANTAPAN ORGANISASI
1. Gerakan bersama yang berkesinambungan bergantung pada keutuhan dan kemantapan organisasi tanpa ada keretakan dan perpecahan. Perpecahan dalam organisasi akan membawa sikap berkelompok dan muncullah pergolakan dalaman organisasi. Ini jelas akan mengakibatkan terencatnya aktifitas Gerakan Bersama karena segala aktifitas ditujukan untuk mengembalikan kestabilan organisasi. Hal ini tidak ubah sepertiusaha kontraktor yang akan membina sebuah gedung. Sebelum bangunan itu didirikan, terjadilah perselisihan dikalangan pemaju dan kontraktor, hingga terpaksa kegiatan pembinaan gedung dihentikan. Sementara tenaga dan potensinya dikerahkan ntuk menyelesaikan sengketa dalaman pembinaan.
2. Gerakan Bersama dapt bersambung apabila mampu mempertahankan semangat anggotanya ke tahap yang paling tinggi dan kuat. Jika mereka ditimpa perasaan futur, letih dan malas, maka prestasi Gerakan Bersama juga akan turut menurun bahkan merosot, karena kekuatan Gerakan Bersama terletak dipundak para anggotanya, bukan pada orang lain. Oleh karena itu dengan mengembalikan kekuatan dan semangat mereka, maka Gerakan Bersama akan kembali kuat, aktif dan berpotensi.
3. Persatuan, disiplin, semangat serta ketahanan anggota merupakan faktor terpenting bagi kesinambungan Gerakan Bersama. Kesinambungan Gerakan Bersama yang efektif, walaupun sedikit tetapi cukup penting untuk meraih tujuan yang diperjuangkannya.
4. Persoalannya ialah, bagaimana cara menjaga persatuan, keutuhan organisasi, melestarikan disiplin dan semangatseta ketahanan anggota jama’ah. Untuk mensukseskan hal tersebut bukan suatu yang mudah karena sumber tenaga Gerakan Bersama adalah manusia, bukan mesin. Dan untuk melestarikan semangat dan disiplin manusia jauh lebih sukar dan lebih beratdaipada sebuah mesin yang dapat bekerja terus menerus dan teratur.

F. FAKTOR-FAKTOR TERWUJUDNYA KETAHANAN ORGANISASI
1. Walaupun tercipanya ketahanan organisasi ini suatu pekerjaan yang sukar, namun dengan pertolongan Allah segalanya akan menjadi mudah, jika kita mengetahui sesuatu yang menjadi punca bencana, seperti terjadinya dalam organisasi Ikhwan yang keutuhannya pernah goyah. Timbullah pergolakan yang menggoncangkan kepemimpinannya. Akibatnya semangat sebagian anggota-anggotanya merosot.
2. Jika kita sudah mengetahui punca tentang sumber bencana, maka kita harus selalu berwaspada dan mengambil langkah-langkah pengamanan, serta denagan cepat memberantas sumber bencana sebelum menular.

G. ANCAMAN-ANCAMAN YANG DAPAT MENGHANCURKAN ORGANISASI
Ancaman yang biasa dihadapi oleh setiap organisasi hingga menimbulkan krisis dan perpecahan organisasi serta merosotnya semangat anggota, bersumber pada ancaman luaran dan ancaman dalaman
1. Ancaman Luaran
a. Dengan lahirnya Gerakan Islam Ikhwanul Muslimindan kegiatan dakwahnya di tengah-tengah masyarakat yang moralnya telah rusak, maka dengan sendirinya akan timbul perlawanan dari pihak masyarakat yang fasiq, terutama dari kelompok pendukung kebatilan yang hendak melestarikan sistem toghut yang mereka dukung.
b. Perlawanan dan penentangan ini kadang-kadang melibatkan pihak-pihak berkuasa dalam pemerintahan yang pada umumnya terdiri daripada manusia-manusia yang fasiq juga. Dengan ini bererti bahwa gerakan dakwah Ikhwan akan berhadapan dengan penentang dan lawan yang tidak seimbang. Oleh karena itu penting untuk dikaji lebih mendalam serta dinilai sejauhmana daya ancamannya, disamping harus difikirkan bagaimana cara mengatasi bahaya yang mengancam atau sekurang-kurangnyaagar tidak begitu banyak merusak keutuhan organisasi.
c. Dalam mengkaji dan menyusun strategi menghindari bahaya itu harus teliti dan objektif, karena kekeliruan dalam menentukan taktik dan strategi, baik sedikit atau banyak akan merusakkan jama’ah atau organisasi. Misalnya kalau bersikap terlalu penakut akan mengakibatkan kebekuan dan sikap negatif. Akhirnya mereka menjadi tukang angguk, manusia bingung, pecinta kebendaan dan kemewahan serta takut mati syahid. Akan tetapi sebaliknya jika bersikap terlalu berani secara membabi buta akan menjerumuskan organisasi ke dalam bahaya dan melumpuhkan kegiatan.
d. Oleh karena itu dalam menentukan khittah dan strategi bergantung pada perhitungan sejauhmana kerusakan yang ada dan sejauhmana kekuatan organisasi serta di tahap mana organisasi itu berada. Di samping itu perlu juga dibuat perkiraan antara keburukan yang akan dihadapi dengan kebaikan yang akan diperolehi. Sebab upaya menjaga diri dan mengelakkan bahaya berdasarkan pada perhitungan yang akan diambil.
e. Dalam menilai organisasi secara menyeluruh akan mengukur sejauhmana kekuatan serta kondisi sekeliling, tidak berdasarkan pada pandangan dan pendapat anggota biasa. Semua penilaian dan perhitungan harus dikembalikan kepada pucuk pimpinan dan pihak yg bertanggungjawab dalam organisasi itu sendiri, karena pihak pimpinan akan lebih mengetahui secara terperinci dan menyeluruh kedudukan organisasi daripada anggota biasa.
f. Ketentuan penilaian dan pengukuran ini pada umumnya bersandar pada keadaan, situasi, tempat, kewibawaan pemimpin, pengalamandan pengetahuan yang dimilikinya. Dan di sana ada beberapa ketentuan dan garis panduan umumyang dapat dijadikan dasar untuk diikuti oleh seluruh pimpinan sepanjang masa dan tempat serta tingkat kepemimpinan. Ketentuan itu diantara lain:
i. Dasar kewaspadaan dan menjaga diri harus seimbang dengan kekuatan organisasi. Jika ketentuan organisasi tersebut masih lemah, maka sikap berhati-hati dan menjaga diri harus diutamakan dan diberi perhatian serius, sehingga aktifitas pembinaan kekuatan berjalan dengan baik dan dapat ditingkatkan ketingkat yang sewajarnya. Jika sikap ini diabaikan, maka kedudukan organisasi akan terancam oleh bahaya-bahaya yang akan mengakibatkan terencatnya proses pembinaan kekuatan.
ii. Sikap was-was diri bergantung juga pada dekat atau jauhnya organisasi itu dengan tujuannya. Ringkasnya apabila perjuangan telah mendekati tujuannya dan memerlukan keterlibatan seluruh anggota untuk tampil ke muka secara terbuka, maka tahap menjaga diri tidak diperlukan lagi. Jika organisasi tersebut masih jauh tujuannya, maka sikap menjaga diri harus diberi perhatian serius. Pengabaian terhadap masalah tersebut akan memberi kesempatan pada pihak musuh dengan secukupnya memusnahkan organisasi.
iii. Penilaian kekuatan organisasi dan perhitungan besar kecilnya bahaya yang menggelilingibnya, tidak dapat dibuat berdasarkan perasaan, semangat yang berkobar-kobar atau extremisme, tetapi hendaklah dinilai dengan menurut kenyataan dan bersifat objektif.
g. Membuat penilaian dan perhitungan yang tepat bukan masalah yang mudah. Kadang-kadang oleh karena ghairah, emosi, terlalu berangan-angan syahid dijalan Allah, karena tidak mahu dianggap pengecut, atau karena terlalu takut bahaya menimpa diriatau organisasi, maka kekuatan organisasi didudukkan lebih dari sewajarnya dan terlalu memandang ringan bahaya yang ada disekitarnya. Penilaian yang tidak tepat ini akan mengakibatkan kehancuran organisasi. Selain itu sikap terlalu menjaga keselamatan diri dan tidak mengutamakan syahid dalam perjuangan akan melahirkan anggapan kecil terhadap kekuatan organisasi dan terlalu membesar-besarkan bahaya sampai orang itu jatuh ketingkat pengecut. Beberapa faktor yang dapat membantu membuat perhitungan yang benar, seperti berikut, harus mendapat perhatian sewajarnya:
i. Risiko kesalahan membuat perhitungan dan penilaian tidak dapat diperbaiki atau ditebus. Hal ini akan mengakibatkan munculnya orang-orang yanag semata-mata bermodalkan semangat yang berkobar-kobar dengan seluruh jiwa raganya dan siap untuk syahid. Tetapi maslahnya terletak pada persoalan apa yang akan dicapai dengan pengorbanan anggota tersebut? Apakah kehilangan anggota itu lebih menguntungkan dakwah dan organisasi daripada kebendaannya?
ii. Jiwa anggota bukan hak miliknya dalam erti kata yang sebenarnya. Dengan demikian tidak wajar bagi seseorang anggota melakukan tindakan sesuka hatinya tanpa dibenarkan oleh pemiliknya yang hakiki, yaitu Allah SWT. Berdasarkan hal ini, maka sikap keterlaluan dalam menitikberatkan persoalan besar kecilnya kekuatan organisasi sangat tidak berguna dan merugikan.
iii. Organisasi bertanggungjawab dan berkewajiban mengendalikan perjuangan sebaik-baiknya sesuai dengan perintah hukum Islam, atau sekurang-kurangnya yang dibenarkannya.
iv. Harus selalu mendalami perjalanan dakwah pada masa permulaan Islam dan memanfaatkan pengalaman-pengalaman gerakan dakwah seperti Ikhwanul Muslimin di Mesir yang telah berkecimpung selama tiga puluh tahun. Dan pengalaman-pengalamannya itu merupakan usaha yang gigih dan telah dibayar dengan pengorbanan yang tinggi. Gerakan Islam hendaklah tidak mensia-siakan pengalaman itu, karena seorang mukmin tidak sewajarnya jatuh ke dalam lubang dua kali.
v. Wajar difahami sedalam-dalamnya bahwa tindakaan menentang bahaya secara terbuka memerlukan kekuatan yang seimbang atau jika kurang, harus sesuai dengan kadar kekurangannya. Sebab kekuatan yang tidak seimbang, tidak mungkin mampu menentangnya secara terbuka. Seribu kafir yang lengkap senjatanya, tidak mungkin, menurut logik-dapat dihadapi oleh sepuluh orang muslim tanpa senjata. Persoalan kalah atau menang berjalan sesuai dengan Sunnatullah. Oleh karena itu menurut Sunnatullah, baru akan menang kalau kekuatan musuh dihadapi dengan seimbang. Maka kita tidak boleh mengharap atau menunggu-nunggu sesuatu yang di luar Sunnatullah dalam usaha menghadapi musuh Islam.
h. Kekuatan iman jelas merupakan kekuatan yang sangat bernilai dan memiliki pengaruh tersendiri. Tetapi iman ini pun harus disertai pertimbangan fikiran yang sihat. Oleh karena itu Nabi Muhammad s.a.w berhijrah dari Mekah ke Madinah dengan cara yang berliku-liku dan bersembunyi selama tiga hari di Gua. Allah berfirman: “hai Nabi, kobarkanlah semangat para mukmin itu untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar di antara kamu, nescaya mereka dapat mengalahkan 200 orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar di antara kamu, mereka dapat mengalahkan seribu orang dari orang-orang kafir disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mahu mengerti.”(Al-Anfal:65) Itu jelas menunjukan bahwa kekuatan iman tetap mengambil perhatian pada kekuatan akal dan kebendaan dalam kadar dan batas-batas tertentu. Jika kekuatan iman saja dari beberapa orang pejuang sudah cukup mutlak untuk mengalahkan musuh yang banyak, yang ditunjang peralatan lengkap, maka sudah tentu kemenangan telah diraih oleh Rasulullah s.a.w bersama-sama umat Islam ketika di Mekah dan tidak perlu Nabi berhijrah ke Madinah. Apabila anggota organisasi telah memahami pengertian tersebut di atas, maka anggota dapat membuat penilaian yang mendalam mengenai kekuatan organisasi dan bahaya yang mengancam di sekitarnya menurut ukuran yang sebenarnya, karena kekeliruan dalam membuat perhitungan akan mengakibatkan malapetakadan kehancuran. Al-Quran menjelaskan, jika terdapat dua puluh orang yang sabar dapat mengalahkan dua ratus orang kafir(Al-Anfal:65), kemudian dikurangi jumlahnya kepada seratus yang sabar mengalahkan dua ratus orang kafir(Al-anfal:66)

H. CARA-CARA MENGHINDARI ANCAMAN
Untuk menjaga diri dari ancaman yang datang dari luar berdasarkan pada kerahasiaan bergerak, pengorganisasian, kerahasiaan dalam pimpinan. Maka tiga faktor ini masing-masing mempunyai pengertian, tujuan dan cara tersendiri.
1. Kerahasiaan dalam Bergerak Yaitu bekerja, begerak terus-menerus dengan cara diam-diam, tanpa gembar-gembur dan tidak bermaksud mempamerkannya kepada umum. Berbagai cara(uslub) dapat dilakukan misalnya melalui cara hubungan individu dengan orang-orang tertentu untuk mengembangkan dakwah, menarik anggota, memperbanyak pendukung, dengan melalui acara-acara pertemuan khusus untuk anggota, atau melalui pertemuan usrah di waktu malam melalui berbagai penulisan atau selebaran am, penyataan-penyataan , baik atas nama organisasiatau tidak. Dapat juga bergerak atas nama badan-badan tertentu. Dan melalui pengajian-pengajian di majid-masjid yang biasa diberikan oleh para ulama. Begitu juga melalui kem-kem atau kursus-kursus yang dikelola baik oleh lembaga atau tanpa nama, dan melalui pertemuan khusus untuk kader-kader dan pendukung dakwah. Semua jenis kegiatan tersebut kerahasiaannya antara satu dengan lainnya berbeda cara dan kadarnya. Dan ada beberapa diantaranya yang sama sekali tidak perlu dirahasiakan(dapat dilakukan secara terbuka). Hanya pucuk pimpinan yang berhak menetukan macam kegiatan yang sesuai denagn situasi tahapan jama’ah, menilai serta membuat perhitungan terhadap bahaya-bahaya yang diduga akan mengancam, seperti telah dijelaskan dalam ketentuan menjaga diri secara umum.
2. Kerahasiaan dalam Pengorganisasian Kerahasiaan dalam masalah ini sangat penting. Struktur pimpinan gerakan seharusnya dirahasiakan untuk umum, terutama bagi musuh-musuh dakwah. Bahkan ada beberapa jabatan atau biro dalam organisasi yang seharusnya dirahasiakan untuk anggota biasayang tidak ada kepentingannya dengan biro yang bersangkutan, sebab mungkin saja secara tidak sengaja mereka membuka masalah ini kepada musuh-musuh dakwah. Memang kita menyedari bahwa rahasia sebagian struktur organisasian ini kadang-kadang akan menimbulkan prasangka yang tidak sihat di sekitar perjalanan dakwah dan terhadap personaliti pimpinan yang bertanggungjawab untuk merahasiakan kepemimpinan itu. Kerahasiaan ini pada umumnya ditentukan oleh faktor suasana pada masa itu. Demikian juga jika kerahasiaan pengorganisasian ini serta tokoh-tokoh yang mengendalikan jama’ah terus-menerus dirahasiakan, maka akan menimbulkan banyak tanda-tanda pada sebagian anggota. Bahkan kemungkinan besar akan lebih banyak menimbulkan buruk sangka dari sebagian anggota serta akan menimbulkan pandangan yang lain pula mengakibatkan tidak objektifnya penilaian terhadap perjalanan dakwah dan Gerakan Islam Bersama. Oleh karena itu untuk mencari titik temu dalam masalah ini perlu diberikan pengertian yang sebaik-baiknya kepada anggota, agar mereka memberikan kepercayaan penuh kepada pemimpin jama’ah untuk melanjutkan kerahasiaan sebagi struktur organisasinya.
3. Kerahasiaan dalam Pimpinan Kerahasiaan di sini maksudnya ialah merahasiakan nama-nama anggota pimpinan kepada umum, terutama saf pimpinan yang bertanggungjawab di dalam gerakan. Musuh-musuh dakwah selalu berkeinginan untuk mengetahui nama-nama para pimpinannya yang bertanggungjawab mengendalikan organisasi tersebut. Oleh karena itu nama-nama mereka perlu dirahasiakan. Ini bukan bermakna melarang anggota untuk memperlikatkan peribadinya pada mereka yang didakwahi, bahkan ia boleh melahirkan peribadinya setelah ia puas hati dan mantap dengan sikap positif yang ditunjukkan kepadanya. Dalam kerahasiaan ini termasuk juga anggota-anggota tertentu yang merahasiakan dirinya dari anashir-anashir musuh. Markaz gerakan Islam selalu menjadi sasaran pengintipan. Oleh keran itu kita harus berhati-hati dalam masalah ini, dan harus mencari jalan untuk memelihara semua dokumen-dokumen yang memperlihatkan nama-nama pimpinan dan strategi organisasi. Di antara ciri-ciri kerahasiaan individu tertentu ialah dengan cara menggunakan nama samaran dalam hubungan surat-menyurat, dan dalam percakapan antara telifon, karena pihak musuh selalu mengikuti jejak anggota-anggota Gerakan Islam. Taktik semacam ini sangat diperlukan pada waktu ketegangan dan permusuhan sedang memuncak atau jika tekanan terhadap Gerakan Islam kian meningkat. Ketiga masalah tersebut dalam kontek kerahasiaannya, mempunyai kedudukan sama, yaitu tidak boleh dengan sengaja dikemukakan kepada umum. Tetapi bila hal-hal yang dianggap patut dirahasiakn bocor juga, dengan cacatan tidak menjelaskan kedudukan dan strukur serta operasi-operasi gerakan, maka jama’ah dapat dimanfaatkan, karena tidak memberikan gambaran jelas tentang keadaan dalaman gerakan bagi musuh-musuh dakwah. Pembocoran yang disengaja oleh anggota sendiri merupakan imformasi yang jelas dan menyakinkan bagi musuh-musuh yang menyebabkan mereka dapat menentukan saat yang tepat untuk menghancurkan jama’ah.

I. ANCAMAN DALAMAN
1. Yang dimaksudkan dengan ancaman dalaman ialah, semua bentuk perpecahan, krisis dalam organisasi dan gejala-gejala yang dapat mengakibatkan kehancuranyang bersumber dari dalam jama’ah itu sendiri. Ancaman dalaman ini lebih bahaya berbanding dengan ancaman luaran. Dan ancaman inilah yang menyebabkan jama’ah sampai musnah, seperti bom waktu yang diletakkan di sebuah bangunan, walaupun ledakannya tidak memusnahkan seluruh bangunan, tetapi bangunan itu sendiri akan rusak dan runtuh.
2. Bahaya ini tidak akan datang secara serentak, tetapi pada umumnya secar beransur-ansur. Di tingkat awal ia nampak sebagai masalah remeh dan kecil, kemudian semakin membesar dan serius, seperti api, kecil jadi kawan besar menjadi lawan. Begitu juga keadaan jama’ah , bila percikan api perpecahan itu tidak segera dipadamkan, maka lambat atau cepat ia akan menjadi perpecahan yang sangat serius yang mengancam keutuhan seluruh jama’ah.
3. Masalah ini menghendaki kewaspadaan yang tinggi dan harus diambil langkah-langkah pencegahannya. Kita berkewajiban mengubati secara cepat, bila nampak adanya tanda-tanda api perpecahan walaupun pada mulanya kelihatan kecil saja.

J. FAKTOR-FAKTOR ANCAMAN DALAMAN
Faktor-faktor yang menyebabkan rusaknya jama’ahdari dalam banyak sekali, namun yang terpenting adalah seperti berikut: “Mungkin pada suatu saat anggota jama’ah lupa terhadap peraturan organisasinya atau salah dalam memahaminya. Implikasinya akan menimbulkan beberapa masalah yang membawa jurang yang sangat berbahaya dan sekaligus merupakan bibit yang amat membahayakan perpecahan dari dalam, disedari atau tidak oleh anggota.” Misalnya dalam masalah pandangan usul-usul anggota yang mengemukakannya dan kepatuhan pada pimpinan dalam hal-hal yang baik.
1. Pandangan dan Usul-Usul
a. Pandangan dan usul-usul adalah hak setiap anggoa karena setiap anggota bebas mengemukakan pandangan dan usul-usul yang dianggap berguna. Setiap pandangan dan usul-usul ini hendaklah dikemukakan menurut salurannya. Perlu juga diperhatikan bahwa apa yang dikemukakannya itu tidak lebih dari hanya sebagai usul-usul atau pandangan saja, bukan merupakan suatu persoalan yang bersifat wajib. Sebab jika wajib tentu bukan usul-usul namanya. Dan pandangan yang dikemukakan oelh seseorang anggota mungkin dapat diterima dan mungkin ditolak oleh jama’ah. Semuanya bergantung pada penilaian pihak yang bertanggungjawab dalam jama’ah. Jika usul-usul itu diterima maka anggota tersebut mendapat pahala menganjurkan kebaikan. Sebaliknya bila ditolak ia juga mendapat pahala niat baiknya. Ia tidak bertanggungjawab terhadap penolakan usl-usul tersebut.---- Begitulah pengertian masalah pandangan dan usul-usul yang dikemukakan para anggota. Jika anggota-anggota menerima konsep tersebut, maka sikapnya adalah tepat dan akan mendapat pahala, tetapi jika menolak konsep tersebut, maka ia akan menjadi salah satu penyebab menimbulkan berbagai bencana kehancuran dan ketegangan dalam tubuh jama’ah.
b. Di antara indikasi penolakan terhadap konsep dan aturan mengemukakan pandangan dan usul-usul di atas, adalah jika seorang anggota tidak mengemukakan pandangan dan usul-usulnya melalui salurannya yang rasmi dalam organisasi, tetapi sebaliknya ia membicarakannya di berbagai tempat di mana anggota-anggota gerakan berkumpul. Bahkan kadang-kadang ia mengemukakan dalam bentuk kecaman yang menusuk jama’ah, atau melemparkan tuduhan-tuduhan terhadap kelemahan pimpinan secar pukul rata. Ucapan dan tindak-tanduknya kadang-kadang menimbulkan sikap berkelompok dalam satu jama’ah, ada yang pro dan ada yang kontra. Maka timbullah pertarungan sengit di antara kelompok-kelompok tersebut. Dan kadang-kadang perselisihan pendapat tersebut semakin tegang yang mengakibatkan permusuhan. Ini menjadikan para anggota sibuk sendiri dalam perkara-perkara yang sifatnya sampingan, saling mencaci, saling mengumpat dan saling menuduh, sehingga segala keberkatan amal menjadi musnah; hati-hati menjadi keras, cita-cita menjadi rusak dan penyakit perpecahan semakin merusak ke tubuh jama’ah.
c. Bila anggota mengemukakan pandangannyamenurut saluran organisasi, tetapi ia melupakan bahwa pandangan-pandangannya itu sebenarnya hanyalah merupakan saranan atau usul-usul saja, dan bukan merupakan nash Syar’i yang tidak boleh diperdebatkan, maka kedudukannya sama dengan pandangan yang tidak melalui saluran organisasi. Jika saranan itu ditentang oleh saranan anggota lain maka itu suatu hal yang wajar di dalam suatu jama’ah. d. Jika pandangan itu memang baik dan berguna tetapi dapat diterima disebabkan oleh beberapa faktor yang menghalangnya ; seperti daya dan kemampuan yang masih terbatas untuk melaksanakan pandangannya, atau karena jama’ah sedang memfokuskan perhatiannya kepada masalah-masalah lain yang lebih penting, atau jika saranan itu dilaksanakan justeru akan merugikan jama’ah dari sisi lain, saranan ini pun tidak dapat dipaksa. Demikian seterusnya apabila anggota tidak berpegang teguh pada konsep yang betul, maka ia akan terperosok kedalam perangkap bahaya yang mengakibatkan timbulnya berbagai malapetaka dan dosa, dan menjadikan dirinya sebagai hamba syaitan.
2. Kepatuhan pada Pimpinan dalam Hal yang Baik
a. Konsep kepatuhan ini sama dengan apa yang telah diterangkan tentang k0onsep ‘pandangan’ dan ‘usul-usul’ yang jelas terbatas dan mudah. Anggota harus patuh dan taat pada pimpinan yang bertanggungjwab dalam masalah-masalah yang tidak mengandung maksiat kepada Allah. Kemaksiatan disini adalah kemaksiatan yang berdasarkan nash yang pasti menurut hukum Islam. Di dalam pengertian taat di sini, termasuk taat kepada pimpinan dalam masalah-masalah yang mubah atau yang berdasarkan ijtihad. Ketaatan ini pada hakikatnya dalam rangka ketaatan kepadaa Allah dan mencari redha-Nya. Kadang-kadang sebagian anggota telah melupakan konsep ketaatan yang sebenarnya, sehingga mereka menentang sebagian keputusan pimpinan berdasarkan ijtihad. Penentangn itu kadang-kadang dilahirkan secara terbuka dengan penuh emosi dan kemarahan, di samping mereka mempengaruhi anggota-anggota lainnya. Dan kegiatan mereka menimbulkan kelompok-kelompok dalam satu jama’ah yang mengakibatkan timbulnya perpecahan.
b. Untuk menyelesaikan dan mengubati penyakit ini, setiap anggota harus memahami sepenuhnya tentang tuntutan, kewajiban selaku anggota jama’ah. Yang dituntut bagi seorang anggota adalah melaksanakan tugas yang diamanahkan kepadanya dengan sebaik-baiknya dan secepat mungkin, serta berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mempertahankan keutuhan jama’ahnya agar selalu dalam keadaan teguh dan padu. Di samping itu seorang anggota harus berusaha menghindari sumber perpecahan, persengketaan dan perselisihan, serta krisis dalam jama’ah. Jika dikalangan anggota terdapat orang yang patut dinashihati dan diingatkan, maka bagi anggota lainnya harus mengingatkan mereka dengan saluran yang sesuai dengan aturan jama’ahnya. Dan hendaknya setiap anggota berhati-hati agar tidak melanggar batas-batas konsep taat yang baik ini. Jika konsep taat ini dinodai oleh anggota, maka sesungguhnya ia telah terperangkap dalam tipu daya syaitan.
c. Jika jama’ah Ikhwanul Muslimin bersatu padu laksana batu-bata yang tersusun rapi, maka syaitan-syaitan akn berduka cita. Oleh karena itu setiap tindakan yang memecah belah persatuan jama’ah akan diberikan gambaran yang baik kepada anggota. Kadang-kadang akibat keghairahan berdakwah telah mendorong beberapa anggota untuk menentang pandangan jama’ah atau tidak komitmen dengan keputusan jama’ah, atau mendorong kegiatan untuk melemahkan keutuhan jama’ah. Oleh karena itu kegiatan anggota tersebut dianggap sebagai anashir yang menghancurkan bukan anashir yang membangun.
d. Sumber ancaman dalaman yang paling penting antra lain adanya beberapa anashir yang menyusup di dalam tubuh organisasi dengan mempengaruhi anggota yang lemah untuk menghancurkan keutuhan organisasi.------ Penyusupan tersebut bertujuan melalaikan anggota dan menghabiskan waktu untuk menghadapinya, yang tidak bermanfaat untuk dakwah. Kecaman juga sering dilemparkan terhadap kader-kader dakwah yang mati-matian melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Kadang-kdang golongan yang terpengaruh oleh anashir-anashir ini telah terpujuk oleh syaitan dengan menganggap tindakannya itu semata-mata untuk kepentingan dan kebaikan dakwah. Jika bisikan syitan tersebut benar-benar menguasai hati mereka, akan mendorong mereka untuk melakukan tindakan-tindakn yang menimbulkan perpecahan. Mereka akan mencuba mempengaruhi anggota agar memihak kepdanya, dengan menggunakan apa cara sekalipun, dan memanfaatkan segala macam kesempatan bahkan mereka akan menggunakan cara-cara dusta dan tuduhan-tuduhan liar terhadap jama’ah dan membesar-besarkan kesalahan kecil serta menganggap remeh segala jasa dan usaha yang telah disumbangkan orang lain. Keadaan ini telah memaksa pihak pimpinan jama’ah mengerahkan segenap tenaga untuk memadamkan fitnah dan mematahkan segala tipu daya muslihat anashir-anashir perusak yang sedikit sebanyak telah berhasil mencapi tujuannya, karena mungkin sebagian ada yang terpengaruh dengan ucapan-ucapannya.

K. PEMBEBASAN DARI ANASHIR-ANASHIR PERUSAK JAMA’AH
Untuk membebaskan jama’ah dari unsur-unsur perusak yang dapat memecah belahkan jama’ah terletak pada dua ketentuan utama yang harus selalu diingati dan diketahui oleh anggota jama’ah. Ketentuan Pertama Setiap perkataan yng diucapkan dan tindakan yang dilakukan oleh anggota yang bertentangan dengan prinsip-prinsip jama’ah dan menyalahi konsep-konsep dakwah Islamiyah serta bertentangan dengan konstitusi organisasi, dianggap salah dan anggota yang bersangkutan harus bertanggungjawab.
Ketentuan Kedua Kedudakn seseorang menurut penilaian jama’ah berdasarkan pada tingkat kemampuan pemahamannya. Ini dapat dilihat dari tutur katanya serta tindakannya, apakah ia bertetapan dengan prinsip jama’ah, sesuai dengan konsep dakwah dan konstitusi organisasi, atau sejauh mana ia telah menyimpang dari dasar-dasar tersebut. Berdasarkan dua ketentuan di atas, seseorang anggota akan dapat membuat ukuran yang membedakan antara perkataan dan ucapan yang sesuai dengan hukum Islam atau yang bertentangan dengannya. Dapat juga dikenali secara pasti tentang keperibadiaan anggota yang benar-benar jujur, ikhlas, tegas, teguh pendirian dari peribadi yang hanya mengamat-amati kegiatan anggota dan kedudukan organissi serta anggota yang menimbulkan masalah. Oleh karena itu jika seorang mendengar suatu ucapan yang membayangkan suatu ucapan yang membayangkan keraguan terhadap jama’ah atau kurang kenyakinan kepada orang-orang yang bertanggungjawab dalam jama’ah atau nampak bibit-bibit perpecahan untuk menghancurkan jama’ah atau menyebarkan unsur berkolompok dalam anggota, maka hendaklah anggota jemaah menyedari bahwa ucapan dan tindakan anggota tersebut adalah salah dan batil. Anggota tersebut merupakan anashir perusak dan kita harus berwaspada terhadapnya. Islam mengkehendaki persatuan, memusuhi perpecahan dan bersungguh-sunggguh melestarikan keutuhan jama’ah agar senantiasa teguh. Karena itu Islam mengambil tindakan bunuh terhadap mereka yang melakukan penghancuran jama’ah. Ini jelas menunjukkan betapa besarnya kesalahan yang dilakukan oleh anashir-anashir perusak jama’ah tadi.
Rasulullah s.a.w bersabda: “ Barangsiapa yang melakukan tindakan memecah belah persatuan umat, sdangkan umat bersatu teguh, maka buuhlah ia dengan pedang walaupun siapa orangnya.” Berdasarkan hadits tersebut, maka siapa saja memecahbelahkan persatuan umat, mengoyak kesatuan jama’ah dan mencetuskan pertentangan dan krisis dalam kepemimpinan organisasi, maka kegiatan tersebut dianggap kriminal yang amat besar dosanya. Mengapa tindakan merusak jama’ah keutuhan jama’ah tersebut dianggap suatu perbuatan dosa yang sangat besar? Karena usaha-usaha untuk menghimpun dan menyusun tenaga-tenaga muslim yang baik, terutama pada masa sekarang ini memerlukan pengorbanan tenaga dan usaha yang amat besar, tidak semudah mengumpulkan batu-bata, tetapi ia merupakan satu tugas yang sukar yang tidak mungkin dapat dilaksanakan kecuali dengan kerja keras dan taufiq dari Allah SWT. Oleh karena itu barangsiapa yang melakukan tindakan memecahbelahkan kesatuan dan menghancurkan jama’ah, sebenarnya ia telah menghancurkan keberadaan bangunan yang dicintai Allah. Dan faktor yang semakin menambah kekejian unsur perusak ini ialah, karena meruntuhkan itu lebih mudah daripada membangun. Kehnuran jama’ah kadang-kadang disebabkan tersiarnya kata-kata jahat dan beracun.
Oleh karena itu Rasulullah s.a.w selalu mengingatkan tentang bencana caci maki. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Seorang laki-laki yang mengucapakn kalimah yang dimurkai dn menyinggung hati orang lain, ia akan dilemparkan ke dalam neraka jahanam selama 40 tahun” Tentunya ucapan yang dimksud oleh hadits tersebut adalah yang berupa hasutan, kecaman, dan tuduhan yang tidak punya dasar, yang dilemparkan dikalangan anggota. Ada juga dikalangan anggota yang mengeluarkan kata-kata yang membawa perpecahan sedangkan dia tidak bermaksud demikian atau memang memaksudkannya. Untuk itu maka harus difahami ucapan sebenarnya, adakah ia bertentangan dengan peraturan dan dasar dakwah. Jika bertentanganmaka wajib ditarik kembali ucapannya itu dengan sesegera mungkin. Jika peringatan untuk menarik kembali ucapannay itu dia terima, maka hilanglah segala sumber perpecahan dan lenyaplah segala kekeruhan yang sama sekali tidak diingini. Sebaliknya jika ia berkeras dengan sikapnya dan terus mempertahankan kbatilannya, maka menjadi kewajiban bagi anggota yang lain untuk mengambil sikap yang tegas terhadapnya dan memutuskan bahwa tindakannya itu salah dan ia harus diperlakukan sebagai unsur perusak jama’ah yang harus dijauhi dan semua anggota hrus diperingatkan agar menyampaikan kepada pengurus organisasi, agar diambil tindakan sesuai dengan kesalahannya.
Perlu diketahui bahwa menjaga keutuhan jemaah merupakan amanah bagi setiap anggota dan tidak dpat diabaikn sama sekali. Termasuk dalam ciri pengabaian amanah ialah merestui pandangan perusak dan pemecahbelah jama’ah serta bersikap bertolak ansur terhadap mereka. Ini akn menyebabkan mereka terus menerus dalam perbuatan yang salah. Tindakan sementara pengurus organisasi yang tidak mengambil sikap tegas terhadap perbuatan perusak, dapat dianggap sebagai bersekongkol denagn kesalahan dan kemaksiatan mereka.

L. KEBOSANAN DAN KEMALASAN DA’I
Perasaan bosan,malas dan lesu merupakan sebagian bahaya dalaman yang mengancam sebuah organisasi. Keadaan seperti itu kadang-kadang terjadi pula di kalangan anggota Ikhwan yang bersumber dari berbagai sebab, yang diantara lain karena lemah semangat atau tekanan jiwa akibat banyaknya kerusakan dan kemaksiatan yang ada disekitarnya. Dan mungkin juga karena mereka sudak melupakan akhirat dan tidak ingat mati, atau karena futur. Yang sebenarnya ialah, mereka umumnya merasa bodoh terhadap segala kegiatan jama’ah karena menurut anggapannya semua kegiatan itu tidak mungkin dapat menghasilkan kemenangan(kekuasaan pemerintah) dan sebagainya. Untuk penyakit seperti ini, mengubatinya seperti berikut akan dapat menyembuhkan anggota yang dihinggapi penyakit futur, lemah emangat, malas, lesu dan bosan.
a. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah dengan disertai perasaan tunduk dan sujud, serta menghidupkan hatinya denagan keimananseraya memohon kepada Allah agar ditetapkan dalam perjuangan dakwah. Dan ini hendaklah diulang malam dan siang.
b. Biasakan diri dengan mengingati mati dan memikirkan tentang mati. Selalu bersyukur kepada Allah karena ditakdirkan menjadi kader Ikhwan, sebab dalam jama’ah Ikhwan bererti mengikuti Rasulullah s.a.w dalam dakwahnya dan menggalakkan dirinya untuk mendapatkan keridhaan Allah SWT. Allah berfirman: “katakanlah! Inilah jalan(agama) ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik.”(Yusuf:108)
c. Kebosanan, kemalasan,kelesuan dan futur kadangkala bersumber dari godaan syaitan yang meracuni hati anggota. Dan syaitan itu seperti pencuri yang disekitar hati orang mukmin yang berdakwah dijalan Allah. Syaitan mencuri keimanan mereka dan meracuninya agar berhenti berdakwah. Hati yang kosong dari iman yang sebenarnya menjadikan pemiliknya tidak mahu bergerak dan berjuang untuk Islam. Dan itu bererti syaitan telah mencapai maksudnya dan tidak perlu lagi mengambil perhatian dan mengekorinya.
d. Syaitan mempunyai berbagai cara penipuan yang kalau ingintahu secara detail memerlukan huraian panjang. Bagi anggota cukup menyedari akan bahaya syaitan terhadap orang-orang yang beriman seperti yang telah digambarkan oleh Allah kepada kita agar kita memohon perlindungan-Nya dari bencana dan godaan syaitan serta tipu dayanya yang terkutuk. Oleh karena itu bagi setiap anggota berkewajiban untuk tidak menjadikan syaitan-syitan sebagai sekutu denagn kepribadian tangan melakukan pekerjaan-pekerjaan yang bertentangan denagan dakwah dan menimbulkan kekecohan dalam organisasi.
e. Jika seorang anggota merasakan dalam dirinya perasaan lesu atau lemah semangat untuk terus bergerak, maka hendaklah ia menyedari bahwa keadaan seperti itu merupakan hasutan syaitan yang mengganggunya dari bergerak aktif. Dan syaitan itu amat membenci orang-orang yang bergerak aktif dan selalu encuba untuk melengahkan anggota gerakan dari perjuangan walaupun sedetik.
f. Apabila seseorang anggotanya dihinggapi penyakit bosan dan futur, maka peliharalah lidahnya dan perbanyakkan zikir, karena syaitan kdang-kadang mendorongnya untuk membicarakan hal-hal yang batil, kemudian mendorongnya untuk berbicara tentang tindakan jama’ah yang tidak baik, dasar dan strateginya yang tidak tepat dan sebagainya yang mengakibatkan dia terjerumus dalam jurang dosa. Jika sifat demikian dilakukan terus, maka hatinya akan semakin keras dan bertambah sukar untuk diubati.
g. Jika seseorang anggota merasakan suatu kebosanan dan kelemahan dalam bergerak, maka segerlah ia melakukan amlan-amalan taqwa bagi dirinya;seperti menghafal ayat-ayat al-Quran, melakukan solat sunat beberapa rakaat secara bersendirian di rumah, atau bersedekah kepada fakir miskin, bergaul dan berbicara dengan orang-orang yang soleh atau berkunjung pada orang-orang yang teguh pendiriannya, komitmen dan aktif. Ini akan mempengaruhi terhadap jiwa anggota tersebut, karena bergaul dengan orang-orang yang soleh, mengunjungi anggota yang komited, akan menjadi aktif kembali danmerasa ringan terhadap semua beban yang dipikulnya. Tulisan di atas adalah sebagian masalah yang ada di sekitar Gerakan Bersama. Dan ini merupakan sebagian cara-cara mengatasi berbagai masalah Gerakan Bersama, seperti telah dinyatakan dalam awal tulisan ini. Kita hanya bertujuan untuk memperbaiki dan berusaha memecahkan segala macam masalah yang timbul di kalangan sebagian anggota Ikhwan yang memang sebagian telah berlaku. Kepada Allah kita selalu bermohon pada taufiq-Nya,meredhai, mangasihi dan memantapkan kita dalam perjuangan dakwah secara berjama’ah dengan menggunakan konsep-konsep Gerakan Bersama.Allahu Akbar

Read more...
separador

Total Pageviews

Blog Archive

Followers

Entri Populer